TEMPO Interaktif, Bishkek - Putra bungsu mantan Presiden Kirgistan Kurmanbek Bakiyev dilaporkan hari ini ditangkap. Maksim Bakiyev ditahan setelah mendarat dengan pesawat sewaan di hampshire, Inggris.
Pemerintahan sementara Kirgistan menuding Maksim sebagai dalang krusuhan antara etnik Kirgis dan Uzbek yang minoritas. Dalam empat hari konflik, lebih dari 138 orang tewas dan 1.800 lainnya cedera. Sekitar 100.000 warga Uzbek mengungsi ke negara tetangga Uzbekistan.
“Informasi yang kami terima kerusuhan ini didanai oleh keluarga Bakiyev, terutama putra bungsunya Maksim Bakiyev,” kata wakil pertama kepala pemerintahan sementara Kirgistan, Alzambek Atambayev.
Ia mengakui pula pasukan pemerintaah saat ini tidak mentatati perintah tembak di tempat terhadap pelaku kerusuhan. “Kita harus menemukan para pengkhianat itu sekarang,” ujarnya.
Pemerintah sementara Kyrgyzstan, yang tengah berjuang mengatasi kekerasan etnik dan menyiapkan polisi dan militer yang tangguh, meminta Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mengirimkan satuan polisi internasional. Tujuannya agar ditempatkan di negeri Asia Tengah tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat telah mengirim Robert Blake sebagai tuusan ke Kirgistan. Ia dijadwalkan bertemu dengan para pejabat negara itu Jumat dan Sabtu mendatang.