Alih-alih Ditangkap ICC, Putin Dapat Sambutan Mewah di Mongolia
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 4 September 2024 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menerima sambutan karpet merah pada hari Selasa dalam kunjungan kenegaraan ke Mongolia. Saat keluar dari limusinnya di ibu kota Ulaanbaatar, Putin disambut oleh Presiden Mongolia, Ukhnaagiin Khurelsukh di depan barisan pengawal upacara. Khurelsukh menunggangi kuda dan mengenakan helm dengan ujung runcing. Pemimpin Kremlin itu membungkuk untuk mencium seorang gadis muda yang melangkah maju untuk menyambutnya dalam bahasa Rusia dan memberinya bunga.
Surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional yang dikeluarkan tahun lalu terhadap Putin mewajibkan 124 negara anggota pengadilan, termasuk Mongolia, untuk menangkap presiden Rusia tersebut. Putin semestinya dibawa ke Den Haag untuk diadili jika menginjakkan kaki di salah satu negara anggota ICC.
"Kegagalan Mongolia untuk menindaklanjuti penangkapan Putin merupakan pukulan berat bagi Mahkamah Pidana Internasional dan sistem hukum pidana," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Heorhiy Tykhyi.
"Mongolia telah membiarkan seorang terdakwa kriminal menghindari keadilan, sehingga ikut bertanggung jawab atas kejahatan perang," tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram. Ukraina, katanya, akan bekerja sama dengan sekutunya untuk memastikan Mongolia merasakan akibatnya.
Surat perintah ICC menuduh Putin mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina. Kremlin telah menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa tuduhan tersebut bermotif politik.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan minggu lalu bahwa Moskow tidak khawatir tentang tindakan apa pun terkait surat perintah tersebut. Sebabnya Rusia menjalin dialog yang hebat dengan Mongolia dan semua aspek kunjungan telah dibahas sebelumnya.
"Hubungan dengan Mongolia merupakan salah satu prioritas kebijakan luar negeri kami di Asia. Hubungan tersebut telah ditingkatkan ke tingkat kemitraan strategis yang komprehensif," kata Putin kepada Khurelsukh.
Pemimpin Mongolia mengatakan ia berharap kunjungan tersebut akan meningkatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi antara kedua negara. Mongolia berada di rute yang direncanakan dari jaringan pipa utama yang ingin dibangun Rusia guna mengangkut 50 miliar meter kubik gas alam per tahun dari wilayah Yamal ke Cina.
REUTERS
Pilihan editor: Delapan Warga Palestina Tewas Diserang Israel Saat Mengantre Roti