Italia Siap Kirim Pasukan ke PBB untuk Pengakuan Negara Palestina

Reporter

Tempo.co

Selasa, 1 Oktober 2024 17:18 WIB

Pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia melakukan patroli jalan kaki dan kendaraan setiap hari. Saat ini, Indonesia menyediakan 2.715 personel berseragam untuk Pasukan Penjaga Perdamaian PBB, menjadikannya kontributor keenam terbesar secara global. (Sumber: Pusat Informasi PBB (UNIC))

TEMPO.CO, Jakarta - Italia siap mengirim pasukan ke Perserikatan Bangsa-bangsa untuk pengakuan negara Palestina yang diakui Israel dan mengakui Israel. Dalam wawancara dengan surat kabar Avvenire, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menilai tewasnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menimbulkan masalah internasioal di kawasan tersebut.

"Sayangnya, risiko meningkatnya ketegangan tampaknya terus berlanjut. Saat ini, kami bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk mencapai gencatan senjata di Lebanon dan Gaza," katanya.

Tajani menekankan bahwa ia terus berkomunikasi dengan kedutaan besar di Tel Aviv, Beirut, dan Teheran. "Kami memantau situasi darurat dan siap mengevakuasi warga negara kami."

"Kami menghimbau semua orang untuk segera meninggalkan tempat itu. Sementara kami terus berupaya melakukan diplomasi untuk meredakan ketegangan, situasi masih belum kondusif."

Ketika ditanya tentang pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di PBB, Tajani mengatakan Israel memiliki hak untuk membela diri. Dia menegaskan bahwa krisis ini dimulai dengan serangan pada 7 Oktober 2023. Namun pembalasan yang dilakukan Israel menyebabkan puluhan ribu warga sipil Palestina tewas.

Advertising
Advertising

Tajani mencatat bahwa ada pemerintahan yang berbeda di Gaza dan Tepi Barat, yang menunjukkan bahwa tidak ada pemerintahan tunggal di Palestina. “Tujuan kami adalah memfasilitasi integrasi ini, mungkin untuk waktu yang terbatas, dengan kehadiran misi PBB yang dipimpin Arab di bawah bimbingan otoritas Palestina. Kami siap mengirimkan pasukan kami bersama PBB untuk mendirikan negara Palestina yang diakui oleh Israel dan mengakui Israel," katanya.

Israel terus membombardir Gaza di tengah invasi darat yang dilakukan ke Lebanon. Pada Selasa, 1 Oktober 2024, serangan Udara Israel menyebabkan 21 orang di Gaza tewas.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 13 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam dua serangan Israel terhadap dua rumah di Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di daerah kantong itu. Belum ada komentar langsung dari tentara Israel mengenai kedua serangan tersebut.

Serangan lain terhadap sekolah yang menampung keluarga Palestina terlantar di lingkungan Tuffah, Kota Gaza, menewaskan sedikitnya tujuh orang.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan serangan udara tersebut menargetkan militan Hamas yang beroperasi dari sebuah pusat komando di sebuah kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai Sekolah Al-Shejaia. Hamas dituduh menggunakan penduduk sipil dan fasilitasnya untuk tujuan militer, namun hal itu dibantah oleh Hamas.

ANADOLU | REUTERS

Pilihan editor: Hassan Nasrallah Tewas: Pandangan Netanyahu hingga Pidato Terakhir

Berita terkait

Jet Tempur Israel Mengebom Stasiun Televisi di Ibu Kota Lebanon

2 jam lalu

Jet Tempur Israel Mengebom Stasiun Televisi di Ibu Kota Lebanon

Ini menandai serangan pertama terhadap institusi media Lebanon sejak pecahnya permusuhan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembak Rudal ke Markas Mossad Menjelang Invasi Israel

3 jam lalu

Hizbullah Tembak Rudal ke Markas Mossad Menjelang Invasi Israel

Kelompok Hizbullah di Lebanon menyerang markas intelijen militer Israel Mossad setelah kematian Hassan Nasrallah.

Baca Selengkapnya

Israel Serang Lebanon, KBRI Sediakan Tempat Berlindung untuk WNI

4 jam lalu

Israel Serang Lebanon, KBRI Sediakan Tempat Berlindung untuk WNI

Sebanyak 157 WNI masih berada di Lebanon. KBRI masih berupaya mengevakuasi WNI dari Lebanon.

Baca Selengkapnya

Korea Utara: Israel Bebas Membantai Warga Palestina Gara-gara Perlindungan AS

5 jam lalu

Korea Utara: Israel Bebas Membantai Warga Palestina Gara-gara Perlindungan AS

Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song mengatakan Israel kebal terhadap hukuman apa pun, meskipun telah membantai lebih dari 41.600 warga Palestina

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Bantah Tarik Pasukan dari Perbatasan Menjelang Invasi Israel

5 jam lalu

Militer Lebanon Bantah Tarik Pasukan dari Perbatasan Menjelang Invasi Israel

Angkatan Bersenjata Lebanon membantah laporan tentang unit-unitnya yang menarik pasukan dari posisinya di perbatasan Israel.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tegaskan Dukung Invasi Darat Israel ke Lebanon

5 jam lalu

Amerika Serikat Tegaskan Dukung Invasi Darat Israel ke Lebanon

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Llyod Austin menegaskan dukungan negaranya terhadap invasi darat Israel ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Invasi Israel ke Lebanon Selatan, IDF: Serangan Darat Terbatas

7 jam lalu

Invasi Israel ke Lebanon Selatan, IDF: Serangan Darat Terbatas

Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan bahwa invasi mereka ke Lebanon adalah "operasi darat terbatas" dengan sasaran yang presisi.

Baca Selengkapnya

Hassan Nasrallah Tewas: Pandangan Netanyahu hingga Pidato Terakhir

7 jam lalu

Hassan Nasrallah Tewas: Pandangan Netanyahu hingga Pidato Terakhir

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan Israel pada Jumat malam, 27 September 2024

Baca Selengkapnya

Lebanon Tarik Tentaranya dari Perbatasan Menjelang Invasi Darat Israel

10 jam lalu

Lebanon Tarik Tentaranya dari Perbatasan Menjelang Invasi Darat Israel

Invasi darat Israel ke Lebanon dimulai. Tentara Lebanon ditarik dari perbatasan..

Baca Selengkapnya

Destinasi Terbaik dan yang Harus Dihindari untuk Pelancong Solo Perempuan

11 jam lalu

Destinasi Terbaik dan yang Harus Dihindari untuk Pelancong Solo Perempuan

Christina Ford, pelancong solo senior mengungkapkan destinasi terbaik untuk pelancong solo perempuan

Baca Selengkapnya