Selain itu, intelijen Amerika menduga serangan teroris sudah dirancang untuk menyerang gedung pencakar langit lainnya di Amerika. Waktunya sekitar Natal atau tahun baru. Kesimpulan itu ditarik berdasarkan analisis terhadap informasi digital penting dari komputer, hard drive, cakram padat, dan kertas dokumen di rumah tempat Usamah di Abbottabad, Pakistan.
Departemen Keamanan Amerika langsung memerintahkan pengamanan di bandar udara dan berbagai sarana transportasi. Khusus untuk kereta bawah tanah, pengamanan ekstraketat diberlakukan.
"Salah satu target serangan Al-Qaidah adalah kereta bawah tanah. Skenarionya, kereta dijatuhkan di lembah atau jembatan. Tapi, kami belum tahu tempat persisnya," ucap juru bicara Departemen Keamanan Amerika kepada Washington Post.
Dari informasi digital tersebut juga didapati nama-nama pemimpin senior Al-Qaidah, termasuk Ayman al-Zawahiri. "Kami memiliki banyak informasi tentang dia," ucap Mike Rogers, anggota Kongres dari Partai Republik, yang membawahkan komisi intelijen.
"Saya tidak bisa bilang kami segera menangkap dia, tapi saya yakin kami berada di jalur yang benar untuk menangkapnya," ia menambahkan.
Pejabat intelijen Amerika (CIA) menyimpulkan Usamah Bin Ladin tak lagi menjadi figur utama dalam berbagai aksi serangan teroris beberapa tahun terakhir. "Dia (Usamah) tidak lagi jadi sosok penting," ucap seorang pejabat militer Amerika kepada The New York Times kemarin. "Tapi, dia tetap merancang dan menjadi otak serangan. Idenya lantas disebarkan kepada para pemimpin senior Al-Qaidah."
NEW YORK TIMES | WASHINTON POST | GUARDIAN | FIRMAN