AS Tuntut Petinggi Hamas atas Serangan 7 Oktober terhadap Israel

Reporter

Tempo.co

Rabu, 4 September 2024 08:42 WIB

Papan iklan dengan gambar pemimpin Hamas yang baru dilantik, Yahya Sinwar, dipajang di sebuah gedung di jalan di Teheran, Iran, 12 Agustus 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengumumkan tuntutan pidana pada Selasa terhadap para pemimpin tertinggi Hamas atas peran mereka dalam merencanakan, mendukung dan melakukan serangan mematikan pada 7 Oktober di Israel selatan.

Tuduhan ditujukan terhadap Yahya Sinwar, pemimpin kelompok pejuang Palestina tersebut, dan setidaknya lima orang lainnya. AS menuduh mereka mendalangi serangan 7 Oktober, yang menewaskan 1.139 orang, termasuk lebih dari 40 orang Amerika.

Serangan itu memicu serangan balasan brutal Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 40.800 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.

“Sebagaimana diuraikan dalam pengaduan kami, para terdakwa – yang dipersenjatai dengan senjata, dukungan politik, dan dana dari pemerintah Iran, serta dukungan dari (Hizbullah) – telah memimpin upaya Hamas untuk menghancurkan Negara Israel dan membunuh warga sipil untuk mendukung tujuan tersebut," kata Jaksa Agung Merrick Garland dalam sebuah pernyataan.

Pengaduan tersebut menyebutkan enam terdakwa, tiga di antaranya telah meninggal. Terdakwa yang masih hidup adalah Sinwar, yang diyakini bersembunyi di Gaza; Khaled Meshaal, yang berbasis di Doha dan mengepalai kantor diaspora kelompok tersebut; dan Ali Baraka, pejabat senior Hamas yang berbasis di Lebanon.

Advertising
Advertising

Terdakwa yang meninggal adalah mantan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang dibunuh pada Juli di Teheran; panglima sayap militer Mohammed Deif, yang menurut Israel dibunuh dalam serangan udara pada Juli; dan Marwan Issa, wakil komandan militer yang menurut Israel tewas dalam serangan pada Maret.

Iran menyalahkan Israel atas kematian Haniyeh. Para pejabat Israel belum mengaku bertanggung jawab.

Jaksa AS mengajukan tuntutan terhadap keenam pria tersebut pada Februari, namun merahasiakan pengaduan tersebut dengan harapan dapat menangkap Haniyeh, menurut seorang pejabat Departemen Kehakiman AS.

Departemen Kehakiman AS memutuskan untuk mengumumkan tuduhan tersebut kepada publik setelah kematian Haniyeh.

Pilihan Editor: Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Harus Bertanggung Jawab atas Kematian Sandera

REUTERS

Berita terkait

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

46 menit lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

1 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

3 jam lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

8 jam lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

10 jam lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

13 jam lalu

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

Ribuan pager yang digunakan Hizbullah meledak serentak kemarin. Pager diproduksi di Budapest.

Baca Selengkapnya

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

13 jam lalu

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

Apa yang terungkap dari kelompok gerilyawan Hibullah dukungan Iran, menegaskan kalau peran pager ternyata masih dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

13 jam lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

14 jam lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

14 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya