Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 16 September 2024 21:38 WIB

Dari kiri ke kanan: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Zayed dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani, berpose sebelum penandatanganan perjanjian Abraham Accord dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih di Washington, AS, 15 September, 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

TEMPO.CO, Jakarta - 16 September 2020, menteri luar negeri Bahrain dan Uni Emirat Arab berdiri di kedua sisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menandatangani Kesepakatan Abraham empat tahun yang lalu. Ketika itu, keempat orang tersebut - dan pemerintah mereka - membayangkan sebuah era yang terus berkembang antara Israel dan dunia Arab.

"Kita berada di sini sore ini untuk mengubah arah sejarah," kata Trump berseri-seri dari balkon yang menghadap ke South Lawn. "Setelah beberapa dekade perpecahan dan konflik, kita menandai fajar Timur Tengah yang baru."

Seperti dilansir Times of Israel, Netanyahu saat itu mengatakan bahwa momentum perdamaian yang baru ini dapat mengakhiri konflik Arab-Israel "untuk selamanya".

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed memperkirakan bahwa "gema perjanjian ini akan tercermin di seluruh kawasan."

"Sudah terlalu lama, Timur Tengah telah mengalami kemunduran akibat konflik dan ketidakpercayaan, menyebabkan kehancuran yang tak terhitung jumlahnya" dan menggagalkan harapan "yang termuda dan paling cemerlang" di kawasan ini," keluh Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif al-Zayani, saat itu. "Sekarang saya yakin kita bisa mengubahnya."

Advertising
Advertising

Perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel kemudian diikuti oleh Maroko dan Sudah, beberapa bulan kemudian.

Peringatan Empat Tahun

Empat tahun kemudian, Israel, Minggu, 15 September 2024, merayakan ulang tahun keempat Kesepakatan Abraham. Terlepas dari perang Israel di Gaza dan serangan di Tepi Barat, serta kekhawatiran akan konflik yang lebih luas dengan Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengklaim di platform media sosial X bahwa perjanjian-perjanjian tersebut telah mengarah pada perdamaian.

"Israel berkomitmen untuk memperluas lingkaran perdamaian dengan negara-negara lain di kawasan ini," kata Katz pada Minggu, seperti yang dilaporkan oleh Times of Israel. "Hari ini, kita menandai empat tahun sejak Perjanjian Abraham, perjanjian bersejarah yang mencerminkan takdir bersama dan telah mengubah Timur Tengah secara positif secara politik, keamanan, ekonomi, sosial dan pendidikan."

Katz mengklaim bahwa Perjanjian Abraham telah membuat perdamaian di wilayah tersebut menjadi kenyataan. "Mereka telah menghancurkan ilusi historis bahwa perdamaian dan kemakmuran di Timur Tengah hanya mungkin terjadi dalam kondisi tertentu, dan membuktikan bahwa visi bersama dan kerja sama adalah jalan menuju masa depan yang lebih baik."

Mengabaikan bukti-bukti yang bertentangan, dia menegaskan bahwa, "Terlepas dari banyaknya tantangan yang kita hadapi sekarang, dan di masa depan, Israel akan selalu berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra-mitra regionalnya, dengan harapan dapat merealisasikan nilai-nilai Perjanjian Abraham, dan memperluas lingkaran perdamaian ke lebih banyak negara."

<!--more-->

Tanggapan Uni Emirat Arab

Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah Bin Zayed Al-Nahyan, sementara itu, mengatakan pada X, "UEA tidak siap untuk mendukung hari setelah perang di Gaza tanpa pembentukan negara Palestina."

Dalam konteks yang sama, Anwar Bin Mohammed Gargash, penasihat diplomatik presiden Emirat, mengatakan, "UEA akan tetap bersama rakyat Palestina dan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri."

Dia menambahkan bahwa pernyataan menteri luar negeri "mencerminkan keyakinan UEA bahwa stabilitas di wilayah tersebut hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara."

Abraham Accords Peace Institute melaporkan bahwa volume perdagangan antara Israel dan "mitra-mitra perdamaiannya" telah meningkat sejak penandatanganan perjanjian tersebut. Pada Juni tahun ini, misalnya, volume perdagangan antara Israel dan UEA mencapai $283,5 juta untuk enam bulan pertama tahun 2024. Angka perdagangan dengan Bahrain adalah $17,9 juta; dengan Maroko, $8,4 juta; dengan Mesir $76 juta; dan dengan Yordania, $51,5 juta.

Mesir dan Yordania, tentu saja, telah memiliki perjanjian damai dengan Israel sejak tahun 1979 dan 1994.

Seruan untuk mundur dari Kesepakatan Abraham

Dalam sebuah artikel majalah Time yang diterbitkan pada Desember, Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif kelompok hak asasi Democracy for the Arab World Now (DAWN), menulis bahwa alih-alih "mengekang pelanggaran Israel", Kesepakatan Abraham telah "mendorong pemerintah Israel yang berurutan untuk semakin mengabaikan hak-hak Palestina."

Ia mengatakan bahwa organisasinya telah "secara terbuka meminta UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan untuk segera menarik diri dari Kesepakatan tersebut dan, bersama dengan para penandatangan perjanjian perdamaian, Mesir dan Yordania, mengakhiri seluruh koordinasi militer dengan Israel."

Israel telah melancarkan perang brutal di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu dalam sebuah serangan yang telah menewaskan sedikitnya 41.206 orang, menurut kementerian kesehatan daerah kantong Palestina tersebut.

Rumah sakit, tempat ibadah, dan bangunan tempat tinggal telah menjadi sasaran serangan, dan Afrika Selatan telah menuduh Israel melakukan genosida di Mahkamah Internasional, mahkamah tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

TIMES OF ISRAEL | ARAB NEWS | MIDDLE EAST MONITOR

Pilihan Editor: Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

2 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

2 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

3 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

3 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Bukan Kamala Harris atau Donald Trump, Kandidat Inilah yang Jadi Pilihan Warga Muslim AS

4 jam lalu

Bukan Kamala Harris atau Donald Trump, Kandidat Inilah yang Jadi Pilihan Warga Muslim AS

Dukungan AS atas serangan-serangan Israel di Gaza menjauhkan calon Partai Demokrat, Kamala Harris, dari para pemilih Arab-Amerika dan Muslim.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi

6 jam lalu

Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi

Kamala Harris calon presiden Amerika Serikat mendapat dukungan dari Billie Eilish dan Taylor Swift

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

6 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

7 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

7 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

7 jam lalu

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.

Baca Selengkapnya