Serangan Israel ke Lebanon, Kementerian Luar Negeri Prioritaskan Keselamatan WNI

Rabu, 2 Oktober 2024 09:30 WIB

Kantor Kementerian Luar Negeri RI. Sumber: TEMPO | Nabiila A

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI buka suara atas sejumlah eskalasi politik yang terjadi di kawasan Timur Tengah, khususnya Lebanon, yang terjadi belakangan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Roy Soemirat, menyatakan pihaknya mengkhawatirkan kondisi ini dan mendesak agar seluruh pihak menahan diri.

"Kementerian Luar Negeri sangat khawatir potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi," kata Roy, Rabu, 2 September 2024.

Roy menekankan ada urgensi bagi Dewan Keamanan PBB untuk segera menggelar pertemuan khusus demi membahas perkembangan terkini di Timur Tengah sekaligus mengambil keputusan yang dapat segera menurunkan ketegangan di kawasan konflik. Lebih lanjut, Roy juga menegaskan keselamatan WNI kini menjadi prioritas pemerintah.

"Proses evakuasi WNI dari Lebanon juga sedang berlangsung," ujarnya.

Tak sampai di situ, Roy juga memastikan seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di kawasan konflik terus berkoordinasi dan tetap melakukan komunikasi dengan seluruh WNI di wilayahnya masing-masing.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Beirut Yosi Aprizal mengungkap KBRI telah menyediakan shelter atau tempat perlindungan kepada WNI yang masih tinggal di Beirut. Tempat perlindungan bagi WNI itu berlokasi di Baabda, sebuah wilayah yang terletak di sebelah tenggara Beirut.

Yosi menuturkan total WNI yang masih berada di Lebanon tercatat ada 157 orang. KBRI Beirut juga merencanakannya akan segera mengevakuasi seluruh WNI itu kembali ke Tanah Air.

"Kami sekarang sedang mendorong warga untuk evakuasi berikutnya," tuturnya.

Sejauh ini sudah ada tiga kali evakuasi yang dilakukan terhadap WNI di Beirut. Evakuasi gelombang pertama dilakukan terhadap 13 WNI pada 10 Agustus 2024. Lalu, evakuasi gelombang kedua dilakukan terhadap 7 WNI pada 18 Agustus 2024. Selanjutnya, evakuasi gelombang ketiga dilakukan terhadap 5 WNI pada 28 Agustus 2024.

Israel pekan lalu membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Pembunuhan Hassan Nasrallah dikhawatirkan mengganggu stabilitas Lebanon dan wilayah yang lebih luas.

Sejak Senin, 30 September 2024, serangan Israel yang gencar di seluruh Lebanon timur, selatan, dan di Beirut selatan telah menewaskan ratusan orang dan memaksa banyak orang meninggalkan rumah mereka. Pada awal minggu ini, kepala pengungsi PBB Filippo Grandi mengatakan lebih dari 200 ribu orang mengungsi di dalam Lebanon dan lebih dari 50 ribu telah melarikan diri ke negara tetangga Suriah.

Serangan intensif itu terjadi saat Israel mengalihkan fokus operasinya dari Gaza ke Lebanon, setelah hampir setahun terlibat baku tembak lintas perbatasan dengan Hizbullah terkait perang Gaza. Hizbullah menyatakan mereka bertindak untuk mendukung sekutunya yaitu Hamas.

Pilihan editor: Kedutaan Besar Iran di Jakarta Mengecam Kematian Hassan Nasrallah karena Serangan Israel

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mengenal Iron Dome Israel, Perisai Antirudal yang Cegat Ribuan Roket

25 menit lalu

Mengenal Iron Dome Israel, Perisai Antirudal yang Cegat Ribuan Roket

Iron Dome Israel dikenal mampu mencegat ribuan roket yang ditujukan ke negara ini. Bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

Perintah Jokowi ke Menlu: Segera Evakuasi WNI di Lebanon, Keselamatan jadi Nomor Satu

1 jam lalu

Perintah Jokowi ke Menlu: Segera Evakuasi WNI di Lebanon, Keselamatan jadi Nomor Satu

Presiden Jokowi mengatakan bahwa ia sudah meminta warga negara Indonesia di Lebanon untuk segera dievakuasi.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Perintahkan AS Bantu Israel Tembak Jatuh 200 Rudal Iran

3 jam lalu

Joe Biden Perintahkan AS Bantu Israel Tembak Jatuh 200 Rudal Iran

AS membantu Israel menangkis 200 rudal balistik yang dikirimkan dari Iran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Tak Akan Kirim Pasukan Lawan Israel hingga Kritik Korut atas Impunitas Israel

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Iran Tak Akan Kirim Pasukan Lawan Israel hingga Kritik Korut atas Impunitas Israel

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 1 Oktober 2024 diawali oleh kabar Iran tidak akan mengerahkan pasukan ke Lebanon atau Gaza untuk menghadapi Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Ungkap Alasan Invasi ke Lebanon: Akan Ada Serangan Besar-besaran Hizbullah pada 7 Oktober

8 jam lalu

Israel Ungkap Alasan Invasi ke Lebanon: Akan Ada Serangan Besar-besaran Hizbullah pada 7 Oktober

Militer Israel membeberkan alasan mereka kini memutuskan untuk melakukan invasi darat terbatas ke Lebanon selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik US$ 73,56 per Barel Imbas Serangan Rudal Iran ke Israel

8 jam lalu

Harga Minyak Dunia Naik US$ 73,56 per Barel Imbas Serangan Rudal Iran ke Israel

Serangan rudal Iran ke Israel berdampak terhadap kenaikan harga minyak dunia. Fasilitas produksi minyak Iran bakal jadi sasaran balasan Israel.

Baca Selengkapnya

Balas Kematian Hassan Nasrallah, Iran Ancam Akan Ada Serangan yang Lebih Menghancurkan ke Israel

10 jam lalu

Balas Kematian Hassan Nasrallah, Iran Ancam Akan Ada Serangan yang Lebih Menghancurkan ke Israel

Iran akhirnya meluncurkan serangan rudal balistik ke Israel sebagai pembalasan atas kematian pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Israel Mengebom Stasiun Televisi di Ibu Kota Lebanon

17 jam lalu

Jet Tempur Israel Mengebom Stasiun Televisi di Ibu Kota Lebanon

Ini menandai serangan pertama terhadap institusi media Lebanon sejak pecahnya permusuhan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Israel Serang Lebanon, KBRI Sediakan Tempat Berlindung untuk WNI

19 jam lalu

Israel Serang Lebanon, KBRI Sediakan Tempat Berlindung untuk WNI

Sebanyak 157 WNI masih berada di Lebanon. KBRI masih berupaya mengevakuasi WNI dari Lebanon.

Baca Selengkapnya

Biden Dikecam atas Pernyataan tentang Pembunuhan Hassan Nasrallah

19 jam lalu

Biden Dikecam atas Pernyataan tentang Pembunuhan Hassan Nasrallah

Pernyataan Biden tentang pembunuhan Hassan Nasrallah sebagai "ukuran keadilan" dikecam aktivis, pengguna media sosial dan kandidat presiden AS.

Baca Selengkapnya