Kilas Balik Eksekusi Marie Antoinette: Menggunakan Pisau Guillotine sebagai Simbol Revolusi

Minggu, 25 Agustus 2024 16:25 WIB

Lukisan Marie Antoinette karya Elisabeth-Louise Vigee-Le Brun. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 16 Oktober 1793, eksekusi Maria Antoinette, ratu Perancis yang terlibat dalam kekacauan Revolusi Perancis, tidak hanya menandai akhir dari seorang tokoh sejarah tetapi juga menjadi momen penting dalam sejarah penggunaan guillotine. Keputusan untuk menggunakan guillotine dalam eksekusi Marie Antoinette mencerminkan berbagai aspek sosial, politik, dan simbolik dari masa Revolusi.

Artikel ini meneliti kembali peristiwa tersebut, mengulas konteks penggunaan guillotine, serta dampak dari eksekusi ini.

Marie Antoinette, lahir sebagai putri Austria, menikah dengan Louis XVI dan menjadi ratu Perancis pada tahun 1774. Selama periode Revolusi Perancis, ia mengalami penurunan drastis dari posisi sosialnya. Setelah pelarian yang gagal dari Paris dan tertangkap kembali pada Juni 1791, Maria Antoinette menghadapi serangkaian tuduhan berat. Ia dituduh terlibat dalam konspirasi dengan kekuatan asing dan berusaha menggulingkan pemerintah Republik Perancis yang baru berdiri.

Pada bulan September 1793, Maria Antoinette diadili di Pengadilan Revolusi. Setelah persidangan yang singkat dan penuh tekanan, ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati. Eksekusi ini dilakukan di Place de la Révolution, sekarang dikenal sebagai Place de la Concorde, di Paris.

Guillotine, alat pemenggal kepala yang terkenal, telah diperkenalkan sebagai metode eksekusi resmi selama Revolusi Perancis. Didesain oleh Dr. Joseph-Ignace Guillotin, alat ini dimaksudkan untuk memastikan pelaksanaan hukuman mati yang cepat dan manusiawi, dan untuk menekankan kesetaraan di hadapan hukum.

Desain guillotine terdiri dari sebuah pisau besar yang dijatuhkan dari ketinggian untuk memenggal kepala dengan cepat. Alat ini dipilih karena dianggap lebih efisien dan kurang menyakitkan dibandingkan metode eksekusi lainnya seperti gantung atau pemenggalan kepala dengan pedang. Pilihan ini juga merupakan bentuk pernyataan revolusioner, menandai pengakhiran kekuasaan aristokrasi dan simbolisme dari kesetaraan di era revolusi.

Advertising
Advertising

Pada hari eksekusi, Maria Antoinette mengenakan gaun putih dan topi hitam, sebuah simbol kematian. Dia diarak dari Penjara Conciergerie ke lokasi eksekusi dengan kereta terbuka, dan kerumunan besar berkumpul untuk menyaksikan proses tersebut.

Eksekusi Maria Antoinette dilakukan dengan guillotine yang telah disiapkan di alun-alun. Meskipun sebagian besar eksekusi menggunakan guillotine dilakukan dengan cepat dan efisien, dalam kasus Maria Antoinette, prosesnya juga dipenuhi dengan simbolisme. Maria Antoinette, sebagai mantan ratu, dieksekusi dengan cara yang sama seperti orang biasa, menegaskan prinsip revolusioner tentang kesetaraan di hadapan hukum.

Kehadiran massa yang menyaksikan eksekusi dan ketertarikan publik pada peristiwa tersebut menambah lapisan simbolik. Eksekusi ini tidak hanya menandai akhir kehidupan Maria Antoinette tetapi juga berfungsi sebagai pernyataan kuat tentang kemenangan Revolusi atas sistem lama yang dianggap korup dan tidak adil.

Eksekusi Maria Antoinette dengan guillotine memiliki dampak yang mendalam pada masyarakat Perancis dan sejarah dunia. Bagi pendukung Revolusi, ini adalah contoh penegakan hukum yang tidak pandang bulu dan representasi dari keadilan yang dituntut oleh rakyat. Namun, bagi lawan-lawan revolusi dan pengikut monarki, eksekusi ini menjadi simbol kekejaman dan ekstremisme Revolusi.

Selain itu, penggunaan guillotine terus berlanjut selama periode Reign of Terror, di mana ribuan orang dieksekusi dengan alat yang sama. Meskipun guillotine dikenal sebagai metode eksekusi yang efisien dan ‘humanis’ pada zamannya, ia juga menjadi simbol dari teror dan kekacauan yang melanda Prancis pada saat itu.

Eksekusi Marie Antoinette pada 16 Oktober 1793 merupakan momen penting dalam sejarah penggunaan guillotine, menandai peralihan kekuasaan yang dramatis dan perubahan dalam cara pelaksanaan hukuman mati. Penggunaan guillotine dalam eksekusi ini mencerminkan prinsip-prinsip revolusi—kesetaraan, efisiensi, dan penegakan hukum—sambil juga menunjukkan dampak dari kekacauan dan konflik yang melanda Perancis pada masa itu. Sebagai salah satu momen penting dalam sejarah, eksekusi Maria Antoinette tetap menjadi simbol dari era revolusi yang penuh dengan perubahan dan turbulensi.

AULIA SABRINI SARAGIH | MUHAMMAD FRIA FACHRAMA S
Pilihan editor:

Berita terkait

Kata Pengadilan soal Anak Menteri Era Soeharto Tewas saat Eksekusi Pengosongan Rumah

4 hari lalu

Kata Pengadilan soal Anak Menteri Era Soeharto Tewas saat Eksekusi Pengosongan Rumah

Anak Menteri Pekerjaan Umum era Presiden Soeharto, Radinal Mochtar, berinisial RH meninggal di tengah proses eksekusi rumah

Baca Selengkapnya

Iran Gelar Eksekusi Publik Langka atas Pembunuh Pengacara

21 hari lalu

Iran Gelar Eksekusi Publik Langka atas Pembunuh Pengacara

Iran pada Senin melakukan eksekusi publik yang jarang terjadi terhadap seorang pria atas pembunuhan seorang pengacara

Baca Selengkapnya

Marie Antoinette, Ratu Prancis Berakhir Hidup Tragis Tergulung Revolusi Prancis

23 hari lalu

Marie Antoinette, Ratu Prancis Berakhir Hidup Tragis Tergulung Revolusi Prancis

Kisah hidup Ratu terakhir Prancis Marie Antoinette

Baca Selengkapnya

Marie Antoinette: Ratu Prancis yang Terkenal dengan Gaya Hidup Mewah

23 hari lalu

Marie Antoinette: Ratu Prancis yang Terkenal dengan Gaya Hidup Mewah

Marie Antoinette, tokoh sejarah yang sangat dikenal, sering menjadi simbol dari kemewahan dan extravaganza era Prancis sebelum Revolusi Prancis

Baca Selengkapnya

Erina Gudono Sang Marie Antoinette Abad ke-21? Foya-foya di Tengah Panasnya Politik Dalam Negeri

23 hari lalu

Erina Gudono Sang Marie Antoinette Abad ke-21? Foya-foya di Tengah Panasnya Politik Dalam Negeri

Kronologi sebutan Marie Antoinette abad 21 untuk Erina Gudono pada saat panasnya politik Indonesia

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Erina Gudono, Perilaku Boros Marie Antoinette Juga Pernah Dikaitkan dengan Istri Penguasa Filipina

24 hari lalu

Tak Hanya Erina Gudono, Perilaku Boros Marie Antoinette Juga Pernah Dikaitkan dengan Istri Penguasa Filipina

Hingga kini, perilaku pamer gaya hidup mewah masih saja dilakukan keluarga penguasa. Ada Erina Gudono hingga Imelda Marcos. Marie Antoinette baru?

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Eksekusi Warganya atas Tuduhan Terorisme

18 Juli 2024

Arab Saudi Eksekusi Warganya atas Tuduhan Terorisme

Seorang pria di Arab Saudi dieksekusi mati atas tuduhan terorisme.

Baca Selengkapnya

Aparat Gabungan Kosongkan Kantor PKBI, Buntut Konflik dengan Kemenkes

10 Juli 2024

Aparat Gabungan Kosongkan Kantor PKBI, Buntut Konflik dengan Kemenkes

Aparat gabungan mengosongkan Kantor PKBI di Jalan Hang Jebat, Jakarta Selatan. Kantor itu menjadi obyek konflik antara PKBI dengan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

6 April 2024

Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

Berikut ini beberapa destinasi hidden-gem yang dapat ditemukan di Seine-Saint-Denis, Paris

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu Korsel, 'Skandal Tas Dior' Ibu Negara Ancam Peluang Presiden Yoon

24 Januari 2024

Jelang Pemilu Korsel, 'Skandal Tas Dior' Ibu Negara Ancam Peluang Presiden Yoon

Rekaman kamera tersembunyi yang menunjukkan Ibu Negara menerima tas Dior sebagai hadiah mengancam peluang Presiden Yoon dan partainya dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya