124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Reporter

Tempo.co

Kamis, 19 September 2024 15:05 WIB

Hasil pemungutan suara rancangan resolusi gencatan senjata di Gaza dalam sidang Majelis Umum PBB, 27 Oktober 2023. (PBB)

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNGA, sepakat mengadopsi resolusi yang menyerukan Israel untuk mengakhiri pendudukan ilegalnya atas wilayah Palestina dalam waktu satu tahun. Palestina memuji langkah ini dengan menyebutnya bersejarah. Resolusi yang tidak mengikat itu disahkan melalui pemungutan suara dengan 124 negara setuju dan 14 lainnya menolak, sementara 43 negara abstain pada Rabu, 18 September 2024. Israel juga diminta memberikan ganti rugi kepada Palestina atas kerusakan yang diderita akibat pendudukan.

Resolusi tersebut mendukung pendapat dari Mahkamah Internasional (ICJ) yang merupakan pengadilan tertinggi PBB. ICJ menyatakan bahwa kehadiran Israel di wilayah Palestina adalah melanggar hukum dan harus diakhiri.

Pengadilan memutuskan pada bulan Juli bahwa Israel menyalahgunakan statusnya sebagai kekuatan pendudukan, menekankan bahwa pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur adalah ilegal.

Pemungutan suara UNGA dilakukan di tengah perang Israel yang menghancurkan di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.250 warga Palestina. ICJ telah mengeluarkan putusan yang memerintahkan Israel untuk mengambil langkah-langkah guna mencegah genosida di Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan yang memadai ke wilayah tersebut .

Amerika Serikat, yang mengklaim mengupayakan solusi dua negara untuk konflik tersebut, bergabung dengan Israel dalam menentang resolusi UNGA pada hari Rabu. Negara lain yang tidak setuju adalah Ceko, Hungaria, Argentina, dan beberapa negara kepulauan Pasifik kecil.

Advertising
Advertising

Resolusi tersebut diajukan oleh Palestina, negara pengamat tetap di PBB. Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik resolusi tersebut dan mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk mengambil langkah-langkah guna menekan Israel agar mematuhinya.

"Konsensus internasional atas resolusi ini memperbarui harapan rakyat Palestina - yang tengah menghadapi agresi dan genosida menyeluruh di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem - untuk meraih aspirasi kebebasan dan kemerdekaan serta mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata Abbas.

Israel merebut Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur dalam perang tahun 1967 dan kemudian mencaplok seluruh kota suci tersebut pada tahun 1980. Israel juga telah membangun permukiman – yang kini menjadi rumah bagi ratusan ribu warga Israel – di Tepi Barat yang melanggar Konvensi Jenewa Keempat, yang melarang penguasa pendudukan memindahkan “sebagian penduduk sipilnya ke wilayah yang didudukinya”.

Sebagian besar masyarakat internasional menganggap pendudukan itu ilegal.

Namun AS berpendapat bahwa Palestina dan Israel harus menegosiasikan penyelesaian masalah tersebut tanpa tekanan eksternal, sebuah standar yang tidak diterapkan Washington pada konflik lain, termasuk pendudukan Rusia di sebagian wilayah Ukraina.

Beberapa sekutu AS, termasuk Prancis, Finlandia, dan Meksiko, memberikan suara mendukung resolusi hari Rabu tersebut. Inggris, Ukraina, dan Kanada abstain.

Kelompok advokasi Canadians for Justice and Peace in the Middle East mengecam abstain dan menyebutnya sebagai penolakan pengecut untuk membela hukum internasional dan kebebasan Palestina. "Semua negara berkewajiban membantu mengakhiri pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina sesegera mungkin, tetapi Kanada hanya abstain," kata kelompok itu dalam sebuah posting media sosial.

AL JAZEERA

Pilihan editor: Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

Berita terkait

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

15 menit lalu

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 19 September 2024 diawali kabar sebuah pesawat Qantas Australia yang anjlok 20.000 kaki dalam waktu hanya enam menit

Baca Selengkapnya

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

2 jam lalu

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

Icom mengaku tak bisa memastikan apakah perangkat walkie talkie IC-V82, yang tiba-tiba ramai meledak di Lebanon pada Rabu lalu, benar unit oriisina

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

9 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

10 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

10 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

10 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

14 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

15 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

15 jam lalu

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

16 jam lalu

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

Hizbullah menggempur Israel sejak pertama kali sejak pager meledak serentak.

Baca Selengkapnya