UEA Desak Prancis Berikan Bantuan Konsuler bagi Pendiri Telegram Pavel Durov

Reporter

Tempo.co

Selasa, 27 Agustus 2024 12:30 WIB

Seorang peserta aksi unjuk rasa tunggal memperagakan plakat untuk menarik perhatian terhadap penangkapan Pavel Durov, pendiri dan CEO aplikasi perpesanan Telegram, di dekat kedutaan Prancis di Moskow, Rusia, 25 Agustus 2024. Slogan pada plakat tersebut berbunyi: "Kebebasan untuk Pavel Durov". REUTERS/Yulia Morozova

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab secara resmi meminta agar Pemerintah Prancis memastikan pendiri Telegram Pavel Durov menerima semua layanan konsuler yang diperlukan setelah penangkapannya di Paris. Ini diungkapkan Kementerian Luar Negeri UEA pada Senin.

Durov, seorang warga negara UEA, ditahan oleh otoritas Prancis di Bandara Paris–Le Bourget pada Sabtu malam. Penangkapannya adalah bagian dari penyelidikan yang lebih luas terhadap aplikasi perpesanan tersebut.

OFMIN Prancis, sebuah kantor yang bertugas mencegah kekerasan terhadap anak di bawah umur, telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Durov dalam penyelidikan awal atas dugaan sejumlah pelanggaran.

Ini termasuk penipuan, perdagangan narkoba, penindasan maya, kejahatan terorganisir dan promosi terorisme, kata salah satu sumber, yang menuduh Durov gagal mengambil tindakan untuk mengekang penggunaan kriminal atas platformnya.

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di platformnya setelah penangkapannya, Telegram mengatakan aplikasi perpesanan tersebut mematuhi undang-undang Uni Eropa, dan moderasinya “sesuai standar industri dan terus meningkat.”

Advertising
Advertising

“Tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa suatu platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut,” kata postingan Telegram.

“Hampir satu miliar pengguna di seluruh dunia menggunakan Telegram sebagai alat komunikasi dan sumber informasi penting. Kami menunggu penyelesaian segera atas situasi ini. Telegram bersama Anda semua.”

Elon Musk, miliarder pemilik X yang di masa lalu menyebut dirinya sebagai “kebebasan berbicara absolut” memposting “#freePavel” untuk mendukung Durov setelah penangkapannya.

Lahir di masa Uni Soviet dalam keluarga akademisi di Leningrad, yang sekarang dikenal sebagai Saint Petersburg, miliarder berusia 39 tahun ini menghabiskan masa kecilnya di Italia sebelum membangun jaringan sosial VKontakte (VK) terbesar di Rusia pada awal usia 20-an.

Dia mendirikan Telegram setelah meninggalkan Rusia satu dekade lalu, dan majalah Forbes memperkirakan kekayaannya saat ini mencapai US$15,5 miliar.

Telegram, sebuah aplikasi perpesanan terenkripsi yang berbasis di Dubai, telah memposisikan dirinya sebagai alternatif dari platform milik Amerika, yang telah dikritik karena eksploitasi komersial atas data pribadi pengguna.

Telegram berkomitmen untuk tidak pernah mengungkapkan informasi tentang penggunanya.

Dalam wawancara langka yang diberikan kepada pembawa acara talk show Tucker Carlson pada April, Durov mengatakan dia ingin meluncurkan aplikasi pesan terenkripsi setelah mendapat tekanan dari pemerintah Rusia saat bekerja di VK.

Dia mengatakan dia kemudian mencoba menetap di Berlin, London, Singapura dan San Francisco sebelum memilih Dubai, yang dia puji karena lingkungan bisnis dan “netralitasnya”.

Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan pihaknya memantau situasi ini dengan cermat, dengan fokus menjaga hak-hak Durov dan memastikan dia menerima dukungan yang tepat selama proses berlangsung.

Pilihan Editor: Tuduhan Mengerikan kepada CEO Telegram Pavel Durov: Pornografi Anak hingga Transaksi Narkoba

AL ARABIYA

Berita terkait

Bandar Kendalikan Peredaran Narkoba dari dalam Lapas Tarakan, Polri Sita 21 Mobil hingga Jet Ski

10 jam lalu

Bandar Kendalikan Peredaran Narkoba dari dalam Lapas Tarakan, Polri Sita 21 Mobil hingga Jet Ski

Narapidana narkoba mengendalikan jaringan dari dalam Lapas Tarakan. Polisi menyita barang bukti senilai Rp 221 miliar.

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

12 jam lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

23 jam lalu

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

1 hari lalu

Elon Musk Hapus Postingan tentang Kamala Harris dan Biden

Gedung Putih mengutuk postingan Elon Musk di X sebagai hal yang 'tidak bertanggung jawab'.

Baca Selengkapnya

Polda Banten Ungkap Penipuan Penggelapan Proyek Jas Almamater Kampus Rp 45,47 Miliar

1 hari lalu

Polda Banten Ungkap Penipuan Penggelapan Proyek Jas Almamater Kampus Rp 45,47 Miliar

Ditreskrimum Polda Banten menangkap TS dalam kasus tindak pidana penipuan dan penggelapan pengadaan jas almamater fiktif senilai Rp 45,74 Miliar.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Gazalba Saleh Merasa Terzalimi Atas Tuntutan 15 Tahun Penjara: Palu Godam Penyidik Terhadap Saya

1 hari lalu

Gazalba Saleh Merasa Terzalimi Atas Tuntutan 15 Tahun Penjara: Palu Godam Penyidik Terhadap Saya

Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh mengklaim munculnya perkara dugaan korupsi berupa gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjeratnya disebabkan keraguan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

1 hari lalu

Setelah 4 Tahun Kesepakatan Abraham, Bagaimana Hubungan Israel dan Negara-negara Arab?

Setelah penandatanganan Kesepakatan Abraham pada 2020, secara keseluruhan ada lima negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

1 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

1 hari lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya