H-15 Pilpres AS, Harris Memimpin Tipis Atas Trump dalam Jajak Pendapat Terbaru

Senin, 21 Oktober 2024 10:22 WIB

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Dengan hanya 16 hari tersisa menuju Pemilihan Presiden Amerika Serikat disingkat Pilpres AS pada 5 November 2024, persaingan semakin ketat antara kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, dan kandidat dari Partai Republik, Donald Trump.

Hasil Jajak Pendapat Terbaru

Menurut data agregat dari FiveThirtyEight, Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, berada sedikit di depan dengan 48,3 persen dukungan nasional, sementara Donald Trump dari Partai Republik berada di angka 46,3 persen per 17 Oktober lalu.

Dalam survei yang dilakukan oleh Brookings Institution dan Public Religion Research Institute, lebih dari sepertiga pemilih setuju dengan pernyataan Trump mengenai imigran ilegal, yang mencerminkan retorika yang sering kali ekstrem.

Beberapa survei di negara-negara bagian kunci, atau swing states, menunjukkan hasil yang lebih beragam. Survei CBS News dan YouGov yang dilakukan pekan ini di Arizona mencatatkan keunggulan Trump dengan selisih tiga poin atas Harris.

Advertising
Advertising

Di negara-negara bagian lain seperti Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, Georgia, Nevada, dan North Carolina, hasil jajak pendapat sangat ketat, di mana kedua kandidat hampir berimbang atau keunggulan hanya dalam rentang yang sangat tipis.

Dilansir dari Al Jazeera, analisis NPR juga mencatat peningkatan dukungan bagi Trump di negara-negara bagian medan tempur, tetapi menekankan bahwa jajak pendapat jarang memberikan gambaran lengkap, dan kejutan bisa saja terjadi.

Upaya Kampanye Harris dan Trump

Kamala Harris, yang baru menginjak usia yang ke-60 pada Minggu, 20 Oktober ini, telah menggunakan kampanyenya untuk menyoroti usia lawannya, Donald Trump, yang berusia 78 tahun. Jika terpilih, Trump akan menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat.

Pada awal kampanye, Trump sering mengkritik Presiden Joe Biden, yang berusia lebih tua darinya, sebagai "lemah" dan "mengantuk." Namun, setelah Biden memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali karena kekhawatiran tentang usianya, Harris menjadi lawan yang jauh lebih muda bagi Trump.

Di sisi lain, Donald Trump dikenal sering melontarkan ancaman terhadap lawan politiknya, sebuah taktik yang dia gunakan sejak kampanye Pilpres AS pertamanya pada 2016. Pada pemilihan kali ini, Trump kembali menebar ancaman kepada mereka yang dia anggap sebagai ancaman terhadap pemilihannya.

Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump membandingkan politisi Demokrat dengan musuh asing seperti Cina dan Rusia. Dia menyebut politisi seperti Adam Schiff sebagai “musuh dari dalam,” yang dia anggap lebih berbahaya daripada musuh dari luar.

Pilihan editor: 4 Fakta Elon Musk Sokong Puluhan Juta Dollar ke Donald Trump

Berita terkait

Kamala Harris: Tersandung Tuduhan Dugaan Plagiarisme hingga Mengecam Trump

1 hari lalu

Kamala Harris: Tersandung Tuduhan Dugaan Plagiarisme hingga Mengecam Trump

Kamala Harris, mengecam Donald Trump atas komentar-komentarnya yang tidak menyenangkan mengenai "musuh dari dalam" Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Perbandingan Dana Kampanye Donald Trump vs Kamala Harris untuk Pilpres AS, Siapa Lebih Banyak?

1 hari lalu

Perbandingan Dana Kampanye Donald Trump vs Kamala Harris untuk Pilpres AS, Siapa Lebih Banyak?

Dikabarkann, Kamala Harris dan Partai Demokrat mengejek perolehan dana kampanye eks Presiden Donald Trump dan Partai Republik dalam 3 bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Siapapun Pemenang Pemilu Amerika Tidak akan Meredam Perang Gaza

2 hari lalu

Siapapun Pemenang Pemilu Amerika Tidak akan Meredam Perang Gaza

Siapapun pemenang Pemilu Amerika Serikat tidak akan berdampak kepada konflik di Timur Tengah. Sebab Israel adalah mitra strategis Amerika.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Elon Musk Sokong Puluhan Juta Dollar ke Donald Trump

2 hari lalu

4 Fakta Elon Musk Sokong Puluhan Juta Dollar ke Donald Trump

Lewat organisasi yang ia dirikan Elon Musk mencoba menarik pemilih untuk mendukung kubu Donald Trump di hampir semua negara bagian. Berikut 5 faktanya

Baca Selengkapnya

Donald Trump Sebut Volodymyr Zelensky sebagai Pihak Pertama yang Memicu Perang Ukraina

3 hari lalu

Donald Trump Sebut Volodymyr Zelensky sebagai Pihak Pertama yang Memicu Perang Ukraina

Donald Trump sudah sering mengkritik Zelensky dalam kampanyenya, bahkan berulang kali menyebutnya salesman terbaik di dunia

Baca Selengkapnya

CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

4 hari lalu

CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

Para pejabat AS mengantisipasi Israel mungkin akan membalas sebelum pemilihan presiden 5 November, CNN melaporkan

Baca Selengkapnya

Buku Kamala Harris Dituduh Mengandung Plagiarisme

4 hari lalu

Buku Kamala Harris Dituduh Mengandung Plagiarisme

Kamala Harris dituduh melakukan sejumlah plagiarisme untuk buku yang diluncurkan pada 2009 saat dia menjabat sebagai jaksa penuntut.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Unggul dalam Jajak pendapat soal Timur Tengah Dibanding Harris, Ini Sebabnya

5 hari lalu

Donald Trump Unggul dalam Jajak pendapat soal Timur Tengah Dibanding Harris, Ini Sebabnya

Donald Trump menyarankan Israel segera menyelesaikan perang . Sementara Harris menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.

Baca Selengkapnya

Persaingan Trump dan Kamala Harris: Menolak Berdebat hingga Jajak Pendapat

5 hari lalu

Persaingan Trump dan Kamala Harris: Menolak Berdebat hingga Jajak Pendapat

Tim kampanye Donald Trump menentang sikap Kamala Harris, yang mempertanyakan kondisi kesehatan calon presiden dari Partai Republik itu

Baca Selengkapnya

Kamala Harris: Peluang Diwawancarai Joe Rogan hingga Kondisi Kesehatan

5 hari lalu

Kamala Harris: Peluang Diwawancarai Joe Rogan hingga Kondisi Kesehatan

Calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, berkemungkinan akan diwawancarai\ dalam podcast populer, Joe Rogan

Baca Selengkapnya