Houthi Teruskan Blokade Kapal Terafiliasi Israel yang Lintasi Teritorial Yaman
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 4 November 2024 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Houthi di Yaman meyakinkan akan mempertahankan blokade wilayah laut merekaterhadap kapal-kapal Israel sebagai balasan atas informasi intelijen mengenai perusahaan pelayaran Israel yang menjual aset Houthi ke perusahaan lain.
Houthi yang berpihak pada Iran itu mengatakan telah mengintensifkan serangan mereka sebagai bentuk dukungan pada Hamas dan Hizbullah dalam perlawanan mereka terhadap tindakan Israel di wilayah tersebut.
"Informasi intelijen mengonfirmasi banyak perusahaan yang beroperasi di bidang pelayaran maritim yang berafiliasi dengan Israel berupaya menjual aset mereka dan mengalihkan properti mereka dari kapal-kapal pengiriman dan transportasi maritim ke perusahaan lain," kata juru bicara Houthi, Yahya Sarea, Minggu, 3 November 2024.
Sarea menegaskan Houthi tidak akan mengakui adanya perubahan kepemilikan. Dia juga memperingatkan terhadap segala bentuk kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan ini. Walhasil, Houthi akan terus memberlakukan blokade laut mereka terhadap Israel dan akan menargetkan kapal-kapal yang dimiliki, terkait dengan, atau menuju ke Israel.
Dia mengatakan blokade akan terus berlanjut hingga serangan Israel berhenti, termasuk pengepungan di Jalur Gaza dicabut dan agresi di Lebanon diakhiri.
Sebelumnya, Dewan Politik Tertinggi Yaman, yang dikuasai Houthi, mendukung serangan Republik Islam Iran ke Israel. Dia menilai puluhan rudal balistik yang ditembakkan Iran ke berbagai sasaran militer Israel pada Selasa malam, 1 Oktober 2024, sebagai tindakan yang sah sebagai respons terhadap agresi militer Negeri Yahudi.
“Operasi ini sah sebagai cara membela diri dan tindakan yang perlu untuk mendisiplinkan entitas kriminal Israel,” kata Mahdi Al-Mashat, Ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman dan pemimpin militer Houthi, dalam pernyataan yang dikutip Almasirah, media Yaman, pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Al-Mashat memperingatkan Amerika untuk tidak campur tangan dalam situasi ini. “Kami ingatkan agar Amerika tidak bermain api. Kejahatan Israel tak boleh lolos dari hukuman,” kata dia.
Al-Mashat mengatakan bahwa Yaman akan membalas jika Amerika mengambil keputusan sembrono. “Kami siap menghalangi Amerika jika mereka memutuskan untuk melakukan tindakan bodoh apa pun,” ujarnya, seraya menekankan bahwa baik Israel maupun Amerika Serikat tidak akan diizinkan untuk mengisolasi atau menargetkan bagian mana pun dari dunia Arab dan Islam yang menandakan perlawanan berkelanjutan terhadap intervensi asing di kawasan tersebut.
Sumber: reuters.com
Pilihan editor: Turki dan 52 Negara Lain Desak Embargo Senjata terhadap Israel