Bagi Warga Palestina, Trump atau Kamala Harris Sama Saja

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 1 November 2024 04:00 WIB

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Dengan hanya lima hari sebelum pemilih AS pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden baru, warga Palestina tidak melihat adanya perbedaan antara calon presiden dari Partai Republik, Kamala Harris dan Donald Trump, Anadolu Agency melaporkan.

Warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki mengatakan bahwa hasil pemilihan umum pada 5 November tidak akan mengubah dukungan politik dan militer tanpa batas dari Washington untuk Israel di tengah perang brutalnya di Jalur Gaza.

Lebih dari 43.100 orang telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 101.500 lainnya terluka dalam perang Israel yang menghancurkan di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

“Kami tidak mengharapkan apa-apa dari pemerintahan AS yang akan datang atau kandidat yang akan memenangkan pemilu,” kata Mahmoud Nawajaa, koordinator Komite Nasional Palestina untuk Boikot Israel (BDS), kepada Anadolu pada Rabu, 30 Oktober 2024.

Genosida yang dilakukan terhadap rakyat kami di Gaza, dan semua kejahatan lain yang terjadi di Palestina dan Lebanon tidak akan terjadi tanpa dukungan AS,” tambahnya.

Advertising
Advertising

Nawajaa menyebut Israel sebagai “ujung tombak proyek imperialisme” di wilayah tersebut.

Pemilu AS tidak akan mengubah apa pun,” katanya.

"Pemerintah AS terlibat dan menjadi mitra dalam kejahatan genosida dan segala sesuatu yang terjadi di Lebanon serta semua pemboman dan penghancuran di Irak dan Yaman. Pemilihan umum tidak akan membuat perbedaan; satu-satunya perbedaan terletak pada kemampuan rakyat Palestina dan negara-negara Arab untuk menekan rezim-rezim penjajah untuk mengubah posisi mereka dan bekerja menuju keruntuhan sistem penjajahan," kata Nawajaa.

"Dua sisi mata uang yang sama"

Jamal Juma, koordinator "Kampanye Tembok Anti-Apartheid (Hentikan Tembok)" akar rumput Palestina, memiliki pandangan yang sama. "Kami tidak menaruh kepercayaan apa pun pada pemilu AS," katanya kepada Anadolu.

"Kami tidak menaruh kepercayaan apa pun pada pemilu AS," katanya kepada Anadolu. "Selama bertahun-tahun, kedua partai di Amerika telah terbukti menjadi dua sisi dari satu mata uang yang sama.

"Sudah jelas bahwa Zionis mengendalikan keputusan AS karena dominasi mereka atas pusat-pusat keuangan dan media," kata Juma.

Dia menyebut pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel ketika dia masih berada di Gedung Putih pada 2017.

"Presiden Joe Biden saat ini telah melakukan hal yang lebih buruk lagi dengan membenarkan dan terus membenarkan genosida," kata Juma.

"Masalah utama kami adalah dengan AS dan pendekatannya yang rasis, superior, dan tidak manusiawi terhadap perjuangan Palestina," tambahnya.

Berita terkait

Donald Trump Gugat Wawancara Kamala Harris Soal Perang Gaza di CBS

2 jam lalu

Donald Trump Gugat Wawancara Kamala Harris Soal Perang Gaza di CBS

Donald Trump mengatakan wawancara Kamala Harris di CBS soal perilaku Israel di Gaza adalah menyesatkan.

Baca Selengkapnya

Deretan Selebriti di Pusaran P Diddy yang Dukung Kamala Harris

5 jam lalu

Deretan Selebriti di Pusaran P Diddy yang Dukung Kamala Harris

Sejumlah selebriti yang dikait-kaitkan dengan skandal P Diddy diketahui mendukung Kamala Harris.

Baca Selengkapnya

Bill Clinton Sebut Hamas "Paksa" Israel Bantai Warga Gaza, Netizen Ngamuk

7 jam lalu

Bill Clinton Sebut Hamas "Paksa" Israel Bantai Warga Gaza, Netizen Ngamuk

Warga Arab-Amerika mengatakan komentar merendahkan Bill Clinton terhadap warga Palestina di Gaza dalam kampanye untuk Kamala Harris sangat menjijikkan

Baca Selengkapnya

Bertengkar Lagi, Ben-Gvir Sebut Bezalel Smotrich Arogan

11 jam lalu

Bertengkar Lagi, Ben-Gvir Sebut Bezalel Smotrich Arogan

Ben-Gvir mengecam Bezalel Smotrich dan menggambarkannya sebagai "arogan" dan "tidak peduli dengan keamanan dan ekonomi".

Baca Selengkapnya

Janji Beri US$1 Juta untuk Petisi Pro-Trump, Elon Musk Diperintahkan Hadir ke Pengadilan

18 jam lalu

Janji Beri US$1 Juta untuk Petisi Pro-Trump, Elon Musk Diperintahkan Hadir ke Pengadilan

Elon Musk berjanji untuk memberikan US$1 juta setiap hari kepada seseorang yang menandatangani petisi kebebasan berbicara dan hak kepemilikan senjata

Baca Selengkapnya

Arnold Schwarzenegger Dukung Kamala Harris di Pemilu AS, Blak-blakan Kritik Trump

22 jam lalu

Arnold Schwarzenegger Dukung Kamala Harris di Pemilu AS, Blak-blakan Kritik Trump

Arnold Schwarzenegger menyebut masa depan Amerika akan semakin terpecah jika Donald Trump terpilih kembali.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Ajukan Kasus Genosida Israel di Gaza ke ICJ, Ini Bukti-buktinya

1 hari lalu

Afrika Selatan Ajukan Kasus Genosida Israel di Gaza ke ICJ, Ini Bukti-buktinya

Pemerintah Afrika Selatan atau Afsel telah menyerahkan bukti genosida oleh Israel di Gaza kepada Mahkamah Internasional (ICJ).

Baca Selengkapnya

Ini Orang-orang yang Bakal Diadili Trump jika Jadi Presiden Lagi

1 hari lalu

Ini Orang-orang yang Bakal Diadili Trump jika Jadi Presiden Lagi

Trump bersumpah untuk menyelidiki dan menuntut para pesaing politik, petugas pemilu, pengunjuk rasa pro-Palestina jika ia menjadi presiden lagi.

Baca Selengkapnya

Mengapa Elon Musk Mati-matian Dukung Donald Trump di Pilpres AS?

1 hari lalu

Mengapa Elon Musk Mati-matian Dukung Donald Trump di Pilpres AS?

Elon Musk mendukung Donald Trump di Pilpres AS dengan mengucurkan dana besar.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Hancurkan Sistem Rudal Iran hingga Tentara Israel Tewas di Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Israel Hancurkan Sistem Rudal Iran hingga Tentara Israel Tewas di Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 30 Oktober 2024 diawali oleh pesawat Israel telah menghancurkan tiga sistem rudal antipesawat Rusia S-300 milik Iran

Baca Selengkapnya