Maskapai di Dunia Hindari Terbang di Wilayah Udara Iran dan Israel, Pilih Lintasi Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 23 Agustus 2024 14:45 WIB

Ilustrasi penumpang pesawat. Freepik.com/Standret

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Singapore Airlines, Brisih Airways dan Lufthansa telah meningkatkan penerbanan ke wilayah udara Afghanistan setelah bertahun-tahun secara luas menghindari negara itu. Sebaliknya maskapai-maskapai itu menghindari terbang di wilayah udara timur tengah. Wilayah udara Afghanistan dianggap sekarang lebih aman dibanding timur tengah.

Maskapai-maskapai itu sebagian besar transit di Afghanistan, yang bisa menjadi penghubungan pada rute menuju wilayah Asia dan Eropa, padahal tiga tahun lalu Taliban mengambil alih Afghanistan dan layanan traffic control di sana berhenti. Kendati begitu, maskapai-maskapai tersebut lebih menganggap wilayah udara Afghanistan lebih aman ketimbang Iran dan Israel yang sedang berkonflik. Langkah ini mengingatkan pada kejadian pada 2022 ketika perang Ukraina meletup, sebagian besar maskapai memilih melintasi wilayah udara Iran dan timur tengah.

“Ketika konflik berkembang, perhitungan wilayah udara telah berubah. Maskapai berusaha memitigasi risiko sebanyak mungkin dan mereka melihat terbang di wilayah udara Afghanistan adalah opsi yang lebih aman berkaca pada tensi yang terjadi saat ini antara Iran dan Israel,” kata Ian Petchenik, juru bicara Flightradar24.

Berdasarkan analisis Flightradar24, pada pekan kedua Agustus 2024, ada lebih dari tujuh kali jumlah penerbangan yang melintasi langit Afghanistan. Itu adalah jumlah yang sama dibanding periode sama tahun lalu.

Perubahan rute ini sebenarnya sudah dimulai pada pertengahan April 2024 saat Iran dan Israel mulai saling melemparkan rudal dan drone. Data jejak penerbangan dari waktu ke waktu mulai memperlihatkan Lufthansan, Singapore Airlines, British Airways dan lainnya mulai sedikit demi sedikit mengirimkan penerbangan melintasi wilayah langit Afghanistan. Namun jumlahnya semakin meningkat sejak kejadian pembunuhan Ismail Haniyeh Kepala biro politik Hamas pada akhir Juli 2024, yang mamantik naiknya ketegangan.

Advertising
Advertising

“Anda bergantung pada analisis maskapai. Setiap kali saya terbang, saya merasa waswas ketika terbang di area konflik yang kami tidak tahu apa yang sedang terjadi,” kata Otjan de Bruin, pilot dari sebuah maskapai komersial dan Kepala Asosiasi Kokpit Eropa.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Silang Pendapat Hamas Israel Jadi Batu Penghalang Terwujudnya Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

53 menit lalu

PBB Serukan Jeda Kemanusiaan untuk Beri Dosis Kedua Vaksin Polio ke Anak-anak di Gaza

Sekitar 560 ribu anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

8 jam lalu

Cina Salahkan Amerika Serikat atas Kegagalan Mencapai Gencatan Senjata di Gaza

Meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Profil Pelaku Percobaan Pembunuhan terhadap Donald Trump

Berita Top 3 Dunia pada Senin 16 September 2024 diawali oleh profil Ryan Wesley Routh, tersangka percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

1 hari lalu

Yahya Sinwar Beri Selamat kepada Houthi setelah Serangan ke Israel

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar memberi selamat kepada kelompok Houthi Yaman atas serangan rudal ke Israel.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

1 hari lalu

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Israel merayakan empat tahun normalisasi hubungan dengan empat negara Arab di tengah Perang Gaza yang telah menelan korban lebih dari 41.000 jiwa.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

1 hari lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

1 hari lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

1 hari lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

1 hari lalu

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

Mutia Ayu bereaksi histeris mengetahui unggahannya menjadi satu-satunya yang di-repost Bruno Mars.

Baca Selengkapnya

Membuka Konektivitas Bumi Nyiur Melambai ke Asia Pasifik

1 hari lalu

Membuka Konektivitas Bumi Nyiur Melambai ke Asia Pasifik

Penerbangan dan pelayaran langsung ke berbagai negara mempercepat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara. Pintu gerbang baru Indonesia ke Asia Pasifik.

Baca Selengkapnya