Donald Trump Gadang-gadang Elon Musk Jadi Menterinya

Selasa, 27 Agustus 2024 15:17 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Elon Musk di Firing Room 4 setelah peluncuran roket SpaceX Falcon 9 dan pesawat ruang angkasa Crew Dragon pada misi SpaceX Demo-2 NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dari Kennedy Space Center NASA di Cape Canaveral, Florida, AS 30 Mei 2020. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Desas-desus mengenai kemungkinan Elon Musk mendapatkan jabatan di pemerintahan jika Donald Trump terpilih kembali sebagai presiden semakin mengemuka.

Donald Trump, kandidat presiden dari Partai Republik, mengungkapkan ketertarikan untuk memberikan Elon Musk peran penasihat atau posisi di kabinetnya, jika Musk bersedia menerima tawaran tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Trump mengungkapkan ketertarikan untuk memberikan posisi, baik sebagai penasihat maupun di kabinet, kepada Musk.

Trump memuji Musk sebagai sosok yang sangat cerdas dan brilian, menambahkan bahwa dia akan mempertimbangkan Musk untuk peran semacam itu jika Musk bersedia menerima tawaran tersebut.

“Dia adalah orang yang sangat pintar. Saya pasti akan mempertimbangkannya jika dia mau melakukannya (masuk dalam cabinet). Dia adalah orang yang brilian,” kata Trump.

Advertising
Advertising

Kedekatan Antara Trump dan Elon Musk

Musk yang dikenal sebagai CEO Tesla dan SpaceX juga telah menunjukkan dukungan publiknya terhadap Trump dalam perlombaan presiden AS, dengan endorsement resmi bulan lalu dan beberapa postingan di platform sosial miliknya, X (dulu Twitter).

Kedekatan antara Donald Trump dan Elon Musk memang bukan hal baru. Salah satu bentuk dukungannya terhadap Trump termasuk dengan mengunggah gambar AI yang memperlihatkan dirinya berdiri di podium dengan bendera Amerika Serikat, disertai dengan caption, "Saya bersedia untuk melayani."

Dikutip dari Politico, selama beberapa bulan terakhir, Musk memang tampak semakin cenderung ke arah pandangan politik konservatif. Dukungan Musk terhadap Trump juga terlihat dari keterlibatannya dalam kampanye Trump dan upayanya untuk mengembalikan Trump ke X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Keterlibatan Musk dalam politik, meskipun menjadi haknya sebagai warga negara dan CEO yang sangat berpengaruh, bisa membawa risiko tersendiri. Namun, Musk juga harus menyadari potensi dampak dari dukungannya ini terhadap bisnisnya, seperti Tesla dan SpaceX.

Misalnya, Tesla yang sangat bergantung pada dukungan dari konsumen serta kontrak pemerintah, yang mungkin terpengaruh jika sikap politik Musk memicu reaksi negatif dari pihak-pihak tertentu.

Trump mungkin melihat Musk sebagai sekutu strategis dalam kebijakan-kebijakan terkait industri otomotif dan teknologi, karena selama masa kepresidenannya ia berusaha untuk mencabut insentif pajak untuk kendaraan listrik yang kemudian diperluas oleh Presiden Joe Biden pada 2022. Namun, hubungan ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana pengaruh politik dapat berdampak pada reputasi dan operasional perusahaan.

Implikasi untuk Bisnis Musk

Di samping itu, Musk jelas memiliki minat politik dan dukungan yang kuat terhadap Trump, namun dia harus berhati-hati agar keterlibatannya dalam politik tidak merugikan bisnisnya. Keterlibatan politik yang terlalu kuat dapat membawa dampak negatif.

Sebagai CEO dan figur publik, Elon Musk perlu menyeimbangkan keterlibatan politiknya dengan kepentingan bisnisnya. Pendukung dan konsumen dari berbagai spektrum politik mungkin merasa terasing jika Musk terlalu dekat dengan Trump, yang bisa memengaruhi penjualan produk-produk Tesla dan peluang kontrak pemerintah.

Di sisi lain, hubungan yang erat dengan Donald Trump juga bisa menguntungkan jika kebijakan pemerintah mendukung industri teknologi dan otomotif.

Pilihan Editor: Elon Musk Dukung Donald Trump dalam Pilpres AS: Dia Tangguh

Berita terkait

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

16 menit lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump Lagi, Berikut Fakta-faktanya

Terduga pelaku upaya pembunuhan Donald Trump di lapangan golf, belakangan diketahui bernama Ryan W Routh berusia 58 tahun. Apa motifnya?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

17 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

1 hari lalu

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

Gedung Putih mengutuk postingan Elon Musk di X sebagai hal yang 'tidak bertanggung jawab'.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

1 hari lalu

Kamala Harris Dituduh Manfaatkan Wearable Audio Earrings dalam Debat Lawan Trump, Benarkah?

Anting-anting yang dikenakan Kamala Harris viral di media sosial pasca-debatnya melawan Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

1 hari lalu

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

Setelah penandatanganan Kesepakatan Abraham pada 2020, secara keseluruhan ada lima negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Donald Trump, Tersangka Telah Menunggu Selama 12 Jam

1 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Donald Trump, Tersangka Telah Menunggu Selama 12 Jam

Percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump kembali terjadi. Pelaku mengaku kecewa terhadap Trump.

Baca Selengkapnya

Anak Pelaku Penembak Donald Trump Akui Ayahnya Pernah ke Ukraina

2 hari lalu

Anak Pelaku Penembak Donald Trump Akui Ayahnya Pernah ke Ukraina

Oran Routh, anak pelaku penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengatakan bahwa ayahnya telah bepergian ke Ukraina

Baca Selengkapnya

Elon Musk Tuding Tokoh Partai Demokrat Dorong Percobaan Pembunuhan Donald Trump

2 hari lalu

Elon Musk Tuding Tokoh Partai Demokrat Dorong Percobaan Pembunuhan Donald Trump

Elon Musk, menuding sejumlah tokoh penting Partai Demokrat secara aktif mendorong percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

Berita Top 3 Dunia pada Senin 16 September 2024 diawali oleh profil Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya