Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

Reporter

Tempo.co

Senin, 26 Agustus 2024 10:53 WIB

Pesawat ruang angkasa Starship generasi berikutnya SpaceX lepas landas pada peluncuran ketiganya dari landasan peluncuran perusahaan Boca Chica dalam uji terbang tanpa awak, dekat Brownsville, Texas, AS 14 Maret 2024. Roket Starship SpaceX, yang dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan seterusnya, menyelesaikan hampir seluruh uji penerbangan melalui ruang angkasa. REUTERS/Cheney Orr

TEMPO.CO, Jakarta - NASA akan menunggu hingga tahun depan untuk membawa dua astronot yang terdampar di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS untuk kembali ke Bumi dengan pesawat ulang alik SpaceX. Astronot Sunita Williams dan Barry 'Butch' Wilmore tidak bisa pulang karena ada masalah dengan pesawat luar angkasa Boeing Starliner. Pesawat ini awalnya akan digunakan untuk mengangkut mereka.

Menurut NASA, dua astronaut AS yang tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan menumpang pesawat Starliner milik Boeing harus kembali ke bumi dengan SpaceX. "NASA telah memutuskan bahwa Butch dan Suni akan kembali dengan Crew-9 pada Februari mendatang, dan Starliner akan kembali tanpa awak," kata administrator NASA Bill Nelson pada Sabtu, 24 Agustus 2024.

Kembalinya Barry “Butch” Wilmore dan Sunita “Suni” Williams telah tertunda karena kerusakan pendorong pesawat ruang angkasa Boeing. Kedua astronaut itu harus menghabiskan total delapan bulan di orbit, bukan delapan hari seperti yang direncanakan semula.

Setelah bertahun-tahun mengalami penundaan pengembangan Starliner, pesawat ruang angkasa itu akhirnya lepas landas pada awal Juni membawa astronaut veteran Wilmore dan Williams ke ISS. Namun, saat mempelajari masalah pada sistem propulsi pesawat itu, NASA terpaksa menunda rencana kepulangan mereka tanpa batas waktu.

Insinyur di Boeing dan NASA khawatir Starliner mungkin tidak memiliki daya dorong untuk keluar dari orbit dan mulai turun menuju Bumi. Para pejabat NASA mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah memilih opsi yang sangat tidak biasa untuk membawa para astronaut kembali ke bumi bukan dengan pesawat mereka sendiri, tetapi dengan menumpang wahana SpaceX. Pesawat ini telah dijadwalkan pada Februari.

Advertising
Advertising

Berdasarkan rencana baru, misi SpaceX Crew-9 akan lepas landas pada akhir September dengan membawa dua penumpang, bukan empat penumpang seperti yang direncanakan semula. Wahana tersebut akan tetap ditambatkan di ISS hingga jadwal kembalinya pada bulan Februari, membawa pulang awaknya sendiri ditambah dua rekannya yang terdampar.

Pendekatan tersebut merupakan pukulan lebih jauh terhadap citra raksasa AS Boeing yang telah tercoreng, yang divisi pesawatnya telah dibebani dengan kekhawatiran tentang keselamatan dan kendali mutu dalam beberapa tahun terakhir.

Sepuluh tahun yang lalu, setelah pensiunnya Pesawat Ulang-alik, NASA memesan pesawat baru dari Boeing dan SpaceX yang dapat mengangkut astronaut ke dan dari ISS. Dengan dua kendaraan seperti itu yang tersedia, NASA beralasan, akan selalu ada cadangan jika salah satu dari keduanya mengalami masalah.

Namun, SpaceX milik Elon Musk mengalahkan Boeing dan telah menjadi satu-satunya kendaraan yang digunakan untuk mengangkut astronaut selama empat tahun terakhir. Penerbangan berawak Starliner tahun ini, yang dilakukan setelah bertahun-tahun mengalami penundaan dan kekecewaan selama pengembangan pesawat, dimaksudkan sebagai uji coba terakhir kendaraan tersebut sebelum memasuki operasi reguler.

NASA mengatakan para astronaut di ISS memiliki banyak perlengkapan, terlatih untuk tinggal lama, dan memiliki banyak eksperimen untuk dilakukan.

FRANCE 24

Pilihan editor: Kisah Zaher Raddad, Tahanan Palestina Tewas Mengenaskan di Penjara Israel

Berita terkait

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

12 menit lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

34 menit lalu

Gold Apollo Membantah Membuat Pager yang Digunakan dalam Ledakan Lebanon

Perusahaan Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam peledakan di Lebanon pada Selasa.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

45 menit lalu

Media Israel: Netanyahu Setujui Serangan Ledakan Pager di Lebanon

Laporan outlet berita Israel Walla menunjukkan keterlibatan Israel dalam ledakan pager Lebanon yang menewaskan 9 orang dan melukai 2.750 orang

Baca Selengkapnya

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

1 jam lalu

Ledakan Massal Pager di Lebanon: Rumah Sakit Kewalahan Menampung Korban

Sejumlah rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan merawat hampir 3.000 pasien setelah ledakan massal pager atau alat komunikasi penyeranta pada Selasa

Baca Selengkapnya

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

1 jam lalu

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

Pejabat Amerika Serikat mengatakan militer Israel menyelipkan bahan peledak di pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal di Lebanon

Baca Selengkapnya

77 Tahun CIA, Sejarah dan Peran Badan Intelijen AS Central Intelligence Agency

1 jam lalu

77 Tahun CIA, Sejarah dan Peran Badan Intelijen AS Central Intelligence Agency

Central Intelligence Agency (CIA) telah hadir lebih dari 7 dekade yang menjadi mata, telinga, dan tangan tersembunyi AS.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

13 jam lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

15 jam lalu

Pernyataan Lengkap Kaesang Soal Jet Pribadi yang Ditumpanginya ke AS

Mengaku menumpang teman, ini pernyataan lengkap Kaesang soal jet pribadi yang ditumpanginya ke AS.

Baca Selengkapnya

Amazon Hapus WFH, Minta Karyawan Kembali Bekerja di Kantor

18 jam lalu

Amazon Hapus WFH, Minta Karyawan Kembali Bekerja di Kantor

Amazon mewajibkan karyawannya untuk berkantor penuh lima hari dalam sepekan.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Sebut Teman Kaesang Pangarep Kunci Ada atau Tidaknya Gratifikasi

18 jam lalu

Eks Penyidik KPK Sebut Teman Kaesang Pangarep Kunci Ada atau Tidaknya Gratifikasi

KPK perlu periksa teman Kaesang yang ditebengi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya