Houthi Tembak Jatuh Drone AS dan Ancam Israel dengan Perang Terbuka

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 2 Oktober 2024 02:00 WIB

Puing-puing pesawat nirawak MQ-9 AS yang diklaim Houthi berhasil ditembak jatuh di Provinsi Saada, Yaman, 4 Agustus 2024. Kelompok Houthi Yaman pada Minggu menyatakan telah menembak jatuh drone MQ-9 Reaper buatan Amerika Serikat (AS) dengan rudal buatan lokal dan menyerang kapal Groton di Teluk Aden dengan rudal balistik. Houthi Military Media/via Reuters TV/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Houthi di Yaman, Senin, 30 September 2024, mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak milik Amerika Serikat (AS). Sementara itu, seorang pemimpin kelompok tersebut mengancam Israel dengan perang terbuka dan serangan yang menghancurkan sebagai tanggapan atas serangan mematikan terhadap Kegubernuran Al Hodeidah di bagian barat negara itu.

Kelompok tersebut mengatakan bahwa pesawat tak berawak yang dimaksud adalah MQ-9 Reaper milik Amerika. Pesawat tersebut dijatuhkan di sebelah timur Kegubernuran Saada, lapor Al-Masirah. Ia menambahkan bahwa reruntuhan pesawat tak berawak tersebut telah didokumentasikan tanpa rincian lebih lanjut, sementara tidak ada komentar langsung dari Amerika Serikat mengenai laporan tersebut.

Sebuah drone milik AS yang ditembak jatuh pada 16 September merupakan yang kesepuluh dari jenisnya sejak kelompok ini mulai menargetkan kapal-kapal dagang milik Israel dan kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Israel di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

MQ-9 memiliki fitur-fitur canggih yang sangat andal. Pesawat ini dapat mencapai kecepatan 370 kilometer per jam, memiliki lebar sayap 20 meter, dan berat lebih dari 2.200 kilogram.

Sementara itu, kelompok Houthi yang berkuasa di Yaman mengumumkan pada Senin bahwa pasokan listrik di Gubernuran Hodeidah tidak berfungsi setelah menjadi sasaran serangan Israel pada Minggu. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Ahmed Mahdi Al-Bishr dalam sebuah konferensi pers di Hodeidah, seperti dilansir Al-Masirah.

Advertising
Advertising

"Musuh Israel menargetkan Hodeidah pada Ahad dengan 17 serangan menggunakan bom buatan Amerika," kata Al-Bishr. "Targetnya termasuk empat lokasi layanan vital, yaitu pembangkit listrik dan pelabuhan Hodeidah, Al-Hali dan Ras Katheeb, dan tangki bahan bakar di pelabuhan minyak Ras Issa."

Al-Bishr menjelaskan bahwa layanan listrik di Hodeidah dan daerah sekitarnya padam sebagai akibat dari kerusakan yang dialami stasiun-stasiun listrik setelah pengeboman secara langsung dan sistematis oleh "musuh Amerika-Zionis".

Jutaan orang terkena dampaknya setelah pembangkit listrik yang memasok listrik ke beberapa kegubernuran rusak. Serangan-serangan tersebut berpotensi menyebabkan kekurangan bahan bakar dalam jangka pendek karena terminal Ras Isa adalah pusat utama yang digunakan oleh Houthi.

Kelompok Houthi mengumumkan bahwa jumlah korban "agresi" Israel pada Minggu di Kegubernuran Hodeidah telah meningkat menjadi enam orang tewas dan 57 lainnya terluka.

Namun serangan-serangan tersebut diperkirakan tidak akan membuat kelompok Houthi tidak mampu melancarkan serangan ke Israel dan jalur pelayaran - seperti yang telah mereka lakukan selama hampir satu tahun terakhir ini untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina yang terkepung dan mengakhiri perang di Gaza.

Mereka telah menetapkan gencatan senjata di Gaza sebagai syarat untuk menghentikan serangan mereka. Juru bicara Houthi, Nasruddin Amer, mengklaim bahwa serangan Israel tidak berhasil karena kelompok ini telah memindahkan minyak dari kapal tanker di pelabuhan terlebih dahulu karena mereka menduga akan diserang.

"Puluhan pesawat menyerang target militer rezim Houthi... di daerah Ras Issa dan Hudaydah di Yaman," kata tentara pendudukan Israel pada Minggu.

Israel menambahkan mereka menyerang "pembangkit listrik dan pelabuhan yang digunakan untuk mengangkut senjata, sebagai tanggapan atas serangan Houthi baru-baru ini terhadap Israel."

Pengeboman Hodeidah terjadi setelah kelompok tersebut meluncurkan dua rudal balistik pada hari Jumat dan Sabtu, ke arah Israel, yang keduanya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara negara penjajah tersebut.

MIDDLE EAST MONITOR | AL JAZEERA

Pilihan Editor: Jet Tempur Israel Mengebom Stasiun Televisi di Ibu Kota Lebanon

Berita terkait

Houthi: Pengeboman Israel di Hodeidah adalah 'Serangan Gagal'

1 hari lalu

Houthi: Pengeboman Israel di Hodeidah adalah 'Serangan Gagal'

Israel melakukan serangan udara terhadap sebuah pembangkit listrik di Yaman kemarin setelah serangan rudal Houthi ke negaranya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Situasi Beirut Setelah Nasrallah Terbunuh, Houthi Yaman Serang Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Situasi Beirut Setelah Nasrallah Terbunuh, Houthi Yaman Serang Israel

Top 3 dunia adalah situasi di Beirut usai pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah hingga serangan Houthi Yaman dengan rudal ke Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Serang Target Houthi di Yaman

2 hari lalu

Israel Serang Target Houthi di Yaman

Israel melancarkan serangan terhadap target Houthi di Yaman setelah kelompok perlawanan Yaman itu menembakkan rudal selama dua hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Israel Cegat Rudal Houthi, Serangan Balasan Milisi Yaman atas Kematian Hassan Nasrallah

2 hari lalu

Israel Cegat Rudal Houthi, Serangan Balasan Milisi Yaman atas Kematian Hassan Nasrallah

Pasukan Pertahanan Israel mengklaim telah mencegat peluru kendali Houthi yang menyerang dekat Tel Aviv, Israel.

Baca Selengkapnya

Hassan Nasrallah Tewas, Houthi Serang Israel dengan Rudal Hipersonik

2 hari lalu

Hassan Nasrallah Tewas, Houthi Serang Israel dengan Rudal Hipersonik

Sebagai balasan atas tewasnya Hassan Nasrallah, kelompok Houthi di Yaman balas menyerang Bandar Udara Yaffa di Israel dengan rudal.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Iran dan Hizbullah Bantu Kebangkitan Houthi

5 hari lalu

Laporan PBB: Iran dan Hizbullah Bantu Kebangkitan Houthi

Pemberontak Houthi Yaman telah berkembang "dari kelompok bersenjata lokal dengan kemampuan terbatas menjadi organisasi militer yang kuat".

Baca Selengkapnya

Wapres Yaman: Butuh Strategi Baru untuk Menahan Houthi

7 hari lalu

Wapres Yaman: Butuh Strategi Baru untuk Menahan Houthi

Wapres Yaman mengatakan cara yang dilakukan Barat tidak cukup untuk melumpuhkan Houthi secara militer atau ekonomi.

Baca Selengkapnya

Menhan Houthi Janjikan Banyak Kejutan untuk Israel

9 hari lalu

Menhan Houthi Janjikan Banyak Kejutan untuk Israel

Menhan Houthi menekankan bahwa Israel dan para pendukungnya mempertimbangkan Yaman secara serius "sebelum melakukan kebodohan."

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

13 hari lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya