Nazi Persiapkan Nyamuk sebagai Senjata Biologi  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Sabtu, 15 Februari 2014 07:32 WIB

Foto Pemimpin SS Nazi, Heinrich Himmler dengan seragam lengkapnya di Jerman. Surat kabar Jerman memberitakan profil Heinrich Himmler yang dipercaya sebagai salah satu tokoh yang paling bertanggung jawab atas pembantaian massal warga Yahudi selama masa kekuasaan Hitler. (AP Photo/str/file)

TEMPO.CO, London - Partai Nazi Jerman mempertimbangkan penggunaan nyamuk sebagai senjata biologis selama perang dunia kedua. Soal ini diungkap oleh sebuah penelitian, seperti dilansir media Inggris Guardian, 14 Februari 2014.

Menjelang akhir perang, para ilmuwan di institut di Dachau melakukan penelitian bagaimana serangga yang terinfeksi malaria dapat tetap hidup cukup lama sebelum akhirnya dilepas ke wilayah musuh Jerman.

Pada Januari 1942, pemimpin SchutzStaffel (SS), Heinrich Himmler, memerintahkan pembentukan lembaga entomologis Dachau. Misi resminya untuk menemukan obat baru terhadap penyakit yang ditularkan oleh kutu dan serangga lainnya. Ini dipicu oleh tentara Jerman yang sering terganggu oleh tifus dan ada kekhawatiran tentang wabah tifus berkembang di kamp konsentrasi Neuengamme.

Namun, dalam sebuah artikel untuk jurnal ilmiah Endeavour, Klaus Reinhardt mengatakan protokol itu disimpan oleh kepala lembaga penelitian dan tidak memungkinkan ada kesimpulan bahwa lembaga ini juga mengembangkan penelitian soal senjata biologis.

Pada tahun 1944, para ilmuwan meneliti berbagai jenis nyamuk untuk menentukan apakah hewan itu dapat tetap hidup cukup lama untuk diangkut dari laboratorium peternakan ke titik penempatan. Pada akhir uji coba, direktur lembaga ini merekomendasikan nyamuk jenis anopheles, genus terkenal karena kemampuannya menularkan malaria ke manusia.

Karena Jerman menandatangani protokol Jenewa 1925, Adolf Hitler secara resmi menyatakan mengesampingkan penggunaan senjata biologi dan kimia selama Perang Dunia ke-II, seperti halnya pasukan sekutu. Penelitian proyek nyamuk itu pun harus dilakukan secara rahasia. Pada akhirnya, uji coba itu dianggap memiliki nilai kecil dibandingkan penelitian biologi yang dilakukan musuhnya, tentara Sekutu.

Hewan sering digunakan untuk operasi militer selama Perang Dunia I dan II, meskipun umumnya untuk transportasi dan komunikasi. Pada tahun 2004, pemerintah Inggris meluncurkan sebuah memorial yang didedikasikan untuk hewan, termasuk kuda, anjing, dan merpati, yang bertugas dan meninggal bersama pasukan Inggris dan Sekutu.

Selama Perang Dunia I, cacing cahaya sering disimpan oleh tentara Inggris untuk membantu mereka membaca peta pada malam hari. Peneliti Amerika juga meneliti kemungkinan menggunakan kelelawar membawa bom pembakar, tetapi program itu akhirnya dikesampingkan.

GUARDIAN | ABDUL MANAN

BERITA LAINNYA
Status Gunung Kelud Menjadi Awas
Erupsi Gunung Kelud Mereda
Letusan Gunung Kelud Mencekam
Berita Merapi Erupsi Dipastikan Hoax
Gunung Kelud Pernah Sapu 10.000 Jiwa

Berita terkait

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .

Baca Selengkapnya

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.

Baca Selengkapnya

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.

Baca Selengkapnya

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.

Baca Selengkapnya