Eropa Tengah Dilanda Bencana Banjir, Berikut Fakta-faktanya

Rabu, 18 September 2024 06:23 WIB

Anggota Palan Merah menggunakan perahu untuk memberikan bantuan di kawasan yang tergenang banjir di Passau, Jerman, (3/6). Hujan deras di Eropa dalam beberapa hari terakhir menyebabkan tiga sungai meluap southern Germany, Monday, June 3, 2013. Pejabat kota tersebut mengatakan bahwa banjir ini merupakan yang terbesar dalam 70 tahun. AP/Matthias Schrader

TEMPO.CO, Jakarta - Bencana yang disebabkan oleh Badai Boris tengah memicu bencana banjir besar di Eropa Tengah. Banjir ini diperkirakan bisa menjadi yang terparah sejak tahun 2002. Kota-kota besar seperti Praha, Dresden, dan Wina terendam air.

Pada Kamis, 15 September 2024, Badan Meteorologi Inggris (UK Met Office) telah memperingatkan potensi curah hujan ekstrem di wilayah Eropa Tengah dan Selatan. Di beberapa tempat, curah hujan bisa mencapai 300mm, dua kali lipat dari rata-rata bulanan untuk bulan September. Beberapa sungai di kawasan ini bahkan diprediksi akan mengalami banjir besar yang hanya terjadi sekali dalam seratus tahun.

Austria, Republik Ceko, Jerman, Hungaria, Polandia, Slovakia, dan Rumania masuk dalam daftar negara yang terdampak bencana. Berbagai organisasi Palang Merah di wilayah ini sudah memulai upaya bantuan atau tengah bersiap untuk menghadapi situasi darurat. Dilansir dari berbagai sumber, banjir ini telah merenggut tujuh nyawa dalam dua hari terakhir di beberapa negara, dan lebih dari 10.000 orang di Republik Ceko telah dievakuasi.

Pemerintah Negara-Negara Eropa Telah Mengeluarkan Instruksi

Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, telah memerintahkan persiapan untuk kemungkinan deklarasi status bencana alam. Di sisi lain, Presiden Rumania, Klaus Iohannis, menekankan bahwa bencana ini merupakan bukti nyata dari dampak perubahan iklim yang semakin sering terjadi di Eropa dengan konsekuensi yang mengkhawatirkan.

Advertising
Advertising

Pada Sabtu, 14 September 2024, Palang Merah Polandia meluncurkan seruan bantuan lokal untuk mengatasi ancaman banjir yang semakin meningkat, khususnya di wilayah selatan Polandia.

"Kebutuhan sangat besar dan situasinya bisa memburuk," ujar mereka di media sosial, sambil menambahkan bahwa "bantuan Anda bisa menyelamatkan nyawa."

Di Republik Ceko, Palang Merah telah bergerak sejak Jumat, 13 September 2024 memberikan bantuan di wilayah Moravia, Silesia, dan Bohemia Timur. Mereka juga mendirikan pusat-pusat evakuasi serta menyebarkan panduan darurat bagi penduduk yang terancam banjir.

Sementara itu, Palang Merah Austria melaporkan hujan tanpa henti dan badai yang berlangsung selama beberapa hari, dengan situasi yang mereka gambarkan sebagai "bencana" di sekitar Sungai Kamp, anak Sungai Danube di Austria Bawah. Komandan layanan penyelamatan Palang Merah Austria, Gerry Foitik, mengatakan bahwa ribuan orang harus meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat yang lebih aman.

Peneliti Ungkapkan Kemungkinan Bencana Terparah Sejak Dua Dekade Lalu

Liz Stephens, peneliti dari Climate Centre, mengatakan bahwa prakiraan cuaca selama beberapa hari terakhir sudah menunjukkan kemungkinan hujan deras, sehingga berbagai lembaga pemerintah memiliki waktu untuk bersiap.

"Banjir ini tampaknya menjadi yang terburuk sejak tahun 2002, dan meskipun kita telah belajar dari bencana-bencana sebelumnya, beberapa daerah mungkin akan mengalami banjir yang jauh lebih parah dari yang pernah dibayangkan," ujarnya.

Dalam penelitian terbaru mereka tentang banjir di Eropa Barat pada 2021, para ilmuwan dari World Weather Attribution menyatakan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia telah meningkatkan risiko serta intensitas peristiwa semacam ini, dan tren ini akan terus berlanjut di masa depan jika iklim terus memanas.

MICHELLE GABRIELA I REUTERS I CLIMATECENTRE

Pilihan Editor: Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

Berita terkait

PON 2024: Lapangan Tenis Stadion Harapan Bangsa Ditutup Lakban, Ini Penyebabnya

13 jam lalu

PON 2024: Lapangan Tenis Stadion Harapan Bangsa Ditutup Lakban, Ini Penyebabnya

TD Tenis PON 2024, Akhyar Matra, mengungkapkan penyebab penutupan sejumlah bagian permukaan lapangan tenis di Stadion Harapan Bangsa dengan lakban.

Baca Selengkapnya

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

20 jam lalu

Jumlah Korban Tewas Akibat Banjir di Eropa Bertambah

Air mulai naik di sejumlah titik area baru, bahkan di Republik Cek ada korban tewas. Ini adalah musibah banjir terburuk di Eropa dalam 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

1 hari lalu

Banjir di Eropa Tengah Meluas, Polandia hingga Rumania Tergenang

Eropa tengah dilanda banjir yang meluas dari Polandia hingga ke Rumania.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah

Dampak tidak langsung bibit Siklon Tropis 98W adalah hujan sedang hingga lebat di Kepulauan Riau dan gelombang tinggi hingga 4 meter.

Baca Selengkapnya

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

1 hari lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Resmikan Gedung Indonesia House Amsterdam, Promosikan RI di Eropa

2 hari lalu

Menlu Retno Resmikan Gedung Indonesia House Amsterdam, Promosikan RI di Eropa

Indonesia House Amsterdam akan menyediakan informasi lengkap tentang Indonesia di Eropa.

Baca Selengkapnya

Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

2 hari lalu

Warga Polandia Bangun Tembok Karung Pasir untuk Menghalau Banjir

Relawan di Kota Nysa, Polandia, pada Selasa, 17 September 2024, bergotong-royong memperkuat tembok buatan untuk menghalau banjir

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

2 hari lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

Mengapa Apple Intelligence Belum Bisa Digunakan di China dan Eropa?

2 hari lalu

Mengapa Apple Intelligence Belum Bisa Digunakan di China dan Eropa?

Apple Intelligence belum bisa digunakan di China dan Eropa karena regulasi privasi ketat di kedua wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga di Republik Cek dan Polandia yang Terdampak Banjir Dievakuasi

2 hari lalu

Warga di Republik Cek dan Polandia yang Terdampak Banjir Dievakuasi

Warga di beberapa area di Polandia dan Republik Cek pada Senin, 16 September 2024, bergegas mengevakuasikan diri dari bahaya banjir

Baca Selengkapnya