Lapor KJRI New York, Shandra Woworuntu Tak Dibantu  

Reporter

Selasa, 4 Februari 2014 13:40 WIB

Shandra Woworuntu. Faceboook.com/WoworuntuShandra

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan analis keuangan di satu bank, Shandra Woworuntu, 27 tahun, menjadi korban perbudakan seks di Amerika Serikat. Warga Indonesia ini berhasil melarikan diri dari kamar mandi tempat ia disekap bersama beberapa korban lainnya.

Shandra berusaha melaporkan kasus yang dialaminya ke polisi, juga ke Konsulat Jenderal Indonesia di New York. Namun, menurut Shandra, bantuan yang diinginkan tak diberikan. Sampai akhirnya dia memberikan catatannya ke FBI sehingga kepolisian federal itu akhirnya menelusuri sindikat perdagangan tersebut. (Baca: Buku Harian Itu Ubah Nasib Shandra Woworuntu)

Dalam wawancara dengan VOA hari Ahad, 2 Februari 2014, Shandra Woworuntu sempat menyesalkan sikap KJRI New York yang dinilai tidak membantunya ketika mengurus dokumen perjalanan.

“Sulit meyakinkan orang di KJRI bahwa paspor saya diambil orang jahat karena mereka menganggap saya datang ke Amerika sebagai pelacur untuk mencari keuntungan. Mungkin karena saat itu polisi dan orang di KJRI tidak tahu apa itu kejahatan perdagangan manusia,” kata Shandra.

Kisah yang dialami Shandra Woworuntu, warga Indonesia di New York, ternyata membuka bagaimana sindikasi perdagangan manusia beroperasi di Amerika Serikat. Bahkan pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Luar Negeri-nya mengakui negaranya menjadi sumber transit dan negara tujuan bagi perdagangan seks dan pekerja paksa.

Seperti dilansir dalam laporannya yang berjudul Global Trafficking in Persons pada 2013, pemerintah Amerika menyebut negaranya sebagai sumber transit dan tujuan warga sejumlah negara, terutama Meksiko, Thailand, Filipina, Honduras, dan Indonesia, untuk dipekerjakan antara lain sebagai budak seks dan pekerja paksa.

Dalam catatan lembaga yang menentang perbudakan dan perdagangan manusia, The Alliance to End Slavery and Trafficking, 14-17 ribu manusia, perempuan, dan anak-anak diselundupkan masuk ke Amerika Serikat setiap tahun. Mereka dipekerjakan dalam bisnis perdagangan seks di pabrik-pabrik, perkebunan, dan bar sebagai pekerja paksa.

“Ini kejahatan terorganisasi. Mereka bekerja sangat terorganisasi,” kata Melysa Sperber, Direktur The Alliance to End Slavery and Trafficking, seperti dikutip Insider.

Bercermin dari pengalaman buruk Shandra, sejumlah anggota parlemen dan warga Amerika tengah menggodok undang-undang yang melarang mempekerjakan orang-orang asing yang masuk ke Amerika sebagai budak seks, pekerja paksa, dan kejahatan lainnya. Shandra ikut aktif mendorong digolkannya undang-undang itu.

“Saya berharap dapat memberikan bantuan lebih lagi kepada mereka untuk mengidentifikasi para korban. Karena saya percaya dengan koneksi saya, dengan kami bersama-sama, kami akan melawan perbudakan modern saat ini,” kata Shandra.

WDA | MARIA | VOA | BUSINES INSIDER







Berita terkait

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

17 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

25 Februari 2024

MUI Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Anak Asal Sumbar yang Dibuang Muncikari di Tol Ancol

MUI minta kepolisian untuk menangkap dan membongkar kasus perdagangan orang ini secepatnya sampai ke akar-akarnya.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

20 Februari 2024

Imigrasi Soekarno-Hatta Tangkap 4 WNA Pengguna Paspor Palsu, Diduga Jaringan Penyelundupan Manusia

Imigrasi Soekarno-Hatta mendapati 4 WNA berkewarganegaraan Irak, Suriah, dan Sudan tersebut memiliki tujuan dan motif yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

24 Desember 2023

Ada 11 Anak-anak tanpa Pendamping dalam Pesawat yang Dilarang Terbang di Prancis

Sebelas anak di bawah umur tanpa pendamping termasuk di antara 303 penumpang asal India di pesawat yang dilarang terbang di Prancis atas dugaan TPPO.

Baca Selengkapnya

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

23 Desember 2023

Prancis Larang Pesawat Pembawa 300 Warga India atas Dugaan Perdagangan Manusia

Sebuah pesawat tujuan Nikaragua yang membawa lebih dari 300 penumpang asal India telah dilarang terbang di Prancis atas dugaan "perdagangan manusia"

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

13 Desember 2023

Menlu Retno Bicara Empat Mata dengan Ketua UNHCR Soal Isu Rohingya di Aceh

Menlu Retno menyampaikan bahwa UNHCR akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Aceh.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

15 September 2023

Banyak Warganya Jadi Tentara Bayaran Rusia, Kuba: Itu Perdagangan Manusia

Kuba mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan mengenai penggunaan warganya sebagai tentara bayaran dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina

5 September 2023

Kuba Ungkap Perdagangan Manusia untuk Perang Rusia Ukraina