Mantan Sandera: 'Israel Tidak Tahu Apa-apa tentang Terowongan Hamas'

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 9 September 2024 02:05 WIB

Tentara Israel berjalan dalam terowongan yang dirancang oleh Hamas untuk mengeluarkan mobil-mobil pejuang Palestina di tengah operasi darat tentara Israel di dekat persimpangan Erez di Israel. Jalur Gaza utara, 15 Desember 2023. Meruntuhkan atau melumpuhkan ratusan kilometer lorong bawah tanah dan bunker adalah salah satu tujuan serangan Israel. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Sandera Israel yang telah dibebaskan, Adina Moshe, 72 tahun, yang ditahan oleh faksi-faksi Perlawanan Palestina di Gaza, mengungkapkan bahwa militer Israel tidak memiliki pengetahuan yang memadai mengenai infrastruktur terowongan Hamas.

Dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran Israel, Channel 12, Moshe mengatakan bahwa dinas keamanan Shin Bet Israel memintanya untuk menggambar peta terowongan-terowongan tersebut setelah ia dibebaskan dalam sebuah kesepakatan pertukaran tawanan.

"Shin Bet meminta saya untuk menggambar peta terowongan-terowongan di Gaza karena mereka tidak tahu apa-apa tentang terowongan-terowongan itu," kata Moshe kepada pewawancara.

Badan keamanan telah mengirim seorang insinyur untuk berbicara dengan Moshe pada waktu sebelumnya, di mana dia mengatakan kepadanya bahwa terowongan-terowongan di Jalur Gaza adalah "labirin bawah tanah yang luas yang membentang di seluruh area." Dia juga mengatakan kepada insinyur tersebut bahwa operasi militer saja tidak akan membantu mengambil tawanan yang tersisa.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbohong, dan baik dia maupun militer tidak tahu apa-apa tentang terowongan Hamas di Gaza," tambah tawanan yang dibebaskan itu.

Advertising
Advertising

Menurut Channel 12, ketika Moshe diminta untuk membuat sketsa terowongan, ia menjawab bahwa ia bukan seorang seniman.

Dia juga diminta untuk menggambarkan terowongan, jalurnya, lokasinya, dan perangkat komunikasi serta kabel yang dipasang di dalamnya.

Moshe berpartisipasi dalam protes yang menuntut pemerintah Israel untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Perlawanan Palestina.

<!--more-->

Jaringan Terowongan Hamas Luas dan Rumit

Jaringan terowongan yang luas dan rumit menjadi tantangan signifikan bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang berambisi melenyapkan Hamas.

“Ini menandai kedua kalinya dalam dua minggu jaringan terowongan Hamas muncul secara mencolok dalam laporan Israel mengenai upaya pemulihan tawanannya, yang mengungkap aspek penting, meskipun sebagian besar tersembunyi, dari perang yang sedang berlangsung, demikian New York Times mengindikasikan.

Pekan lalu, pasukan pendudukan Israel mengklaim telah menemukan mayat enam tawanan yang disembunyikan di balik beton di lorong bawah tanah yang terhubung ke sebuah terowongan yang dalam.

Para ahli menyoroti bahwa penemuan ini, setelah hampir 11 bulan perang berlangsung, mencerminkan rumit dan luasnya sistem terowongan Hamas.

Dan Byman, seorang peneliti senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional, mencatat bahwa "terowongan-terowongan itu sangat besar." Dia menambahkan bahwa perang telah mengungkap dua kejutan besar tentang infrastruktur bawah tanah Hamas: "Ada lebih banyak terowongan, dan terowongan-terowongan itu lebih berkelok-kelok daripada yang diyakini sebelumnya."

Byman menjelaskan bahwa terowongan-terowongan tersebut memberikan Hamas keuntungan strategis utama, memungkinkan mereka untuk menyembunyikan para pemimpin dan tawanan. Fakta ini membuat keinginan pasukan israel untuk merebut jaringan bawah tanah itu hampir mustahil.

Byman juga menegaskan bahwa upaya untuk melenyapkan terowongan-terowongan ini dari atas menimbulkan tantangan tambahan karena bom-bom besar dapat menyebabkan kerusakan besar dan membahayakan nyawa para tawanan.

Upaya Gagal Israel Menghancurkan Terowongan

Dalam hal ini, James Wirtz, seorang profesor urusan keamanan nasional di Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut, mengingatkan bahwa militer pendudukan Israel telah menggunakan berbagai strategi untuk memaksa para pejuang Palestina keluar dari terowongan, termasuk membanjiri dan menyegelnya, meledakkan pintu masuknya, dan mengerahkan anjing, drone, dan robot untuk meminimalisir risiko terhadap para tentara.

Wirtz menggambarkan tugas itu sebagai "mengerikan", dan menambahkan, "Ada banyak belokan, ruang samping, dan jebakan. Ini adalah hal yang sulit untuk dilakukan oleh seorang prajurit."

Sumber keamanan Israel menyamakan terowongan Hamas dengan 'jaring laba-laba' Berbicara kepada Channel 12 Israel, seorang sumber keamanan Israel menyebut terowongan-terowongan Hamas di Jalur Gaza menyerupai "jaring laba-laba."

Sumber tersebut mengungkapkan bahwa meskipun telah melakukan berbagai upaya, pasukan Israel masih belum sepenuhnya memahami atau mengontrol jaringan terowongan yang digunakan oleh Hamas.

Menurut sumber tersebut, para pejuang Hamas secara efektif menggunakan terowongan-terowongan ini untuk melancarkan serangan mendadak, dengan cara menghilang di bawah tanah dan menyerang secara simultan dari berbagai lokasi.

Jaringan yang rumit ini berarti bahwa meskipun satu terowongan terputus, terowongan lainnya tetap beroperasi.

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Hamas menggunakan terowongan-terowongan tersebut untuk memindahkan pasukan dan peralatan logistik ke seluruh Gaza, yang menunjukkan bahwa untuk membongkar jaringan tersebut dan memulihkan keamanan akan membutuhkan konflik yang berkepanjangan dan berkelanjutan.

Meskipun telah berperang selama 11 bulan, pasukan Israel masih belum memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang sistem terowongan.

Surat kabar Israel, Haaretz, juga melaporkan bahwa "Proyek Atlantis", sebuah rencana militer Israel untuk membanjiri terowongan-terowongan Gaza dengan air laut, telah dianggap gagal dan ditinggalkan.

AL MAYADEEN

Pilihan Editor: Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

Berita terkait

Mengenal Unit 8200, Unit Rahasia Andalan Israel dalam Perang Siber

8 jam lalu

Mengenal Unit 8200, Unit Rahasia Andalan Israel dalam Perang Siber

Unit 8200 dicurigai menjadi pelaku serangan ledakan pager di Lebanon yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai ribuan lainnya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Gelombang Ledakan Pager Maut di Lebanon

23 jam lalu

Fakta-fakta tentang Gelombang Ledakan Pager Maut di Lebanon

Gelombang ledakan pager di Lebanon menewaskan sedikitnya 9 orang, termasuk para pejuang Hizbullah dan petugas medis.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

1 hari lalu

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang

Baca Selengkapnya

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

1 hari lalu

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

Pejabat Amerika Serikat mengatakan militer Israel menyelipkan bahan peledak di pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal di Lebanon

Baca Selengkapnya

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

1 hari lalu

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

Setidaknya sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal penyeranta (pager) di Lebanon

Baca Selengkapnya

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

1 hari lalu

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan perang Israel, mayoritas warga Gaza tidak setuju dengan serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Gelombang Ledakan Pager, Lebih dari 1.000 orang, termasuk Anggota Hizbullah, Terluka

1 hari lalu

Gelombang Ledakan Pager, Lebih dari 1.000 orang, termasuk Anggota Hizbullah, Terluka

Beberapa bulan lalu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah meminta para pejuangnya berhenti menggunakan ponsel pintar.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

1 hari lalu

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

Ini untuk kedua kalinya Netanyahu mengancam untuk memecat Yoav Gallant, meski yang pertama batal karena desakan publik Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Digoyang Isu Netanyahu akan Pecat Yoav Gallant

2 hari lalu

Israel Digoyang Isu Netanyahu akan Pecat Yoav Gallant

Netanyahu dikabarkan akan memecat Yoav Gallant dari jabatan menteri pertahanan karena terus berbeda pendapat dengannya.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

2 hari lalu

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.

Baca Selengkapnya