Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

Kamis, 22 Agustus 2024 12:45 WIB

Menlu Retno Marsudi. TEMPO/Nabilla Azzahra

TEMPO.CO, Jakarta -Kamboja tertarik untuk membeli sejumlah peralatan militer produksi Indonesia, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Rabu, 21 Agustus 2024, ketika mengadakan pertemuan bilateral dengan negara tersebut untuk memperingati 65 tahun hubungan diplomatik.

Retno memimpin pertemuan bilateral bersama dengan Menteri Luar Negeri sekaligus Deputi Perdana Menteri Kamboja Sok Chenda Sophea, dalam Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) di ibu kota Phnom Penh. JCBC kali ini merupakan pertemuan yang kelima, setelah sebelumnya digelar pada 2018.

Indonesia dan Kamboja membahas lima topik besar yaitu kerja sama politik, kerja sama pertahanan dan keamanan, kerja sama ekonomi, kerja sama sosial budaya dan pariwisata, serta isu kawasan dan global.

Perihal kerja sama pertahanan dan keamanan, Retno mendorong penguatan kemitraan yang sudah lama terjalin, melalui dialog, latihan bersama, dan pembangunan kapasitas.

“Dalam hal ini, Kamboja menyampaikan ketertarikan untuk membeli sejumlah peralatan militer produksi Indonesia seperti helikopter dan senjata ringan,” katanya dalam keterangan pers.

Ia lantas mengundang pihak Kamboja untuk mengunjungi industri pertahanan Indonesia, seperti ke PT PINDAD dan PT Dirgantara Indonesia, dan juga berpartisipasi dalam Indo Defence Expo & Forum yang akan digelar pada 6 – 9 November.

Selain pertahanan dan keamanan, kedua negara juga membahas isu tindak pidana perdagangan orang (TPPO), terutama menyangkut penipuan daring atau online scam yang kian meningkat. Menurut catatan pemerintah, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh telah menangani 842 kasus online scam yang melibatkan warga negara Indonesia.

“Untuk memperkuat upaya penanggulangan TPPO, di dalam pertemuan saya juga mendorong pembentukan mekanisme bilateral khusus untuk pencegahan TPPO secara lebih efektif,” ujar Retno.

Ia juga menyatakan ketertarikan dan kesiapan sejumlah perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di bidang industri pangan dan infrastruktur di Kamboja, mendorong finalisasi nota kesepahaman di bidang kerja sama kebudayaan, dan mendorong studi bersama untuk pelayaran langsung serta pembukaan jalur penerbangan langsung antara Indonesia dan Kamboja.

Nilai perdagangan Indonesia dan Kamboja mencapai hampir US$1 miliar tahun lalu. Retno mengatakan ia dan rekan sesama menlunya, Sok Chenda Sophea, sepakat nilai itu masih bisa ditingkatkan.

Dalam pembahasan isu regional dan global, keduanya mendorong implementasi Konsensus Lima Poin untuk mengatasi situasi di Myanmar dan menyatakan keprihatinan atas serangan Israel di Jalur Gaza.

Pilihan Editor: Banyak WNI jadi Korban TPPO, Kemlu Minta Masyarakat Hati-hati dan Melapor Saat Kerja di Luar Negeri

Berita terkait

Menlu Retno Resmikan Gedung Indonesia House Amsterdam, Promosikan RI di Eropa

7 jam lalu

Menlu Retno Resmikan Gedung Indonesia House Amsterdam, Promosikan RI di Eropa

Indonesia House Amsterdam akan menyediakan informasi lengkap tentang Indonesia di Eropa.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

13 jam lalu

Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

15 jam lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

Masa Kerja Tinggal 3 Bulan Lagi, Bisakah Satgas Judi Online Ungkap Meski Server di Kamboja?

20 jam lalu

Masa Kerja Tinggal 3 Bulan Lagi, Bisakah Satgas Judi Online Ungkap Meski Server di Kamboja?

Judi online menjadi momok dalam beberapa tahun terakhir hingga pemerintah bikin Satgas Judi Online pada Juni 2024 ini. Apa yang sudah dilakukannya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Ungkap Kasus Judi Online, Betulkah Milik Orang Indonesia Meski Server di Kamboja?

21 jam lalu

Serba-serbi Ungkap Kasus Judi Online, Betulkah Milik Orang Indonesia Meski Server di Kamboja?

Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

1 hari lalu

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

1 hari lalu

Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

1 hari lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

1 hari lalu

Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

1 hari lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya