Israel Serang Lebanon, KBRI Sediakan Tempat Berlindung untuk WNI

Selasa, 1 Oktober 2024 18:25 WIB

Warga Suriah yang tinggal di Lebanon dan kembali ke Suriah karena permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, membawa barang-barang mereka di perbatasan Suriah-Lebanon, di Jdaydet Yabous, Suriah, 25 September 2024. REUTERS/Yamam al Shaar

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI di Beirut, Lebanon berupaya memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia atau WNI yang masih bertahan usai serangan darat Israel ke wilayah tersebut. Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Beirut Yosi Aprizal mengungkap bahwa KBRI telah menyediakan shelter atau tempat perlindungan kepada WNI yang masih tinggal di Beirut.

"Pagi ini tercatat 33 warga yang berlindung di shelter KBRI," kata Yosi dalam pesan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Yosi mengatakan tempat perlindungan bagi WNI itu berlokasi di Baabda, sebuah wilayah yang terletak di sebelah tenggara Beirut. Dia juga menyebut bahwa akan ada WNI lain yang menyusul untuk ke shelter yang telah disediakan. "Siang ini akan bertambah, beberapa warga sedang dalam perjalanan menuju KBRI," ujarnya.

Lebih lanjut, Yosi menuturkan bahwa total WNI yang masih berada di Lebanon tercatat ada 157 orang. KBRI Beirut, jelas Yosi, juga merencanakannya akan segera mengevakuasi seluruh WNI itu kembali ke Tanah Air. "Kami sekarang sedang mendorong warga untuk evakuasi berikutnya," tuturnya.

Tak sampai di situ, Yosi turut mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi KBRI Beirut dalam proses evakuasi WNI. Dia menyebut bahwa sebagian besar WNI yang tinggal di shelter masih enggan pulang meninggalkan Lebanon.

Advertising
Advertising

"Kalau catatan kami, (WNI) yang memang sudah lama berada di lebanon, bekerja atau menikah dengan warga lebanon," ucapnya.

Di samping itu, Yosi Aprizal menuturkan bahwa sejauh ini sudah ada tiga kali evakuasi yang dilakukan terhadap WNI di Beirut. "Untuk evakuasi, sudah kami lakukan tiga gelombang," katanya.

Yosi menuturkan bahwa evakuasi gelombang pertama dilakukan terhadap 13 WNI pada 10 Agustus 2024. Lalu, evakuasi gelombang kedua dilakukan terhadap 7 WNI pada 18 Agustus 2024. Selanjutnya, evakuasi gelombang ketiga dilakukan terhadap 5 WNI pada 28 Agustus 2024. "Total 25 orang warga negara," ujarnya.

Israel pekan lalu membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Pembunuhan Hassan Nasrallah dikhawatirkan mengganggu stabilitas Lebanon dan wilayah yang lebih luas.

Sejak Senin, 30 September 2024, serangan Israel yang gencar di seluruh Lebanon timur, selatan, dan di Beirut selatan telah menewaskan ratusan orang dan memaksa banyak orang meninggalkan rumah mereka. Pada awal minggu ini, kepala pengungsi PBB Filippo Grandi mengatakan lebih dari 200 ribu orang mengungsi di dalam Lebanon dan lebih dari 50 ribu telah melarikan diri ke negara tetangga Suriah.

Serangan intensif itu terjadi saat Israel mengalihkan fokus operasinya dari Gaza ke Lebanon, setelah hampir setahun terlibat baku tembak lintas perbatasan dengan Hizbullah terkait perang Gaza. Hizbullah menyatakan mereka bertindak untuk mendukung sekutunya yaitu Hamas.

Kementerian Luar Negeri RI pada Selasa, 1 Oktober 2024, menyampaikan telah melakukan pertemuan virtual dengan para WNI di Lebanon dan KBRI Beirut pada 30 September 2024, untuk menginformasikan perkembangan situasi keamanan terakhir, termasuk menjelaskan langkah-langkah jika dilakukan evakuasi. Jumlah WNI di Lebanon 159 orang, tidak termasuk staf KBRI dan personil TNI di UNIFIL.

Kementerian Luar Negeri RI mendorong para WNI di Lebanon untuk bersedia mengikuti proses jika benar-benar dilakukan evakuasi nanti. Namun diakui Judha Nugraha Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, ada beberapa WNI yang berubah fikir ingin tetap tinggal di Lebanon karena merasa tempat tinggalnya masih aman.

Kondisi keamanan di Lebanon semakin memanas usai pasukan Israel menyerang wilayah Lebanon melalui serangan udara sejak awal minggu ini dengan dalih mengincar kelompok Hizbullah. Otoritas Lebanon melaporkan hampir 610 orang tewas, lebih dari 2 ribu warga sipil luka-luka, dan puluhan ribu lainnya mengungsi akibat serangan Israel itu.

KBRI Beirut telah menetapkan status Siaga 1 untuk WNI di seluruh wilayah Lebanon. Kemlu RI juga telah mengeluarkan anjuran perjalanan bagi WNI supaya menunda bepergian baik ke Lebanon dan Israel. Di luar jumlah WNI yang tercatat itu, ada pula sekitar seribu prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL di Lebanon.

Pilihan editor: 25 Orang Tewas, Mayoritas Anak-anak, dalam Kebakaran Bus Sekolah di Thailand

Berita terkait

Fakta-fakta seputar Pasukan Radwan, Unit Elite Hizbullah

1 jam lalu

Fakta-fakta seputar Pasukan Radwan, Unit Elite Hizbullah

Pasukan Radwan, unit elite Hizbullah, masih diperhitungkan Israel meski telah kehilangan beberapa komandannya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Israel Mengebom Stasiun Televisi di Ibu Kota Lebanon

2 jam lalu

Jet Tempur Israel Mengebom Stasiun Televisi di Ibu Kota Lebanon

Ini menandai serangan pertama terhadap institusi media Lebanon sejak pecahnya permusuhan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembak Rudal ke Markas Mossad Menjelang Invasi Israel

3 jam lalu

Hizbullah Tembak Rudal ke Markas Mossad Menjelang Invasi Israel

Kelompok Hizbullah di Lebanon menyerang markas intelijen militer Israel Mossad setelah kematian Hassan Nasrallah.

Baca Selengkapnya

Korea Utara: Israel Bebas Membantai Warga Palestina Gara-gara Perlindungan AS

5 jam lalu

Korea Utara: Israel Bebas Membantai Warga Palestina Gara-gara Perlindungan AS

Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song mengatakan Israel kebal terhadap hukuman apa pun, meskipun telah membantai lebih dari 41.600 warga Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Dikecam atas Pernyataan tentang Pembunuhan Hassan Nasrallah

5 jam lalu

Biden Dikecam atas Pernyataan tentang Pembunuhan Hassan Nasrallah

Pernyataan Biden tentang pembunuhan Hassan Nasrallah sebagai "ukuran keadilan" dikecam aktivis, pengguna media sosial dan kandidat presiden AS.

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Bantah Tarik Pasukan dari Perbatasan Menjelang Invasi Israel

5 jam lalu

Militer Lebanon Bantah Tarik Pasukan dari Perbatasan Menjelang Invasi Israel

Angkatan Bersenjata Lebanon membantah laporan tentang unit-unitnya yang menarik pasukan dari posisinya di perbatasan Israel.

Baca Selengkapnya

Italia Siap Kirim Pasukan ke PBB untuk Pengakuan Negara Palestina

5 jam lalu

Italia Siap Kirim Pasukan ke PBB untuk Pengakuan Negara Palestina

Italia akan mengirimkan pasukan PBB ke Palestina. Pasukan ini dikirim guna mengawal pengakuan negara Palestina.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tegaskan Dukung Invasi Darat Israel ke Lebanon

5 jam lalu

Amerika Serikat Tegaskan Dukung Invasi Darat Israel ke Lebanon

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Llyod Austin menegaskan dukungan negaranya terhadap invasi darat Israel ke Lebanon

Baca Selengkapnya

KBRI Beirut Sudah Tiga Kali Evakuasi WNI dari Lebanon Usai Serangan Israel

6 jam lalu

KBRI Beirut Sudah Tiga Kali Evakuasi WNI dari Lebanon Usai Serangan Israel

KBRI Beirut mengungkap bahwa evakuasi WNI telah dilakukan usai serangan Israel ke Lebanon. Evakuasi masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kanada Sediakan 800 Kursi Penerbangan untuk Evakuasi Warganya dari Lebanon usai Serangan Israel

6 jam lalu

Kanada Sediakan 800 Kursi Penerbangan untuk Evakuasi Warganya dari Lebanon usai Serangan Israel

Situasi keamanan di Lebanon menjadi semakin berbahaya dan tidak stabil setelah serangan Israel dilakukan bertubi-tubi.

Baca Selengkapnya