TEMPO Interaktif, New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon memantapkan rencananya memimpin kembali Perserikatan Bangsa-Bangsa. Rencana itu disampaikan Ban secara resmi dalam konferensi pers yang berlangsung di New York kemarin.
Dalam keterangannya, Ban menjelaskan alasan mengapa dia pantas menjabat Ketua PBB untuk periode kedua. Di antara kesuksesannya, Ban juga mengungkapkan bahwa dia menekan agar perubahan iklim menjadi agenda teratas dunia, kemudian disusul krisis kemanusiaan di Haiti, Myanmar, Pakistan, dan di tempat lain. Dia pun menyatakan dukungannya untuk mengatasi masalah kemiskinan di dunia.
Ban sendiri tampaknya tak terlalu sulit meraih impiannya itu. Selain karena belum ada pesaing, Ban sebenarnya telah mengantongi dukungan dari empat negara pemegang veto di Dewan Keamanan PBB, yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Rusia. Terakhir, Cina juga disebutkan merestui pencalonan Ban. Begitu juga dengan Majelis Umum PBB. Lembaga itu telah menyetujui pencalonan kembali Ban. Diplomat PBB mengungkapkan Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB tampaknya akan melengkapi proses pemilihan kembali sebelum akhir Juni.
Ban, 66 tahun, adalah bekas Menteri Luar Negeri Korea Selatan. Dia meraih gelar sarjana hubungan internasional dari Seoul National University dan gelar master administrasi publik dari Harvard University. Dia menjabat menteri luar negeri pada 2004-2006 dan dia bekerja keras mengurangi ketegangan antara negaranya serta Korea Utara.
Selama kepemimpinannya di PBB, sulit menemukan delegasi yang membenci Ban. Ini sama sulitnya dengan mencari diplomat dari negara mana pun yang berbicara superlatif tentang dia atau mengatakan dia kalah oleh tujuh pendahulunya dalam hal pekerjaan.
REUTERS | THE TELEGRAPH | SUNARIAH
Berita terkait
Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?
50 hari lalu
Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.
Baca SelengkapnyaUni Emirat Arab Tak Berniat Jadi Tuan Rumah COP29, setelah Putin Tolak Berlangsung di Eropa Timur
28 Oktober 2023
Uni Emirat Arab tidak akan menjadi tuan rumah perundingan iklim COP29 tahun depan.
Baca SelengkapnyaSekjen PBB Kutuk Serangan Israel ke Rumas Sakit Al Ahli di Gaza Tewaskan 500 Orang, Ini Profil Antonio Guterres
21 Oktober 2023
Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam serangan Israel ke rumah sakit Al Ahli di Gaza yang menewaskan 500 orang. Ini seruannya untuk Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaPerang Sudan: Satu Juta Orang Mengungsi, 40 Persen Penduduk Kelaparan
16 Agustus 2023
Perang Sudan menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi dan 40 persen warganya kelaparan.
Baca SelengkapnyaPerang Bawa Petaka, PBB Sebut Satu Juta Orang di Sudan Mengungsi
16 Agustus 2023
Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat lebih dari 1 juta orang telah melarikan diri dari Sudan ke negara-negara tetangga.
Baca SelengkapnyaPeran Delegasi Kanada di Balik Penetapan Hari Laut Sedunia
8 Juni 2023
Hari laut sedunia diinisiasi di Brasil oleh Delegasi Kanada dan secara resmi ditetapkan oleh PBB pada 2008
Baca Selengkapnya7 April Hari Kesehatan Sedunia, Begini Lika-liku hingga Penetapannya
7 April 2023
Tiap 7 April, Hari Kesehatan Sedunia diperingati oleh semua orang di seluruh dunia. Hari ini juga menjadi hari berdirinya WHO
Baca SelengkapnyaAsal-usul Pembentukan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia
7 April 2023
WHO terbentuk setelah pengalaman masa Perang Dunia II, ketika banyak negara mengalami masalah kesehatan wabah penyakit dan kelaparan
Baca SelengkapnyaTema Hari Kesehatan Sedunia 2023, Begini Tantangan WHO Setarakan Layanan Kesehatan
7 April 2023
Selalu diperingati pada 7 April, berdirinya World Health Organization diperingati jadi Hari Kesehatan Sedunia.
Baca SelengkapnyaViral Petugas Keamanan PBB Berfoto di Depan Bendera Taliban
21 Januari 2023
PBB meminta maaf atas beredarnya foto beberapa staf di depan bendera Taliban di Afghanistan.
Baca Selengkapnya