Pemimpin ekonomi Indonesia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima pemimpin ekonomi Jepang Perdana Menteri Shinzo Abe (kiri) sebelum 'ABAC Dialogue With Leaders' KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, Senin (7/10). ANTARA/Prasetyo Utomo
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang melalui Japan Foundation menggelar 'MAU: J-ASEAN Dance Collaboration', sebuah pagelaran tari kolaborasi yang mempertunjukkan seni tradisional yang dikemas secara kontemporer. Pagelaran ini untuk merayakan 40 tahun hubungan persahabatan antara Jepang dengan negara-negara Asean, khususnya dengan Indonesia.
Secara umum, kolaborasi tari ini berbentuk pementasan Kabuki dalam tiga babak penceritaan. Di Jepang, Kabuki menjadi salah satu seni tradisional paling berkelas dan memiliki sejarah lebih dari 400 tahun.
"Alasan kami menggunakan seni Kabuki sebagai seni kolaborasi karena seni ini selain terkenal di Jepang juga sangat mudah dikolaborasikan dengan seni kontemporer dan budaya lainnya," kata Ogawa Tadashi, Director General Japan Foundation, saat ditemui di Taman Ismail Mardjuki, Jumat 7 November 2013.
Pementasan yang digelar 9-10 November 2013 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki ini akan melibatkan lima kelompok seni dari lima negara berbeda. Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan tentunya Jepang. Kelima negara ini bersatu dalam satu panggung menampikan sebuah pentas kolaborasi tari antarnegara yang dijalin dalam sebuah cerita melawan monster.
Dalam pandangan Ogawa Tadashi kolaborasi pementasan ini menunjukkan sebuah titik untuk bersatunya negara-negara Asean dengan Jepang dalam menyelenggarakan pentas budaya yang kaya bersama.