Bos Mossad Akui Sulit Tukar Sandera dengan Hamas: Kami Tak Punya Wewenang saat Negosiasi!

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 November 2024 21:16 WIB

Kepala Mossad Israel, David Barnea. GIL COHEN -MAGEN/Pool REUTERS

Kepala dinas intelijen Israel Mossad, David Barnea, mengakui kepada keluarga sandera yang ditahan di Gaza, bahwa peluang untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas semakin berkurang. Hal ini dilaporkan media Israel pada Senin 4 November 2024.

Barnea bertemu dengan beberapa keluarga sandera Israel dalam beberapa hari terakhir untuk menyampaikan pesan kepada mereka tentang kemungkinan mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan orang yang mereka cintai, Channel 12 Israel melaporkan.

Dia dikutip mengatakan bahwa Israel sedang menunggu tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata yang baru-baru ini diajukan oleh Mesir dan Qatar.

“Saat ini, peluang untuk mencapai kesepakatan kecil sangatlah kecil, karena Hamas bersikeras menghentikan perang,” kata Barnea.

Pekan lalu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengusulkan gencatan senjata dua hari antara Israel dan Hamas.

Advertising
Advertising

Pada Sabtu, Hamas menyebut proposal gencatan senjata di Gaza baru-baru ini sebagai “tabir asap” karena tidak mencakup diakhirinya perang Israel atau penarikan diri dari wilayah kantong tersebut.

Ketika ditanya tentang mengakhiri permusuhan dengan Palestina, pemimpin Mossad mengatakan bahwa perunding Israel tidak diberikan wewenang oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencapai kesepakatan komprehensif guna mengakhiri perang di Gaza.

Upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar sejauh ini gagal mencapai gencatan senjata di Gaza. Washington sempat yakin bahwa pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh Israel pada 18 Oktober dapat mengarah pada terobosan dalam perundingan.

Namun, Hamas mengatakan konflik hanya akan berakhir ketika Israel menghentikan kampanye militernya di daerah kantong yang diblokade tersebut, yang telah menewaskan lebih dari 43.300 orang sejak Oktober 2023.

Serangan gencar Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Pilihan Editor: Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

ANADOLU

Berita terkait

Adik Yahya Sinwar Jadi Pemimpin De Facto Sayap Militer Hamas

32 menit lalu

Adik Yahya Sinwar Jadi Pemimpin De Facto Sayap Militer Hamas

Adik Yahya Sinwar, Muhammad Sinwar disebut menjadi pemimpin de facto sayap militer Hamas.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Vs Donald Trump di Pilpres AS, Bagaimana Jika Berakhir Seri?

1 jam lalu

Kamala Harris Vs Donald Trump di Pilpres AS, Bagaimana Jika Berakhir Seri?

Pilpres AS hari ini bisa saja hasilnya seri antara Kamala Harris melawan Donald Trump. Apa solusinya?

Baca Selengkapnya

Mencari Keadilan atas Kejahatan Perang di Gaza, Pakar Hukum Internasional Gelar Pengadilan Gaza

5 jam lalu

Mencari Keadilan atas Kejahatan Perang di Gaza, Pakar Hukum Internasional Gelar Pengadilan Gaza

Pengadilan Gaza dipimpin oleh Richard Falk, pakar hukum internasional terkemuka dan mantan pelapor khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persaingan Trump-Harris hingga Hizbullah Terdesak

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Persaingan Trump-Harris hingga Hizbullah Terdesak

Berita Top 3 Dunia pada Senin 4 November 2024 diawali persaingan sengit Kamala Harris dan lawannya Donald Trump jelang pilpres AS

Baca Selengkapnya

Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

7 jam lalu

Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

Pakar UI dan CSIS menyoroti dampak Pilpres AS terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Pejabat Militer Israel Ingin Gencatan Senjata

8 jam lalu

Ini Alasan Pejabat Militer Israel Ingin Gencatan Senjata

Banyaknya korban jiwa dan prospek militer yang suram mendorong para pejabat militer minta Netanyahu pertimbangkan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tidak Makan Selama 3 Hari sebelum Terbunuh

10 jam lalu

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tidak Makan Selama 3 Hari sebelum Terbunuh

Media Israel melaporkan bahwa hasil otopsi terhadap jasad Yahya Sinwar menunjukkan bahwa ia tidak makan apapun selama 72 jam terakhir sebelum terbunuh

Baca Selengkapnya

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

11 jam lalu

Malaysia Dukung pengusiran Israel dari PBB

Malaysia telah memulai Langkah untuk dukungan pengusiran Israel dari PBB dengan menyusun rancangan resolusi untuk Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

15 jam lalu

2 Hari Menjelang Pilpres AS, Kamala Harris dan Donald Trump Gencarkan Kampanye

Hasil survei dua hari menjelang pilpres AS terlihat Kamala Harris dan Donald Trump saling bersaing ketat

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

15 jam lalu

Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

Pemerintah Israel menyatakan telah secara resmi memberi tahu PBB tentang keputusannya untuk memutus hubungan dengan UNRWA

Baca Selengkapnya