TEMPO.CO, Teheran - Ternyata buronan wahid Amerika Serikat, Osama bin Laden tidak meninggal karena diberondong peluru tentara Amerika tahun lalu. Fakta terbaru menyebutkan pemimpin Al-Qaeda itu tewas secara alami, lima tahun sebelum Amerika mengumumkan berhasil mengeksekusinya, 1 Mei 2011.
Kenyataan itu diungkapkan oleh politikus Turki dan mantan agen intelijen Amerika, Berkan Yashar. "Amerika tidak membunuh Bin Laden, dia meninggal karena sakit," kata Yashar.
Kepada televisi Rusia, Channel One, Yashar bercerita, dia pernah bertemu Bin Laden pada September 1992 di Chechnya. Pertemuan itu, kata Yashar, terjadi di sebuah rumah dua lantai di Kota Grozny. Di lantai atas, ruangan dihuni keluarga Gamsakhurdia dari Presiden Georgia, yang kemudian diusir oleh negaranya. "Saya dan Bin Laden bertemu di lantai satu, dia juga tinggal di rumah itu," ujar Yashar.
Namun Yashar menyatakan tak tahu kenapa Bin Laden ada di Kota Grozny. Dia juga menolak isi pertemuan itu. "Kami hanya mengobrol saja." Namun, berdasarkan laporan Channel One, selama beberapa tahun silam, Yashar memiliki nama samaran Abubakar. Nama yang diberikan CIA.
Setelah perjalanan itu, Yashar melanjutkan, muncul sejumlah orang yang mengaku nasionalis Chechnya. Namun mereka tidak ikut dalam teror bom. Orang-orang itu membuat lingkaran penjaga Bin Laden. "Dia (Bin Laden) percaya mereka tak akan mengkhianatinya," ujar Yashar.
Kata Yashar, hal itu tidak hanya ia ketahui seorang diri. Dinas Keamanan Rusia dan CIA pun mengetahuinya. Ketika ditanya apakah Yashar percaya Bin Laden tewas karena serangan Amerika, dia menjawab, "Meski seluruh dunia percaya, saya tidak."
Pemimpin Al-Qaeda itu meninggal pada 6 Juni 2006. Begitulah pernyataan Yashar. Dia begitu mengingat tanggal tewasnya Bin Laden karena ada tiga angka enam pada waktu kematiannya. Ketika Bin Laden mengembuskan napas terakhir, Yashar melanjutkan, ada tujuh lelaki di sekelilingnya. Yakni tiga orang Chechnya: Sami, Mahmoo, dan Ayub; dua dari London; dan dua asal Amerika. "Dia sangat sakit. Badannya tinggal kulit dan tulang," ujarnya.
Meski dua muslim asal London dan Amerika menyaksikan Bin Laden meninggal, mereka tidak ikut memandikan atau mengebumikan jasadnya di pegunungan perbatasan Pakistan-Afganistan. Semua itu dikerjakan oleh Ayub, Mahmood, dan Sami.
Setelah penguburan jenazah Bin Laden, terjadi penyerangan. Berdasarkan informasi dari dalam operasi Amerika, mereka menemukan kuburan Bin Laden dan menggalinya. Semua itu dilakukan Amerika untuk menunjukkan kepada dunia bahwa teknologi keamanan mereka berjalan sempurna. "Amerika menunjukkan bagaimana tiap langkah mereka kontrol dan menunjukkannya sebagai sebuah kemenangan," ujarnya.
Kini Yashar menyalahkan dirinya sendiri. Sebab Bin Laden meninggal dalam perlindungan orang Chechnya, tak lama setelah teleponnya disadap oleh agen intelijen Amerika. Dan beberapa hari sebelum Yashar mengumumkan kematian Bin Laden di konferensi Washington, November 2008, Sami diculik oleh agen Amerika.
"Padahal saya orang pertama yang umumkan kabar kematian Bin Laden. Pasti agen Amerika melacak kontak saya," ujarnya.
Dari penculikan itu, Yashar yakin bahwa Sami-lah yang membocorkan lokasi penguburan Bin Laden. Dan kontak telepon terakhir Sami berasal dari Pakistan.
Kata Yashar, dia sengaja membeberkan informasi ini kepada Channel One karena takut akan hidupnya. Dengan publisitas ke seluruh dunia, dia berharap, bisa melindungi dirinya dari CIA. "Untuk berjaga-jaga, Dinas Rahasia Turki memberi saya pengawal dan senjata," ujarnya.
FARNEWS | CORNILA DESYANA
Berita terkait
Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi
47 hari lalu
Al Qaeda Semenanjung Arab mengatakan Saad bin Atef al-Awlaki mengambil alih sebagai pemimpin baru setelah kematian Batarfi.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Rudal Nuklir Rusia, Surat Osama, Permusuhan Israel - Palestina
18 November 2023
Berita Top 3 Dunia tentang Rusia tambah rudal nuklir, surat Osama bin Laden buat Amerika Serikat, akar permasalahan permusuhan Israel Palestina
Baca SelengkapnyaIni Isi Lengkap Surat Peringatan Osama Bin Laden Untuk Amerika Soal Palestina
17 November 2023
Surat dari pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden dengan judul 'Surat untuk Amerika' viral di Tiktok
Baca SelengkapnyaTikTok Larang Konten Surat Osama bin Laden, Tuduh AS Danai Penindasan Palestina
17 November 2023
TikTok akan melarang video yang mempromosikan 'Surat untuk Amerika' bin Laden.
Baca SelengkapnyaTikTok Larang Video Viral yang Promosikan Surat Osama bin Laden
17 November 2023
TikTok akan melarang konten yang mempromosikan surat Osama bin Laden pada 2002 yang merinci penjelasan mantan pemimpin Al Qaeda soal penyerangan 9/11
Baca SelengkapnyaViral di TikTok, Surat Osama Bin Laden 21 Tahun Silam Dihapus The Guardian
16 November 2023
Surat Osama bin Laden membuka mata netizen TikTok bahwa serangan 9/11 karena Amerika Serikat selalu membela Israel
Baca SelengkapnyaOsama bin Laden Tewas pada 2 Mei 2011, Benarkah?
2 Mei 2023
Osama bin Laden dilaporkan tewas pada 2 Mei 2011 dalam serangan tentara Amerika Serikat. Ada cerita lain soal kematian Osama.
Baca SelengkapnyaKepala Pemimpin Baru Al Qaeda Saif el-Adel Dihargai Rp 151 M oleh AS
16 Februari 2023
Pemimpin baru Al Qaeda, Saif el-Adel menjadi buron yang paling dicari oleh Amerika Serikat saat ini.
Baca SelengkapnyaNarapidana Tertua Guantanamo Saifullah Paracha Dibebaskan Setelah 19 Tahun
29 Oktober 2022
Saifullah Paracha, yang ditahan di Guantanamo sejak 2003 dan dituduh mendanai al-Qaeda, tidak pernah didakwa seperti kebanyakan tahanan di sana.
Baca SelengkapnyaRusia Samakan Zelensky dengan Osama bin Laden Al Qaeda
25 Oktober 2022
Ketua Duma Rusia menyamakan Zelensky dengan pemimpin teroris Al Qaeda, Osama bin Laden. Kenapa?
Baca Selengkapnya