Tanggapan atas Percobaan Pembunuhan Kandidat Presiden AS, Donald Trump

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 16 September 2024 19:40 WIB

Kandidat Presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump mengenakan perban telinga saat menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 18 Juli 2024. Donald Trump mengenakan perban telinga setelah terkena tembakan saat berkampanye pada 13 Juli 2024 lalu. REUTERS/Andrew Kelly

TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat Presiden AS Donald Trump kembali menghadapi upaya percobaan penembakan, Minggu, 15 September 2024.

Media AS menyebut Ryan Wesley Routh, 58 tahun, sebagai tersangka yang ditangkap setelah agen-agen Dinas Rahasia AS "menembaki seorang pria bersenjata" yang membawa senapan AK-47 di dekat batas lapangan golf Trump di Florida di mana mantan presiden itu bermain golf pada Minggu.

Tiga akun media sosial dengan nama Routh menunjukkan bahwa ia adalah pendukung setia Ukraina dalam perang melawan Rusia.

The New York Times melaporkan bahwa mereka telah mewawancarai Routh pada tahun 2023 untuk sebuah artikel tentang warga Amerika yang menjadi sukarelawan untuk membantu upaya perang Ukraina.

Routh mengatakan kepada Times bahwa dia telah melakukan perjalanan ke Ukraina dan menghabiskan beberapa bulan di sana pada tahun 2022 dan mencoba merekrut tentara Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban untuk berperang di Ukraina.

Advertising
Advertising

Berikut reaksi berbagai kalangan tentang insiden tersebut:

Kremlin

Kremlin, Senin, mengatakan bahwa keterkaitan Ukraina dengan tersangka penembak dalam upaya percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump menunjukkan bahwa "bermain api" memiliki konsekuensi.

Ketika ditanya mengenai apa yang disebut FBI sebagai upaya pembunuhan terhadap Trump, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan:

"Bukan kita yang harus berpikir, melainkan badan intelijen AS yang harus berpikir. Bagaimanapun, bermain api ada konsekuensinya."

Komentar tersebut merupakan referensi yang jelas untuk dukungan Amerika Serikat terhadap Ukraina melawan Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Dari Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky mengutuk kekerasan politik setelah percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump, yang diduga dilakukan oleh tersangka yang melakukan perjalanan ke Ukraina untuk mendukung upaya perang.

"Bagus bahwa tersangka dalam percobaan pembunuhan itu ditangkap dengan cepat. Ini adalah prinsip kami: Supremasi hukum adalah yang terpenting dan kekerasan politik tidak memiliki tempat di mana pun di dunia ini," kata Zelensky, sambil menyampaikan harapan terbaiknya kepada Trump dan keluarganya.

AFP mewawancarai Routh di Kyiv pada akhir April 2022, ketika dia ikut serta dalam demonstrasi untuk mendukung warga Ukraina yang terjebak di kota pelabuhan Mariupol.

Namun, para pejabat Ukraina telah menjauhkan diri dari Routh.

"Dia tidak bertugas di sini dan tidak memiliki hubungan dengan struktur negara, itu sudah pasti. Dia memasuki Ukraina sebagai bukan siapa-siapa, hanya seorang pendukung, ada banyak orang seperti ini," kata seorang pejabat tinggi Ukraina yang berbicara tanpa menyebut nama kepada AFP.

Legiun Internasional Ukraina yang terdiri dari para sukarelawan asing juga membantah keterkaitan apapun, dengan mengatakan bahwa tersangka tidak pernah bertugas bersama mereka dan "tidak memiliki hubungan dengan unit tersebut."

<!--more-->

Presiden AS Joe Biden

Presiden Biden memuji penegak hukum yang telah membantu menjaga keamanan mantan Presiden Trump dalam insiden penembakan yang menurut para penyelidik "tampaknya merupakan upaya pembunuhan" terhadap calon presiden dari Partai Republik tersebut pada Minggu.

"Saya memuji kerja Secret Service dan mitra penegak hukum mereka atas kewaspadaan dan upaya mereka untuk menjaga keamanan mantan Presiden dan orang-orang di sekitarnya," kata Biden setelah diberi penjelasan tentang penembakan di klub golf Trump di West Palm Beach, Florida.

"Saya lega bahwa mantan Presiden tidak terluka. Ada penyelidikan aktif terhadap insiden ini saat penegak hukum mengumpulkan lebih banyak rincian tentang apa yang terjadi," tambah Biden. "Seperti yang telah saya katakan berkali-kali, tidak ada tempat bagi kekerasan politik atau kekerasan apa pun di negara kita, dan saya telah mengarahkan tim saya untuk terus memastikan bahwa Paspampres memiliki semua sumber daya, kemampuan, dan tindakan perlindungan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan mantan Presiden."

Wakil Presiden AS Kamala Harris

Kamala Harris bereaksi terhadap penembakan Trump "Saya telah diberitahu tentang laporan tembakan yang terjadi di dekat mantan Presiden Trump dan propertinya di Florida, dan saya lega dia aman. Kekerasan tidak memiliki tempat di Amerika," tulis calon presiden dari Partai Demokrat ini di akun X (sebelumnya Twitter) untuk mengutuk tindakan tersebut.

Kandidat Wakil Presiden AS dari Partai Republik, JD Vance

Pasangan Trump, JD Vance, juga menggunakan Twitter untuk membagikan kabar terbaru setelah insiden penembakan di Florida dan menulis, "Saya lega Presiden Trump selamat. Saya berbicara dengannya sebelum berita ini dipublikasikan dan dia, secara luar biasa, tetap bersemangat."

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa ia dan istrinya "terkejut dengan percobaan pembunuhan kedua terhadap Presiden Trump dan merasa lega ketika mendengar bahwa percobaan tersebut gagal".

"Namun kita tidak boleh bergantung pada keberuntungan," tambah Netanyahu, dengan mengatakan bahwa ia berharap bahwa "semua tindakan akan diambil untuk memastikan bahwa serangan mematikan terhadap calon presiden AS akan digagalkan sebelumnya".

Elon Musk

Dalam sebuah artikel di X baru-baru ini yang berjudul "Mengapa Mereka Ingin Membunuh Donald Trump?", Elon Musk berkomentar, "Dan tidak ada seorang pun yang mencoba membunuh Biden/Kamala."

Sang maestro teknologi, yang baru-baru ini memberikan dukungannya kepada Trump setelah percobaan pembunuhan pertama di Pennsylvania dua bulan lalu, membuat pernyataan kontroversial yang menyasar pemerintahan Biden-Harris.

REUTERS | HINDUSTAN TIMES | AL ARABIYA | AXIOS

Pilihan Editor: Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Berita terkait

Bukan Kamala Harris atau Donald Trump, Kandidat Inilah yang Jadi Pilihan Warga Muslim AS

4 jam lalu

Bukan Kamala Harris atau Donald Trump, Kandidat Inilah yang Jadi Pilihan Warga Muslim AS

Dukungan AS atas serangan-serangan Israel di Gaza menjauhkan calon Partai Demokrat, Kamala Harris, dari para pemilih Arab-Amerika dan Muslim.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi

6 jam lalu

Kamala Harris: Dukungan dari Billie Eilish hingga Isu Ekonomi

Kamala Harris calon presiden Amerika Serikat mendapat dukungan dari Billie Eilish dan Taylor Swift

Baca Selengkapnya

Harris Disebut-sebut Lebih Unggul dari Trump di Debat Pertama, Apa Saja Faktornya?

10 jam lalu

Harris Disebut-sebut Lebih Unggul dari Trump di Debat Pertama, Apa Saja Faktornya?

Meskipun sempat tersandung pada beberapa isu di awal, Kamala Harris mampu mengendalikan sebagian besar dalam debat.

Baca Selengkapnya

Billie Eilish dan Finneas Serukan Dukungan untuk Kamala Harris di Pemilu AS 2024

13 jam lalu

Billie Eilish dan Finneas Serukan Dukungan untuk Kamala Harris di Pemilu AS 2024

Billie Eilish dan Finneas mendukung Kamala Harris dalam Pemilu AS 2024, menyerukan pemilih untuk menolak ekstremisme dan melindungi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

13 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

Terduga pelaku upaya pembunuhan Donald Trump di lapangan golf, belakangan diketahui bernama Ryan W Routh berusia 58 tahun. Apa motifnya?

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

1 hari lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

1 hari lalu

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

Gedung Putih mengutuk postingan Elon Musk di X sebagai hal yang 'tidak bertanggung jawab'.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

2 hari lalu

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

Anting-anting yang dikenakan Kamala Harris viral di media sosial pasca-debatnya melawan Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

2 hari lalu

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

Setelah penandatanganan Kesepakatan Abraham pada 2020, secara keseluruhan ada lima negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Selengkapnya