Akses ke Gaza Ditolak Israel, Bagaimana Sebenarnya Otoritas ICC?
Editor
Ida Rosdalina
Rabu, 11 September 2024 13:15 WIB
ICC kerap mendapatkan tekanan
Menyoroti salah satu hambatan utama yang dihadapi pengadilan, Baker menunjukkan bahwa hanya satu orang di ICC yang bertanggung jawab untuk menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan Asia, termasuk masalah Palestina.
Mengenai tekanan yang dihadapi oleh ICC, Baker menekankan bahwa sebagian besar pengacara dan hakim yang terlibat dalam kasus melawan Israel telah menjadi sasaran ancaman dan intimidasi, dengan telepon mereka diretas.
Ia mengingatkan bahwa Israel telah mengancam untuk menargetkan anak-anak dari Jaksa Penuntut ICC, Karim Khan, dan juga mengancam mantan Jaksa Penuntut ICC, Fatou Bensouda, ketika ia mengisyaratkan untuk membuka penyelidikan, bahkan menjatuhkan sanksi kepadanya dan mengancam suaminya.
Hakim tersebut mengkritik rancangan undang-undang Kongres Amerika Serikat yang mengizinkan pengenaan sanksi terhadap ICC jika ICC menyelidiki atau menuntut individu-individu yang dilindungi oleh Washington atau sekutunya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa RUU tersebut menyiratkan bahwa Amerika Serikat memiliki hak untuk menyerbu Den Haag jika surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atau Menteri Keamanan Yoav Gallant, sebuah skenario yang ia gambarkan sebagai "sangat berbahaya".
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jepang Yomiuri Shimbun yang diterbitkan pada Senin, 2 September 2024, Khan mengungkapkan bahwa para pejabat ICC menerima "ancaman" pribadi dari para pendukung Rusia dan Israel.
"Jika kita membiarkan serangan-serangan seperti ini... ancaman-ancaman... untuk membongkar atau mengikis lembaga-lembaga hukum yang telah dibangun sejak Perang Dunia Kedua, apakah ada yang percaya bahwa hal ini akan berakhir dengan Mahkamah Pidana Internasional?" Khan memperingatkan.
Memperhatikan bahwa Jepang adalah penyandang dana terbesar ICC, Khan mendesak kerja sama Jepang dalam mempengaruhi AS.