Militer Israel Temukan 6 Jenazah Sandera di Khan Younis

Reporter

Rabu, 21 Agustus 2024 07:00 WIB

Foto kombinasi Louis Hare dan Fernando Simon Marman, seorang sandera Israel yang, menurut militer Israel, dibebaskan dalam operasi pasukan khusus, digambarkan dalam foto selebaran tak bertanggal. Bring Them Home Now/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel dan kantor Perdana Menteri Israel pada Selasa, 20 Agustus 2024, mengabarkan telah mengambil jenazah enam warga negara Israel yang selama ini menjadi sandera Hamas. Keenam jasad itu diambil di wilayah Khan Younis, tanpa menjelaskan lebih detail proses ‘serah-terima’ jenazah tersebut dengan Hamas.

Dalam pernyataan itu hanya disebutkan keenam jenazah itu adalah Yagev Buchshtab, Alexander Dancyg, Avraham Munder, Yoram Metzger, Nadav Popplewell, dan Chaim Perry. Seluruh keluarga korban sudah dikabari perihal ini.

Forum keluarga sandera Hamas, yakni sebuah kelompok yang mewakili keluarga sandera, menyambut positif kabar diambilnya enam jenazah sandera tersebut. Namun saat yang sama muncul tuntutan pada Tel Aviv agar mengunci kesepakatan pembebasan sandera dengan kelompok Hamas yang bercokol di Gaza, Palestina.

“Pembebasan sisa 109 sandera hanya dapat dicapai melalui sebuah negosiasi. Pemerintah Israel dengan bantuan tim mediator harus melakukan yang bisa dilakukan untuk memfinalisasi kesepakatan yang disorongkan di atas meja saat ini,” demikian pernyataan Forum keluarga sandera Hamas.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anotny Blinken pada pekan ini kunjungan kerja ke Timur Tengah dalam upaya mencoba mengunci kesepakatan gencatan senjata dan membuat kesepakatan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas. Tel Aviv menuduh perang Gaza meletup pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas melancarkan serangan ke Israel yang diklaim menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 warga negara Israel.

Advertising
Advertising

Sebagai balasan atas serangan itu, militer Israel melancarkan serangan ke Gaza hingga menyebabkan 2.3 juta warga Gaza menyelamatkan diri keluar dari tempat tinggal mereka. Perang Gaza juga telah menyebabkan kelaparan, penyakit dan menewaskan setidaknya 40 ribu orang.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Telegram pada Kamis, 15 Agustus 2024, anggota politburo Hamas Hossam Badran mengatakan Israel masih melanjutkan operasi militernya, di mana hal ini telah menjadi sebuah tantangan bagi kemajuan pembicaraan gencatan senjata. Hamas tidak menghadiri pembicaraan gencatan senjata pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Menurut Badran pembicaan gencatan senjata harusnya maju membahas implementasi kerangka kesepakatan yang sebelumnya sudah diterima untuk mencapai sebuah gencatan senjata. Di antara kesepakatan itu adalah tentara Israel yang ada di Gaza ditarik, warga Palestina yang sekarang mengungsi diizinkan kembali ke tempat tinggal asal mereka dan ada kesepakatan pembebasan para sandera.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Urutan Kejadian Kasus Perkosaan Dokter Di India hingga Tewas

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

1 jam lalu

Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan perang Israel, mayoritas warga Gaza tidak setuju dengan serangan 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Gelombang Ledakan Pager, Lebih dari 1.000 orang, termasuk Anggota Hizbullah, Terluka

6 jam lalu

Gelombang Ledakan Pager, Lebih dari 1.000 orang, termasuk Anggota Hizbullah, Terluka

Beberapa bulan lalu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah meminta para pejuangnya berhenti menggunakan ponsel pintar.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

7 jam lalu

Pemimpin Bisnis Israel Minta Netanyahu Tidak Pecat Yoav Gallant

Ini untuk kedua kalinya Netanyahu mengancam untuk memecat Yoav Gallant, meski yang pertama batal karena desakan publik Israel.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Kunjungan Kerja ke Mesir Bahas Gencatan Senjata Hamas Israel

18 jam lalu

Antony Blinken Kunjungan Kerja ke Mesir Bahas Gencatan Senjata Hamas Israel

Antony Blinken merencanakan kunjungan kerja ke Mesir pada Selasa, 17 September 2024, untuk mendiskusikan upaya gencatan senjata dan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

1 hari lalu

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.

Baca Selengkapnya

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

1 hari lalu

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

Raja Abdullah II berpesan agar perdana menteri baru melakukan segalanya untuk membantu rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

1 hari lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

2 hari lalu

Houthi Yaman Hujani Israel dengan Rudal, Bunyi Sirine Meraung-raung

Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke wilayah Israel. Sirine tanda peringatan bahaya berbunyi kencang.

Baca Selengkapnya

Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

2 hari lalu

Pemukim Ilegal Israel Racuni Ternak Palestina di Tepi Barat

Pemukim Israel meracuni dan membunuh puluhan ternak milik warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Bos Mata-mata Turki Bertemu Hamas di Ankara, Bahas Apa?

2 hari lalu

Bos Mata-mata Turki Bertemu Hamas di Ankara, Bahas Apa?

Kepala intelijen Turki bertemu dengan delegasi Hamas di Ankara untuk membahas sejumlah hal.

Baca Selengkapnya