Resolusi PBB Mengharuskan Israel Angkat Kaki dari Tanah Palestina

Reporter

Rizki Dewi Ayu

Jumat, 20 September 2024 18:35 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB yang membahas konflik Israel Palestina di New York, Amerika Serikat pada Kamis 26 Oktober 2023. Foto: Kemlu RI

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Umum PBB mendukung sebuah resolusi yang menyerukan agar Israel pergi dari tanah Palestina. Resolusi ini disetujui pada Rabu, 18 September 2024 dengan dukungan mayoritas dari 124 negara anggota, sementara 14 negara menolak dan 43 lainnya memilih abstain.

Dalam resolusi tersebut, Majelis Umum PBB menuntut agar Israel segera menghentikan aktivitasnya yang dianggap melanggar hukum di wilayah Palestina yang diduduki. Israel diminta untuk mengakhiri pendudukannya paling lambat dalam 12 bulan ke depan.

Selain itu, PBB juga menuntut agar Israel memberikan ganti rugi kepada warga Palestina atas kerugian yang mereka alami akibat pendudukan tersebut.

“Israel segera mengakhiri keberadaannya yang melanggar hukum di Wilayah Palestina yang diduduki, yang merupakan tindakan salah yang bersifat berkelanjutan yang menimbulkan tanggung jawab internasionalnya, dan melakukannya paling lambat dalam waktu 12 bulan,” demikian bunyi resolusi itu.

Resolusi ini mendukung putusan Mahkamah Internasional (ICJ), pengadilan tertinggi PBB, yang sebelumnya menyatakan keberadaan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal dan harus segera diakhiri. Selain itu, pemungutan suara ini menegaskan penolakan internasional terhadap pendudukan Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Advertising
Advertising

Amerika Tolak Resolusi PBB

Meskipun resolusi ini mendapat dukungan luas, Amerika Serikat dan beberapa negara lain seperti Republik Ceko, Hongaria, dan beberapa negara kepulauan Pasifik menentang keputusan tersebut. Amerika Serikat, yang selama ini mendukung solusi dua negara, tetap menolak resolusi ini bersama Israel.

Meski begitu beberapa sekutu Amerika Serikat, seperti Prancis, Finlandia, dan Meksiko, mendukung resolusi PBB. Inggris, Ukraina, dan Kanada memilih abstain. Sikap abstain ini mendapat kritik dari kelompok advokasi, seperti Canadians for Justice and Peace in the Middle East, yang menilai tindakan Kanada menunjukkan ketidakberanian menegakkan hukum internasional dan mendukung kebebasan Palestina.

“Semua negara berkewajiban membantu mengakhiri pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina sesegera mungkin, tetapi Kanada baru saja abstain,” demikian pernyataan Canadians for Justice and Peace in the Middle East.

Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menyambut baik hasil pemungutan suara tersebut. Ia berharap resolusi ini menjadi dorongan bagi negara-negara dunia untuk menekan Israel agar mematuhi keputusan PBB.

“Konsensus internasional atas resolusi ini memperbarui harapan rakyat Palestina – yang menghadapi agresi dan genosida menyeluruh di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem – untuk mencapai kebebasan, kemerdekaan, serta mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ujar Abbas.

Lebih lanjut, resolusi ini meminta Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk menyampaikan laporan tentang implementasi resolusi tersebut dalam waktu tiga bulan setelah diadopsi.

AL JAZEERA | ANTARA

Pilihan editor: Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Pembangunan untuk Indonesia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

1 jam lalu

UNICEF: Eskalasi Israel-Lebanon Berdampak Buruk terhadap Anak-anak

UNICEF memperingatkan dampak negatif dari eskalasi ketegangan antara Israel dan Lebanon terhadap anak-anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

3 jam lalu

Ini Negara-negara yang Menolak Resolusi PBB yang Mengusir Israel dari Tanah Palestina

Sebanyak 14 negara menolak resolusi PBB yang menyerukan agar Israel pergi dari Palestina. Yang menolak diantaranya Argentina, dan Hungaria,

Baca Selengkapnya

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

4 jam lalu

Donald Trump: Kaum Yahudi akan Disalahkan Jika Saya Kalah dari Kamala Harris

Donald Trump mengatakan bahwa para pemilih Yahudi-Amerika akan ikut disalahkan jika ia kalah dalam pilpres dari Kamala Harris

Baca Selengkapnya

NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

4 jam lalu

NYT: Pager yang Meledak di Lebanon Dibuat oleh Perusahaan Gadungan Israel

The New York Times pada Kamis melaporkan bahwa Israel mendirikan perusahaan gadungan untuk memproduksi pager berisi bahan peledak ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay

4 jam lalu

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-8: Tim Catur Putri Indonesia Kalahkan Lebanon, Tim Putra Ditekuk Uruguay

Olimpiade Catur 2024, di Budapest, Hungaria pada babak ke-8, tim catur putri Indonesia menekuk Lebanon, namun tim putra harus akui keunggulan Uruguay.

Baca Selengkapnya

Viral Video Tentara Israel Lempar Jasad Warga Palestina dari Atap Rumah di Tepi Barat

5 jam lalu

Viral Video Tentara Israel Lempar Jasad Warga Palestina dari Atap Rumah di Tepi Barat

Kementerian Luar Negeri Palestina menggambarkan tindakan tersebut sebagai 'kejahatan' yang mengungkap 'kebrutalan' militer Israel di Tepi Barat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

13 jam lalu

Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

Icom sedang menyelidiki tuduhan tersebut, tetapi tanda-tanda awal menunjukkan bahwa walkie-talkie tersebut palsu.

Baca Selengkapnya

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

14 jam lalu

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Bulgaria dan Norwegia menjadi titik fokus baru pada Kamis dalam perburuan global untuk mencari siapa yang memasok ribuan pager ke Lebanon pekan ini

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

15 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan membuat Israel merasakan 'neraka', setelah gelombang ledakan peralatan komunikasi di Lebanon

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 19 September 2024 diawali kabar sebuah pesawat Qantas Australia yang anjlok 20.000 kaki dalam waktu hanya enam menit

Baca Selengkapnya