Israel Siapkan Serangan Balasan, Incar Kilang Minyak dan Fasilitas Nuklir Iran
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 3 Oktober 2024 09:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Israel sedang mempertimbangkan untuk menyerang kilang minyak dan fasilitas nuklir Iran sebagai balasan atas serangan rudal pada Selasa. Israel juga sedang mempersiapkan serangan sistem pertahanan Udara Iran dan membunuh tokoh-tokoh penting. Serangan terhadap fasilitas minyak Iran dapat menghancurkan perekonomian negara tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan dengan kepala keamanan Israel di markas besar IDF di Tel Aviv pada hari Rabu, kata kantornya dalam sebuah pernyataan. Pertemuan tersebut diperkirakan akan membahas tanggapan Israel atas serangan Iran. Pada Selasa, Iran menembakkan sekitar 181 rudal balistik yang ditembakkan langsung ke Israel. Hampir semua rudal berhasil dicegat.
Dalam gambar yang beredar, Netanyahu tengah berbincang dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi, kepala Mossad David Barnea, dan kepala Shin Bet Ronen Bar. Hadir pula Mayor Jenderal Ronen Gofman, ajudan militer Netanyahu, dan Tzachi Braverman, kepala staf perdana menteri.
Pembahasan tersebut dilakukan setelah pertemuan kabinet keamanan selama berjam-jam di sebuah bunker di bawah tanah Yerusalem pada Selasa malam. Pertemuan berakhir dengan kesepakatan bahwa Israel akan menanggapi serangan Iran. Tak dijelaskan bagaimana Israel akan membalas serangan Iran.
Sebelum melakukan serangan, Netanyahu akan membicarakan rencananya dengan Presiden AS Joe Biden. Netanyahu bersumpah akan membalas serangan Iran. “Iran membuat kesalahan besar malam ini, dan mereka akan membayarnya. Siapa pun yang menyerang kami, kami akan menyerang mereka," ujar Netanyahu.
<!--more-->
Pada bulan April, Republik Islam menembakkan sekitar 300 rudal dan pesawat nirawak ke Israel, setelah serangan udara menewaskan beberapa jenderal Iran di Damaskus. Meskipun tanggapan Israel terhadap serangan itu diduga terbatas, analis mengatakan kepada media pada hari Rabu bahwa Israel kemungkinan akan lebih agresif kali ini.
Perang Israel Iran dalam skala penuh diperkirakan bakal terjadi. "Kami memiliki tanda tanya besar tentang bagaimana Iran akan menanggapi serangan tersebut, tetapi kami mempertimbangkan kemungkinan bahwa mereka akan melakukan serangan habis-habisan, yang akan menjadi permainan yang sama sekali berbeda," kata seorang pejabat Israel kepada Axios.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) melancarkan operasi True Promise 2 dengan meluncurkan lebih dari 180 rudal jarak jauh ke Israel pada Selasa malam, 1 Oktober 2024. IRGC menyatakan 90 persen serangan itu mencapai target yang ditentukan, termasuk markas besar Mossad dan pangkalan udara Israel di Nevatim. Operasi ini sebagai bentuk balasan atas pembunuhan Israel terhadap Ismail Haniyah, pemimpin Hamas; Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah; dan Abbas Nilforoushan, komandan Pasukan Dirgantara IRGC.
Ini adalah kedua kalinya Iran meluncurkan rudal ke Israel. Yang pertama dilakukan dalam operasi True Promise 1 pada pertengahan April 2024 sebagai tanggapan terhadap serangan udara Israel ke kedutaan Iran di Damaskus, Suriah. Serangangan militer Negeri Yahudi itu menewaskan komandan IRGC, Mohammad Reza Zahedi.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan sistem pertahanan Israel telah gagal mencegat rudal balistik yang ditembakkan dari Iran ke wilayah pendudukan Israel di Palestina. Rekaman video menunjukkan proyektil tersebut telah menghujani dan mengenai target yang dituju.
Seperti dilansir media pemerintah Iran, Mehr News Agency, dalam rapat kabinet pada Rabu, 2 Oktober 2024, Presiden Pezeshkian mengatakan, keberhasilan serangan itu menunjukkan bahwa Iron Dome atau Kubah Besi, sistem pertahanan udara paling canggih Israel, “lebih rapuh daripada kaca”. Iron Dome dirancang untuk menangkis berbagai serangan udara dan dianggap Israel sebagai sistem pertahanan terkuat negeri itu.
Pezeshkian menyebut operasi True Promise 2 sebagai serangan balasan yang dilakukan oleh Iran terhadap rezim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. “Berdasarkan hak-hak yang sah dan dengan tujuan menjaga perdamaian dan keamanan bagi Iran dan kawasan, respons tegas telah diberikan terhadap agresi rezim Zionis,” katanya.
TIMES OF ISRAEL | REUTERS
Pilihan editor: Presiden Iran: Iron Dome Israel Lebih Rapuh daripada Kaca