Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Fakta Elon Musk Sokong Puluhan Juta Dollar ke Donald Trump

image-gnews
CEO Tesla dan pemilik X, Elon Musk berpidato saat menghadiri kampanye Donald Trump di Butler, Pennsylvania, AS, 5 Oktober 2024. Elon Musk meluncurkan super PAC pro-Trump pada bulan Mei dan secara terbuka mendukung calon presiden dari Partai Republik beberapa jam setelah percobaan pembunuhan di Butler. REUTERS/Carlos Barria
CEO Tesla dan pemilik X, Elon Musk berpidato saat menghadiri kampanye Donald Trump di Butler, Pennsylvania, AS, 5 Oktober 2024. Elon Musk meluncurkan super PAC pro-Trump pada bulan Mei dan secara terbuka mendukung calon presiden dari Partai Republik beberapa jam setelah percobaan pembunuhan di Butler. REUTERS/Carlos Barria
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder sekaligus CEO Tesla, Elon Musk berkontribusi dalam kampanye kelompok pendukung calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan mengeluarkan dana sejumlah US$ 75 juta (Rp 1,1 triliun) di Pilpres AS bulan depan.

Dikutip dari The Guardian, dana tersebut disalurkan lewat kelompok relawan yang berfokus pada dukungan politik dan bertugas untuk menghimpun suara sebanyak mungkin guna memenangkan Trump pada Pilpres November mendatang. 

Sumbangan kali ini disalurkan lewat America Pac –sebuah organisasi yang didirikan sendiri oleh Musk dan menjadi mitra terbesar tim kampanye Donald Trump. Kelompok ini berambisi untuk berkampanye di seluruh penjuru negara bagian --yang jumlahnya lebih besar dari juru kampanye yang dibentuk Trump sendiri. Berikut fakta-faktanya: 

1. Mendirikan Organisasi America Pac

Menurut Reuters, Elon Musk membentuk organisasi American Political Action Committee (PAC) yang menjadi basis kelompok pendukung kampanye Donald Trump. Organisasi ini dibentuk pada tahun 2024 yang memang ditujukan untuk mendukung jalannya pemilu di Amerika Serikat.

Organisasi ini hanya didanai oleh Elon Musk, dan menjadikan Trump sangat bergantung kepadanya.  

Dilansir dari Influence Watch, selama terbentuk dan berjalannya organisasi ini, Musk mengklaim jika America Pac tidak bergerak untuk mendukung salah satu paslon. Menurutnya organisasi ini berdiri untuk memberikan pandangan berimbang antara dua kandidat dan mendukung pemilu yang netral.

Apa yang menjadi klaim Musk dinilai kontradiktif karena America Pac secara masif memiliki juru kampanye di hampir semua negara bagian dan secara terang-terangan dana yang dikumpulkan digunakan sebagai dukungan pada kampanye Donald Trump untuk melawan Kamala Harris. Pun pada kampanye Donald Trump yang terakhir di Pennsylvania, Elon Musk hadir dengan didampingi organisasi tersebut. 

CEO Tesla dan pemilik X, Elon Musk berpidato saat menghadiri kampanye Donald Trump di Butler, Pennsylvania, AS, 5 Oktober 2024. Elon Musk menyampaikan pidato yang mendorong warga untuk mendaftar dan memberikan suara dalam pemilu mendatang. REUTERS/Brian Snyder 

2. Telah menyumbangkan jutaan dollar sebelumnya

Elon Musk secara terbuka memberikan dukungan kepada Trump untuk kembali memenangkan kursi di Gedung Putih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari Reuters, menurut Komisi Pemilihan Umum Federal dana tersebut telah digunakan untuk kepentingan kampanye dari periode Juli hingga September 2024. 

Data yang disetorkan oleh America Pac kepada Komisi Pemilihan Umum Federal menunjukkan Musk menyumbangkan $15 juta pada bulan Juli, $30 juta pada bulan Agustus, dan $30 juta lainnya pada bulan September. 

Organisasi tersebut total telah menghabiskan lebih dari $96 juta untuk mendukung Trump, menurut lembaga nirlaba independen Open Secrets, dan sekitar $10 juta lebih untuk membantu Partai Republik dalam pemilihan kongres.  

3. Elon Musk akan ditempatkan di Kabinet

Dari informasi temuan The Guardian, Musk mencoba mendukung Trump dan telah mengumumkannya. Dukungannya kepada Trump ini menurutnya sejalan dengan keinginannya yang menolak kelompok imigran yang diprediksi akan semakin meningkat, apalagi jika Kamala Harris menang. Trump dan Musk sama-sama mengkampanyekan untuk menolak membuka pintu imigran di Amerika Serikat.  

Rencananya dengan sumbangan besar yang diberikan oleh Musk, Trump akan menempatkan salah satu orang terkaya di dunia itu sebagai menteri di kabinetnya. Namun, Trump belum memberikan keterangan resmi soal kabar-kabur tersebut.  

4. Menjadi penyumbang terbesar partai Republik

Dari berbagai sumber media, Musk yang mendukung partai Demokrat pada pemilihan sebelumnya, menggambarkan pemungutan suara 2024 sebagai harapan terakhirnya bagi demokrasi AS dan mengklaim bahwa imigran ilegal akan mengambil alih negara jika Kamala Harris yang dijagokan Demokrat menang.

Diketahui Elon Musk telah menggelontorkan puluhan juta dollar kepada partai Republik sejak tahun 2022. CEO baru platform X tersebut menghabiskan lebih dari $50 juta untuk mendanai iklan anti-imigran dan anti-transgender oleh sebuah kelompok bernama Citizens for Sanity. Para pengurus kelompok tersebut adalah karyawan America First Legal, sebuah organisasi nirlaba yang dipimpin oleh penasihat Trump, Stephen Miller tahun 2022.

Pilihan editor: Sukses Tangkap Kembali Roket Starship, SpaceX Torehkan Sejarah Baru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siapapun Pemenang Pemilu Amerika Tidak akan Meredam Perang Gaza

25 menit lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Siapapun Pemenang Pemilu Amerika Tidak akan Meredam Perang Gaza

Siapapun pemenang Pemilu Amerika Serikat tidak akan berdampak kepada konflik di Timur Tengah. Sebab Israel adalah mitra strategis Amerika.


Donald Trump Sebut Volodymyr Zelensky sebagai Pihak Pertama yang Memicu Perang Ukraina

19 jam lalu

Presiden Donald Trump, kanan, melakukan pertemuan disela-sela sidang umum PBB dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Sumber: REUTERS/Jonathan Ernst
Donald Trump Sebut Volodymyr Zelensky sebagai Pihak Pertama yang Memicu Perang Ukraina

Donald Trump sudah sering mengkritik Zelensky dalam kampanyenya, bahkan berulang kali menyebutnya salesman terbaik di dunia


Elon Musk Kucurkan Rp1, 1 Triliun untuk Dukung Donald Trump Jadi Presiden Amerika Serikat

21 jam lalu

Elon Musk yang merupakan pemilik dari perusahaan SpaceX dan Tesla, menempati posisi pertama dalam daftar orang terkaya di dunia tahun 2022 versi Forbes. Ia bahkan baru saja membeli Twitter. Elon Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia nomor 1 dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 219 miliar. NTB/Carina Johansen via REUTERS
Elon Musk Kucurkan Rp1, 1 Triliun untuk Dukung Donald Trump Jadi Presiden Amerika Serikat

Elon Musk melalui Amerika PAC menghabiskan Rp1,1 triliun untuk mendukung upaya pemilihan kembali Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat


CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi isyarat saat berjalan bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, di penyeberangan perbatasan Kerem Shalom, Israel, 1 Mei 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein/Pool
CNN: AS Prediksi Israel Serang Iran Sebelum Pilpres 5 November

Para pejabat AS mengantisipasi Israel mungkin akan membalas sebelum pemilihan presiden 5 November, CNN melaporkan


Buku Kamala Harris Dituduh Mengandung Plagiarisme

2 hari lalu

Wakil Presiden AS Kamala Harris menggelar konferensi pers dalam kunjungannya ke zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Selatan dengan Korea Utara, di Panmunjom, Korea Selatan, 29 September 2022. REUTERS/Leah Millis/Pool
Buku Kamala Harris Dituduh Mengandung Plagiarisme

Kamala Harris dituduh melakukan sejumlah plagiarisme untuk buku yang diluncurkan pada 2009 saat dia menjabat sebagai jaksa penuntut.


Donald Trump Janjikan Jabatan ke Elon Musk Jika Menang Pilpres

2 hari lalu

CEO Tesla dan pemilik X, Elon Musk saat menghadiri kampanye Donald Trump di Butler, Pennsylvania, AS, 5 Oktober 2024. REUTERS/Brian Snyder
Donald Trump Janjikan Jabatan ke Elon Musk Jika Menang Pilpres

Donald Trump memuji Elon Musk sebagai seorang pengusaha hebat dan jago menghemat biaya, yang diyakini Trump bisa memenangkan pemilu untuknya.


Tesla Kenalkan Optimus, Humanoid yang Diklaim Bisa Mengurus Anak dan Hewan Peliharaan

2 hari lalu

Robot Humanoid Optimus dari Tesla (Dok. Antara)
Tesla Kenalkan Optimus, Humanoid yang Diklaim Bisa Mengurus Anak dan Hewan Peliharaan

Humanoid Tesla, Optimus, disebut bisa melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga. Elon Musk mengklaim robot ini bakal membantu perekonomian.


Elon Musk Dituduh Plagiat Desain Film I, Robot untuk Produk Baru Tesla

3 hari lalu

Perbandingan desain dalam film I, Robot dengan produk baru Tesla. Foto: X/@alex_proyas
Elon Musk Dituduh Plagiat Desain Film I, Robot untuk Produk Baru Tesla

Elon Musk dituduh menjiplak desain dalam film I, Robot yang dibintangi Will Smith untuk 3 produk Tesla terbaru.


Donald Trump Unggul dalam Jajak pendapat soal Timur Tengah Dibanding Harris, Ini Sebabnya

3 hari lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Donald Trump Unggul dalam Jajak pendapat soal Timur Tengah Dibanding Harris, Ini Sebabnya

Donald Trump menyarankan Israel segera menyelesaikan perang . Sementara Harris menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.


Persaingan Trump dan Kamala Harris: Menolak Berdebat hingga Jajak Pendapat

3 hari lalu

Kandidat Presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump mengenakan perban telinga saat menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 18 Juli 2024. Donald Trump mengenakan perban telinga setelah terkena tembakan saat berkampanye pada 13 Juli 2024 lalu. REUTERS/Andrew Kelly
Persaingan Trump dan Kamala Harris: Menolak Berdebat hingga Jajak Pendapat

Tim kampanye Donald Trump menentang sikap Kamala Harris, yang mempertanyakan kondisi kesehatan calon presiden dari Partai Republik itu