Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 7 September 2024 19:30 WIB

Orang-orang menghadiri upacara peringatan untuk Dmytro Kotsiubailo, mantan sukarelawan dan tentara Pahlawan Ukraina, yang tewas dalam perang melawan pasukan Rusia di kota garis depan Bakhmut, di Kyiv, Ukraina 10 Maret 2023. REUTERS/Vladyslav Musiienko

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengancam setiap rudal balistik yang dikirimkan Iran ke Rusia sama dengan memantik naiknya ketegangan dalam perang Ukraina. Ancaman itu disampaikan menyusul laporan yang menyebut kalau hubungan Iran Rusia semakin dalam, hingga transfer senjata dalam beberapa pekan terakhir.

Sebelumnya pada Agustus 2024, Reuters mewartakan Rusia direncanakan menerima ratusan rudal balistik Fath-360 dari Iran dan puluhan tentara Rusia sudah dilatih di Iran cara menggunakan senjata-senjata satelit yang diduga untuk dipakai dalam perang Ukraina. Seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak mau dipublikasi identitasnya mengatakan sejumlah rudal jarak pendek sudah dikirimkan ke Rusia oleh Iran.

“Kami sudah memperingatkan mendalamnya hubungan bidang keamanan Iran Rusia sejak Moskow melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina dan peringatan yang diterbitkan oleh sejumlah laporan,” kata Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett. Dia menambahkan setiap transfer rudal balistik Iran ke Rusia itu hanya akan memperburuk ketegangan di perang Ukraina dan Iran sama dengan mendukung agresi Rusia ke Ukraina.

Sumber lain mengatakan kepada Reuters mereka melihat potensi Iran Rusia berkirim rudal sangat mungkin. Hal itu setelah Amerika Serikat dan mitra-mitranya, termasuk negara-negara di Eropa, memperingatkan Iran bisa mendapat konsekuensi atas tindakan yang dilakukan. Negara-negara Barat melihat Iran dan Rusia memperdalam hubungan dalam beberapa bulan terakhir, di mana hal ini cukup meresahkan bagi Amerika Serikat dan sekutunya. Duta Besar Iran untuk PBB meyakinkan pada Jumat, 6 September 2024, bahwa posisi Tehran dalam perang Ukraina tidak berubah.

“Iran menganggap bantuan militer yang sepatutnya pada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik hingga mengarah pada korban tewas, kehancuran infrastruktur dan menjauhnya negosiasi gencatan senjata, itu semua adalah tindakan yang tidak berperikemanusiaan,” demikian keterangan Duta Besar Iran di PBB.


Sumber: Reuters

Advertising
Advertising

Pilihan editor: Legasi Faisal Basri untuk Ekonomi dan Demokrasi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

45 menit lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

12 jam lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

14 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

16 jam lalu

Jubir Tegaskan Kaesang Nebeng Teman, Pemilik Jet Pribadi Ikut Terbang ke Amerika Serikat

Juru bicara Kaesang Pangarep, Francine Widjojo, menegaskan Kaesang menaiki jet pribadi bersama teman atau pemilik dari pesawat tersebut.

Baca Selengkapnya

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

18 jam lalu

Selain Y, KPK Buka Peluang Panggil Jokowi dalam Dugaan Gratifikasi Kaesang

Selain akan panggil Y, KPK buka peluang panggil Jokowi dalam dugaan gratifikasi Kaesang.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

20 jam lalu

Amerika Serikat Klaim Tidak Terlibat dalam Ledakan Pager di Lebanon

Amerika Serikat mengklaim bahwa pihaknya tidak mengetahui sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager di Lebanon

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

20 jam lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

20 jam lalu

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

21 jam lalu

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang

Baca Selengkapnya

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

21 jam lalu

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

Sejumlah rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan merawat hampir 3.000 pasien setelah ledakan massal pager atau alat komunikasi penyeranta pada Selasa

Baca Selengkapnya