Raja Charles Kunjungi Para Penyintas Penikaman yang Picu Kerusuhan Inggris

Reporter

Tempo.co

Rabu, 21 Agustus 2024 12:30 WIB

Reaksi Raja Charles dari Inggris saat dia melihat penghormatan di luar Balai Kota Southport, selama kunjungannya untuk bertemu dengan anggota masyarakat setempat, menyusul serangan pada 29 Juli di pesta dansa anak-anak, di Southport, Inggris, pada 20 Agustus 2024. PAUL ELLIS/Pool Via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Raja Charles III menyampaikan simpatinya yang "terdalam" pada Selasa ketika bertemu dengan korban selamat penikaman di Kota Southport, Inggris. Serangan pisau ini menewaskan tiga anak perempuan di bawah usia 10 tahun dan memicu kerusuhan anti-imigrasi secara nasional.

Raja berusia 75 tahun itu menyaksikan lautan karangan bunga yang diletakkan di luar Balai Kota Southport untuk mengenang para korban -- Bebe King, enam tahun, Elsie Dot Stancombe (7), dan Alice da Silva Aguiar (9).

Ketiganya tewas dalam serangan di kelas dansa bertema Taylor Swift tiga pekan lalu yang juga menyebabkan sepuluh orang terluka, delapan di antaranya anak-anak.

Raja dijadwalkan bertemu dengan tiga keluarga yang berduka di London pada Rabu 21 Agustus 2024.

Selain anak-anak, raja juga bertemu dengan keluarga mereka dan petugas penghubung polisi yang bekerja bersama mereka.

Advertising
Advertising

Istana Buckingham mengatakan dia juga ingin mengucapkan terima kasih kepada “staf darurat garis depan atas pekerjaan mereka yang berkelanjutan dalam melayani masyarakat lokal”.

Charles sebelumnya dikritik oleh beberapa pihak karena tidak mengeluarkan pernyataan publik mengenai kerusuhan tersebut.

Meskipun raja menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tiga anak yang terbunuh, dia tidak mengomentari kerusuhan tersebut sampai hampir dua minggu kemudian.

Secara tradisi, raja tidak mengomentari apa pun yang dapat menimbulkan kontroversi politik.

Namun dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Keir Starmer dan kepala polisi, Raja Charles kemudian mengatakan bahwa dia "sangat terdorong" oleh reaksi "yang melawan agresi dan kriminalitas dari segelintir orang dengan belas kasih dan ketangguhan banyak orang".

Raja Charles menghabiskan waktu sekitar 45 menit untuk bertemu dengan para penyintas sebelum menandatangani buku belasungkawa di balai kota.

Dia menandatangani namanya dan menambahkan: "Dalam simpati yang terdalam."

Di luar gedung, sebelum pergi dia bertemu dengan anggota masyarakat yang turut membantu pasca-serangan tersebut.

Joanne Martlew, pensiunan pekerja layanan darurat yang membantu para penyintas setelah mengalami serangan tersebut mengatakan, "sangat menyenangkan bisa bertemu dengan Raja".

Helen Marshall, 71 tahun, seorang anggota kelompok berkebun yang menjaga banyak bunga untuk dipersembahkan menambahkan bahwa kunjungannya “sangat penting” ke kota tepi pantai tersebut.

“Kami berada di bawah awan hitam dan kami memerlukan sesuatu untuk meningkatkan semangat,” katanya.

“Beberapa minggu terakhir ini merupakan masa yang sangat buruk, namun semangat komunitas adalah hal yang membuat kami terus maju,” katanya.

Anak-anak sedang menghadiri kelas dansa pada awal liburan musim panas sekolah ketika seorang penyerang memasuki gedung dan mulai menyerang mereka.

Axel Rudakubana, yang saat itu berusia 17 tahun, telah didakwa melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan atas penikaman tersebut.

PENANGKAPAN

Motif kekejaman tersebut belum diungkapkan, namun polisi mengatakan bahwa hal tersebut tidak dianggap terkait dengan teror.

Lebih dari selusin kota besar dan kecil di Inggris menyaksikan kerusuhan dan kerusuhan dalam seminggu setelah penikaman di Southport.

Para pejabat menyalahkan elemen sayap kanan karena mengobarkan kekacauan, yang menargetkan masjid dan hotel yang menampung pencari suaka serta petugas polisi dan properti lainnya.

Pihak berwenang menyatakan informasi yang salah tersebar secara online dan menuding Rudakubana adalah seorang pencari suaka Muslim yang memicu kekerasan.

Remana pria itu sebenarnya lahir di Wales, Inggris, dari orang tua yang berasal dari Rwanda, negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.

Kerusuhan tersebut telah menyebabkan lebih dari seribu penangkapan dan ratusan hukuman setelah Perdana Menteri Starmer berjanji bahwa mereka yang terlibat akan segera dimintai pertanggungjawaban.

Pilihan Editor: Polisi Tangkap Lebih dari 1.000 Orang dalam Kerusuhan Anti-Imigran di Inggris

REUTERS | CNA

Berita terkait

Terekam CCTV Pencurian hp Iphone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

9 jam lalu

Terekam CCTV Pencurian hp Iphone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian hp terjadi sekitar pukul pukul 11.00 WIB, Senin, 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

14 jam lalu

Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menteri Dalam Negeri Inggris Lega Donald Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan

1 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Inggris Lega Donald Trump Selamat dari Upaya Pembunuhan

Ini adalah percobaan pembunuhan yang kedua kalinya yang dialami Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

1 hari lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

1 hari lalu

Ribuan Warga di Eropa Tengah Dievakuasi dari Banjir

Ribuan orang dievakuasi dari rumah-rumah mereka di Republik Cek setelah berhari-hari hujan lebat hingga mendorong terjadinya banjir.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

2 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Selain Aguan dengan Swissotel Nusantara, Ini Daftar Konglomerat yang Bangun Hotel di IKN

2 hari lalu

Selain Aguan dengan Swissotel Nusantara, Ini Daftar Konglomerat yang Bangun Hotel di IKN

Jokowi sempat ragu Hotel Swissotel Nusantara milik Aguan di IKN akan selesai September ini. Ini deretan pengusaha bangun hotel di IKN selain Aguan.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Akhir Pekan Maulid Nabi, Okupansi Hotel di Solo Melonjak jadi Lebih dari 91 Persen

2 hari lalu

Libur Panjang Akhir Pekan Maulid Nabi, Okupansi Hotel di Solo Melonjak jadi Lebih dari 91 Persen

Libur panjang bertepatan dengan momentum Maulid Nabi Muhammad 2024 telah mendongkrak tingkat okupansi hotel berbintang di Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Mengenal Josh Brownhill Gelandang Burnley

2 hari lalu

Mengenal Josh Brownhill Gelandang Burnley

Nama Josh Brownhill belakangan telah menjadi perbincangan, karena peluang dia masuk timnas Malaysia

Baca Selengkapnya

Ledakan Truk Tangki Haiti, Lebih dari 15 Orang Tewas dan 40 Terluka

2 hari lalu

Ledakan Truk Tangki Haiti, Lebih dari 15 Orang Tewas dan 40 Terluka

Korban luka diangkut ke rumah sakit setelah ledakan terjadi di dekat Miragoane di wilayah Nippes selatan Haiti, kata para pejabat.

Baca Selengkapnya