Presiden Iran: Jika Umat Islam di Dunia Bersatu, Israel Tak Akan Berani Berulah di Gaza

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Minggu, 25 Agustus 2024 02:15 WIB

Masoud Pezeshkian. Majid Asgaripour/WANA

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Israel dan Amerika Serikat “tidak akan berani" melakukan kejahatan apa pun di wilayah tersebut seandainya negara-negara Muslim di dunia bersatu, dalam sebuah pernyataan yang mengutuk genosida yang telah berlangsung selama 10 bulan di Gaza.

Pezeshkian menyampaikan komentar tersebut dalam sebuah upacara pada Sabtu, 24 Agustus 2024, di tempat suci Imam Khomeini di Teheran selatan, di mana ia menegaskan kembali komitmen kabinetnya terhadap prinsip-prinsip mendiang pendiri Republik Islam pada awal Pekan Administrasi.

Menyikapi kekejaman yang dilakukan oleh Israel di Gaza, presiden Iran mempertanyakan apakah penjajah, Amerika Serikat, Eropa, atau kekuatan lain akan berani bertindak seperti itu jika umat Islam bersatu.

"Apakah Israel akan berani melakukan sesuatu di wilayah ini jika umat Islam bersatu? Tidak hanya mereka, tetapi juga AS, Eropa, dan kekuatan lainnya, dapatkah mereka melakukan semua hal ini?"

Sanksi dan Persatuan Iran

Advertising
Advertising

Menghadapi berbagai tantangan ekonomi di Iran yang terutama disebabkan oleh sanksi-sanksi Barat, Pezeshkian mengatakan bahwa negara ini tidak memiliki pilihan lain selain memimpin dengan persatuan dan kohesi internal.

Ia mengapresiasi persetujuan Parlemen Iran atas usulan kabinet menteri yang diajukannya, dan memujinya sebagai pesan penting dan titik awal untuk maju dengan persatuan yang komprehensif.

"Sama seperti awal Revolusi [Islam], dengan persatuan dan kekompakan rakyat, terlepas dari kenyataan bahwa seluruh dunia telah bergandengan tangan untuk membasmi revolusi namun tidak dapat menghancurkannya... Kita dapat dan harus menyelesaikan semua masalah dengan berdiri bersama," katanya.

Presiden Iran lebih lanjut menekankan bahwa pendudukan Israel berusaha memecah belah masyarakat Iran, dengan semua upaya yang bertujuan untuk mengganggu persatuannya, tetapi meyakinkan bahwa "Hari ini di tempat suci Imam Khomeini, kita berjanji kita akan melanjutkan jalan ini dengan segenap kekuatan kita dan kita akan berusaha melanjutkan jalan ini sejauh yang kita bisa."

Menteri Luar Negeri yang baru saja diangkat, Abbas Araghchi, mengumumkan kesediaan Iran untuk meredakan ketegangan dengan AS dan menghidupkan kembali hubungan dengan negara-negara Eropa jika mereka menghentikan "pendekatan permusuhan" terhadap Republik Islam.

Diplomat tersebut menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan Kyodo News Jepang, yang diterbitkan pada Kamis, bahwa langkah penting untuk menormalkan hubungan perdagangan dengan komunitas internasional dan meningkatkan ekonomi Iran adalah melalui pengelolaan ketegangan dengan Washington dan menghidupkan kembali hubungan dengan negara-negara Eropa, asalkan mereka memenuhi persyaratan Teheran untuk mencabut sanksi dan memulihkan perjanjian nuklir multilateral 2015.

"Dalam pidato kebijakan luar negeri saya di hadapan Majelis Permusyawaratan Islam, saya menyoroti tujuan penting pencabutan sanksi, terutama yang bersifat sepihak, melalui negosiasi yang sungguh-sungguh, terfokus, dan terikat waktu dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip dasar negara," kata Araghchi, merujuk pada pidatonya baru-baru ini di parlemen, di mana dia mempresentasikan tujuan utamanya.

AL MAYADEEN

Pilihan Editor: Muslim AS Tarik Dukungan terhadap Capres Kamala Harris, Sebabnya?

Berita terkait

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

11 menit lalu

AS: Israel Selipkan Bahan Peledak ke Pager Lebanon yang Diimpor dari Taiwan

Pejabat Amerika Serikat mengatakan militer Israel menyelipkan bahan peledak di pager buatan Taiwan untuk melakukan serangan massal di Lebanon

Baca Selengkapnya

Dua Teori Pemicu Ledakan Pager Hizbullah

12 menit lalu

Dua Teori Pemicu Ledakan Pager Hizbullah

Saat ini ada dua teori utama tentang bagaimana ledakan pager yang digunakan ratusan pejuang Hizbullah itu terjadi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pager Milik Hizbullah yang Meledak Bersamaan, Ditanami Bom Mini Israel?

21 menit lalu

Mengenal Pager Milik Hizbullah yang Meledak Bersamaan, Ditanami Bom Mini Israel?

Ratusan alat komunikasi pager milik kelompok Hizbullah di Lebanon meledak secara bersamaan pada Selasa, diduga karena ditanami bom mini Israel.

Baca Selengkapnya

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

35 menit lalu

9 Orang Tewas dan Ribuan Terluka dalam Ledakan Massal Pager di Lebanon

Setidaknya sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal penyeranta (pager) di Lebanon

Baca Selengkapnya

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

2 jam lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

2 jam lalu

Korban Genosida Israel di Gaza: 41.200 Orang Tewas Termasuk 173 Jurnalis, Lebih 95.300 Orang Terluka

Genosida Israel terhadap Palestina kian brutal. Jumlah korban sekitar 41.200 orang mayoritas perempuan dan anak-anak tewas, termasuk 173 jurnalis.

Baca Selengkapnya

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

4 jam lalu

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

Sekitar 560 ribu anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

11 jam lalu

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

Meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

Berita Top 3 Dunia pada Senin 16 September 2024 diawali oleh profil Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

1 hari lalu

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar memberi selamat kepada kelompok Houthi Yaman atas serangan rudal ke Israel.

Baca Selengkapnya