Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Yahudi Anti-Zionis Kutuk Serangan Israel terhadap Palestina

image-gnews
Yahudi ultra-Ortodoks berdemonstrasi untuk mendukung Palestina, pada hari pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada pertemuan gabungan Kongres, di Capitol Hill di Washington, AS, 24 Juli 2024. Sejumlah penganut Yahudi kerap hadir dalam demo pro-Palestina untuk ikut mengkritik Israel. REUTERS/Seth Herald
Yahudi ultra-Ortodoks berdemonstrasi untuk mendukung Palestina, pada hari pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada pertemuan gabungan Kongres, di Capitol Hill di Washington, AS, 24 Juli 2024. Sejumlah penganut Yahudi kerap hadir dalam demo pro-Palestina untuk ikut mengkritik Israel. REUTERS/Seth Herald
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Seorang aktivis asal Israel, Eitan Bronstein Aparicio, mengungkap keyakinannya soal keruntuhan rezim Zionis Israel suatu saat nanti. Lahir di Argentina pada 1960-an, Aparicio merupakan anak dari keluarga Yahudi yang bermigrasi ke Israel saat ia berusia 5 tahun.

Dilansir dari Anadolu, Aparicio bercerita bahwa dirinya menolak untuk bertugas sebagai tentara cadangan di Lebanon dan Tepi Barat usai menyelesaikan wajib militernya di tentara Israel. Kemudian, dia pindah bersama keluarganya ke Brussels, Belgia sejak lima tahun lalu setelah memutuskan tidak ingin lagi hidup di bawah kendali rezim Zionis. 

Di Brussels, Aparicio bergerak di bawah naungan Aliansi Yahudi Anti-Zionis di Belgia. Dia juga berpartisipasi dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh personel Uni Eropa untuk memprotes peringatan satu tahun serangan Israel terhadap Jalur Gaza.

Di depan gedung Komisi Uni Eropa, Aparicio mengatakan negaranya telah berubah menjadi negara genosida.

"Tidak mungkin untuk mencapai perdamaian dan keadilan bagi semua orang di Palestina dan Israel kecuali kita mengatasi Zionisme," kata Aparicio, dikutip dari Anadolu, Ahad, 20 Oktober 2024.

"Saya melihat masa depan bahwa Israel akan runtuh suatu hari nanti."

Aparicio menilai Israel menyerupai rezim kolonial atau apartheid lainnya saat ia membandingkannya dengan apartheid Afrika Selatan, yang didirikan pada hari yang sama dengan Israel dan akhirnya jatuh di bawah tekanan internasional, boikot, dan sanksi.

Ketika rezim apartheid runtuh, sambung Aparicio, sebagian besar orang Israel, yang memiliki pola pikir kolonial, tidak ingin hidup setara dengan orang Palestina. 

Tekanan Internasional

Aparicio menegaskan bahwa kunci untuk mencapai menggulingkan rezim Zionis Israel memerlukan tekanan internasional. Dia menekankan perlunya sanksi dan embargo senjata dari semua negara, badan PBB, dan negara-negara Uni Eropa.

Lebih lanjut, Aparicio mencontohkan pembatasan kerja sama ekonomi Turki dengan Israel. Dia memuji Presiden Turki Erdogan yang memboikot sekaligus menutup perdagangan dengan Israel. Menurut dia sanksi berupa pembatasan kerja sama ekonomi itu berimbas pada pasar Israel. 

"Sanksi penting di mana-mana, di setiap level. Karena hanya tekanan yang dapat menghentikan Israel," ujarnya.

Sikap Barat

Aparicio mengatakan negara-negara Barat memiliki tanggung jawab historis karena genosida Yahudi, terutama yang dilakukan oleh Nazi Jerman. Menurut dia, dunia Barat harus melawan rezim Zionis yang bercorak rasis terhadap Palestina. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pelajarannya adalah bahwa kita tidak boleh lagi memiliki rezim rasis, rezim pembunuh seperti rezim Nazi," tuturnya.

Selanjutnya, Aparicio juga menyinggung Uni Eropa yang menjadi mitra dagang terbesar Israel. Dia membandingkan sanksi yang dijatuhkan pada Rusia setelah serangan terhadap Ukraina dengan apa yang dilakukan Israel di Gaza, dengan mencatat bahwa skala korban dan kerusakan di Gaza tidak ada bandingannya.

Dia mengatakan Uni Eropa justru tetap bungkam terhadap Israel. "Saya yakin ini adalah bagian dari rasisme. Sama seperti di Israel, di Uni Eropa, nyawa orang Palestina jauh kurang penting dibandingkan nyawa orang Israel, Yahudi, dan orang kulit putih Eropa," ucapnya. 

Kejahatan Genosida Israel

Aparicio menyoroti serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Dia menilai serangan itu merupakan kekalahan besar bagi Israel.

Aparicio mengatakan peristiwa itu berhubungan dengan kekalahan Israel dan munculnya kecenderungan sayap kanan dan fasis dalam masyarakat Israel. Menurut dia, kombinasi dua faktor ini membuat orang Israel, tentara Israel, dan pemerintah Israel hanya membalas dendam terhadap rakyat Palestina, bukan hanya terhadap Hamas. 

"Balas dendam besar telah berubah menjadi pembantaian besar, genosida," kata Aparicio. 

Aparicio mengatakan bahwa Israel hanya menilai kematian di Palestina sebagai angka semata. "Mereka tidak pernah melihat orang-orang yang dibom, bayi-bayi yang sekarat gemetar, mayat-mayat dalam kantong plastik—gambar-gambar mengerikan yang kita semua lihat," ujarnya. 

Tak sampai di situ, Aparicio mengungkap ketidaksetujuannya terhadap kebijakan pemerintah Israel. Dia tak tidak mau jika kejahatan genosida yang dilakukan rezim Zionis itu menodai nama bangsa Yahudi. 

"Orang-orang di seluruh dunia memahami bahwa ini dilakukan atas nama orang-orang Yahudi. Ini mengerikan, dan kami sangat khawatir tentang hal itu," tuturnya.

Pilihan Editor: Dokumen Rahasia Intel AS Bocor, Israel Disebut Berencana Serang Iran

ANADOLU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Otoritas Palestina: Perang Hancurkan 75% Pohon Zaitun di Gaza

27 menit lalu

Para pelayat membawa jenazah wanita Palestina berusia 60 tahun, Hanan Salameh, yang ditembak oleh pasukan Israel saat panen zaitun, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, di desa Faqqua, selama pemakamannya di dekat Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 17 Oktober 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Otoritas Palestina: Perang Hancurkan 75% Pohon Zaitun di Gaza

Zaitun adalah tanaman pertanian utama di Palestina dan telah dibudidayakan selama ribuan tahun.


Hamas Kecam Pengeboman Sekolah-sekolah di Gaza

1 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sekolah yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas di kamp pengungsi Pantai di Kota Gaza 19 Oktober 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Hamas Kecam Pengeboman Sekolah-sekolah di Gaza

Hamas mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk "menghentikan genosida Zionis".


Aksi Militer di Gaza yang Tak Kunjung Reda, Hubungan Eropa - Israel Merenggang

2 jam lalu

Anak-anak Palestina mengantre untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 16 Oktober 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Aksi Militer di Gaza yang Tak Kunjung Reda, Hubungan Eropa - Israel Merenggang

Perang tak kunjung mereda, Eropa mulai meningkatkan kritik terhadap Israel


Analis: AS Tidak Berhasil dalam Upaya Menahan Israel

4 jam lalu

Pria Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sekolah yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas di kamp pengungsi Pantai di Kota Gaza 19 Oktober 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Analis: AS Tidak Berhasil dalam Upaya Menahan Israel

Israel tidak akan mampu melakukan perang ini jika pemerintah AS tidak memungkinkan mereka untuk melakukannya.


Australia Tinjau 66 Izin Ekspor Militer ke Israel

6 jam lalu

Sebuah pesawat tempur F-35 Israel terlihat di langit perbatasan Israel dengan Lebanon, di Israel utara, 9 Oktober 2023. REUTERS/Ammar Awad/File Foto
Australia Tinjau 66 Izin Ekspor Militer ke Israel

Australia akan meninjau seluruh 66 izin yang disetujui untuk Tel Aviv sebelum perang Gaza


87 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza utara

7 jam lalu

Warga pPalestina berjalana diantara gedung-gedung saat mati listrik di Beit Lahiya, Gaza, 11 Januari 2017. Dalam beberapa minggu warga Gaza mengalami mati lampu akibat kurangnya pasokan listrik. REUTERS/Mohammed Salem
87 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Gaza utara

Setidaknya 87 warga Palestina tewas atau hilang setelah serangan Israel terhadap beberapa rumah di Jalur Gaza utara semalam


Yahya Sinwar Bertempur selama 18 Hari sebelum Kematian Menjemputnya

8 jam lalu

Yahya Sinwar. REUTERS/Mohammed Salem
Yahya Sinwar Bertempur selama 18 Hari sebelum Kematian Menjemputnya

Yahya Sinwar terlibat konfrontasi bersenjata melawan pasukan Israel selama lebih dari dua minggu sebelum menjemput kematiannya.


Dokumen Rahasia Intel AS Bocor, Israel Disebut Berencana Serang Iran

13 jam lalu

Bangunan yang rusak setelah serangan Israel di pasar komersial, di tengah permusuhan antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Nabatieh, Lebanon selatan, 13 Oktober 2024. REUTERS/Mohammed Yassin
Dokumen Rahasia Intel AS Bocor, Israel Disebut Berencana Serang Iran

Menurut dokumen yang beredar, Israel menyebut berencana menyerang Iran dalam waktu dekat.


Ketua MPR MInta Presiden Prabowo Konsisten Perjuangkan Kemerdekaan bagi Palestina

14 jam lalu

Presiden Prabowo Subianto (kanan) dengan disaksikan Presiden keenam RI Joko Widodo (kiri) mengucapkan sumpah jabatan dalam sidang paripurna MPR dengan agenda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ketua MPR MInta Presiden Prabowo Konsisten Perjuangkan Kemerdekaan bagi Palestina

Ketua MPR Ahmad Muzani berharap Presiden Prabowo terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel.


AS Siapkan Perundingan Gencatan Senjata Usai Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

15 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sekolah yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas di kamp pengungsi Pantai di Kota Gaza 19 Oktober 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
AS Siapkan Perundingan Gencatan Senjata Usai Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

AS menyebut kematian Yahya Sinwar sebagai peristiwa besar karena ialah yang mengatur serangan ke Israel selatan.