Rusia Menggugat Wartawan CNN
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 22 Agustus 2024 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Agen keamanan Rusia atau FSB pada Kamis, 22 Agustus 2024, mengkonfirmasi telah membuka sebuah kasus kriminal melawan seorang wartawan yang bekerja untuk CNN karena diduga telah secara ilegal masuk ke perbatasan Rusia untuk mewartakan kondisi di dalam wilayah Kursk setelah diserangan Ukraina. FSB menyebut wartawan itu bernama Nick Paton Walsh, seorang warga negara Inggris yang menjabat sebagai Kepala Koresponden bidang Keamanan Internasional.
Terkait hal ini, CNN enggan berkomentar. FSB telah membuka kasus serupa melawan dua wartawan Ukraina.
CNN pada 16 Agustus 2024, menyiarkan berita dari wilayah Sudzha yakni kota perbatasan Rusia-Ukraina. Kota itu sekarang berada di bawah kendali Kyev. Dalam pemberitaan itu disebutkan wartawan CNN melakukan perjalanan bersama iring-iringan militer Ukraina dari Ukraina ke Sudzha. Kota Sudzha diketahui berupa area padang pasir dengan penduduk lansia yang bertahan di sana.
FSB menyatakan Moskow akan segera menerbitkan surat perintah penahanan terkait tiga wartawan tersebut. Hukuman maksimum untuk siapapun yang dinyatakan bersalah telah secara ilegal melintasi perbatasan adalah lima tahun penjara.
Pada pekan ini, Rusia sudah memanggil duta besar Amerika Serikat untuk Moskow sebagai bentuk protes untuk hal yang disebut Rusia sebagai tindakan provokasi wartawan Amerika Serikat karena melaporkan berita dari wilayah Kursk.
Ukraina menyerang Kursk, di mana ini tercatat sebagai serangan terbesar di wilayah Rusia oleh kekuatan asing sejak perang dunia II. Serangan persisnya terjadi pada 6 Agustus 2024, ketika ribuan tentara Ukraina melintasi perbatasan barat Rusia. Pada Kamis, 22 Agustus 2024, Rusia mengatakan tentaranya sudah memukul mundur pasukan Ukraina yang akan menyusup ke perbatasan Bryansk yakni sebuah wilayah berbeda dari Kursk.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Istana Sebut Manuver Jokowi di Balik Revisi UU Pilkada Hanya Rumor
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini