Begini Prediksi Akademisi soal Perang Gaza dan Lebanon

Reporter

Fachri Hamzah

Sabtu, 19 Oktober 2024 20:46 WIB

Seorang anak Palestina berdiri di atas reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 7 Oktober 2024. Puing-puing itu 14 kali lipat yang terkumpul di Gaza antara tahun 2008 dan dimulainya perang setahun yang lalu. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Hubungan Internasional Universitas Andalas Virtuous Setyaka memproyeksi perang Gaza dan Lebanon kemungkinan akan lebih besar lagi. Pasalnya, belum ada tanda-tanda dari kedua belah pihak untuk berupaya menghentikan perang dalam waktu dekat.

"Saya rasa belum ada tanda-tanda perang ini akan berhenti, Israel dari segi serangannya juga sudah semakin berani. Sebaliknya Hamas dan Hizbullah juga terus melakukan perlawanan," kata Virtuous saat diwawancarai Tempo pada Jumat 18 Oktober 2024.

Menurut Virtuous, apa yang terjadi di Lebanon saat ini sudah bisa diprediksi, khususnya sejak Hamas menyerang Israel secara terbuka pada 2023 lalu. Bukan hanya itu, keterlibatan negara besar juga menjadi pemicu eskalasi perang di jalur Gaza meluas dan besar.

"Perang ini kelihatanya saja antara Israel, Hamas dan Hizbullah, padahal dibelakang mereka banyak negara-negara besar yang menyokong. Sebut saja Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang membela Israel, lalu Iran di sisi sebelah," ucapnya.

Selain itu, dia menilai Rusia juga sudah terseret ke zona perang di Timur Tengah karena Moskow melihat perang Gaza sebagai pengalihan isu dari konflik di negara nya. "Jadi susah diprediksi jika perang akan berhenti dalam waktu dekat. Sebab banyak kepentingan negara besar di dalam konflik tersebut, "ujar Virtuous.

Advertising
Advertising

Tidak hanya itu, perang kali ini juga menjadi ajang balas dendam bagi Iran yang selama ini dihajar habis-habisan oleh Israel dan sekutunya. Ada pula sakit hati dari proksi Hamas dan Hizbullah yang pimpinannya dibunuh Israel.

"Bagaimana bisa diprediksi ini akan berhenti. Tewasnya pimpinan-pimpinan kelompok perlawanan ini tentu menjadi momentum untuk balas dendam," katanya.

Selain itu, perang Gaza juga ada kepentingan perang dagang senjata. "Bagi negara-negara penghasil senjata tentu Timur Tengah menjadi ladang bisnisnya. Mereka pasti saja akan terus merawat perang ini terus terjadi," pungkas Virtuous.

Pilihan editor: Retno Marsudi dan Qatar Sepakati Kerja Sama Beasiswa untuk Mahasiswa Afganistan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sistem Pertahanan Udara Israel Kebobolan Lagi, Rumah Netanyahu Dihantam Drone

4 jam lalu

Sistem Pertahanan Udara Israel Kebobolan Lagi, Rumah Netanyahu Dihantam Drone

Drone Hizbullah berhasil mengecoh sistem pertahanan udara Israel dan menghantam rumah Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Daftar Bangunan Bersejarah yang Dihancurkan oleh Israel

8 jam lalu

Daftar Bangunan Bersejarah yang Dihancurkan oleh Israel

Sejak konflik Israel menyerang Palestina berpuluh tahun yang lalu, Israel telah menghancurkan berbagai bangunan bersejarah. Apa saja bangunan bersejarah yang dihancurkan Israel?

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Akhiri Perang Gaza

15 jam lalu

Pembunuhan Yahya Sinwar Tak Akhiri Perang Gaza

Pembunuhan pada Yahya Sinwar telah menjadi kemenangan bagi Israel, namun tetap saja bagi Tel Aviv itu belum cukup.

Baca Selengkapnya

Siapapun Pemenang Pemilu Amerika Tidak akan Meredam Perang Gaza

17 jam lalu

Siapapun Pemenang Pemilu Amerika Tidak akan Meredam Perang Gaza

Siapapun pemenang Pemilu Amerika Serikat tidak akan berdampak kepada konflik di Timur Tengah. Sebab Israel adalah mitra strategis Amerika.

Baca Selengkapnya

Enam Calon Pemimpin Hamas Pengganti Yahya Sinwar, Siapa Saja?

18 jam lalu

Enam Calon Pemimpin Hamas Pengganti Yahya Sinwar, Siapa Saja?

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israel. Siapa saja yang berpotensi menggantikannya?

Baca Selengkapnya

Ini Pengumuman Lengkap Hamas tentang Gugurnya Yahya Sinwar

19 jam lalu

Ini Pengumuman Lengkap Hamas tentang Gugurnya Yahya Sinwar

Hamas telah mengumumkan kematian Yahya Sinwar lewat aplikasi percakapan Telegram.

Baca Selengkapnya

Israel Setop Impor Pangan Komersial, Warga Gaza Terancam Kelaparan Parah

19 jam lalu

Israel Setop Impor Pangan Komersial, Warga Gaza Terancam Kelaparan Parah

Israel menghentikan impor pangan komersial ke Gaza yang membuat bencana kelaparan kian parah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Yahya Sinwar Melawan hingga Napas Terakhir, PP Muhammadiyah Berduka

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Yahya Sinwar Melawan hingga Napas Terakhir, PP Muhammadiyah Berduka

Top 3 dunia adalah kematian Yahya Sinwar pemimpin Hamas, PP Muhammadiyah ikut berduka hingga alasan Arab tak melawan Israel.

Baca Selengkapnya

Reaksi Warga Gaza tentang Yahya Sinwar: 'Beginilah Cara Seorang Pahlawan Mati'

1 hari lalu

Reaksi Warga Gaza tentang Yahya Sinwar: 'Beginilah Cara Seorang Pahlawan Mati'

Israel mencoba menurunkan moral warga Palestina dengan mengedarkan video kematian Yahya Sinwar, yang terjadi malah sebaliknya.

Baca Selengkapnya

Iran Sebut Yahya Sinwar Martir, Semangat Perlawanannya Tak Padam

1 hari lalu

Iran Sebut Yahya Sinwar Martir, Semangat Perlawanannya Tak Padam

Yahya Sinwar dikenang oleh Iran sebagai martir. Visinya untuk membebaskan Palestina akan terus dilanjutkan.

Baca Selengkapnya