Duta Besar Sergei Tolchenov Tanggapi Isu Turis Rusia Banyak Berulah di Bali

Rabu, 21 Agustus 2024 05:00 WIB

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov usai konferensi pers di kediamannya di Jakarta Selatan, Selasa, 20 Agustus 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov buka suara atas isu turis-turis Rusia yang dianggap kerap berulah di Bali, dalam berbagai kasus yang dilaporkan media nasional beberapa tahun belakangan. Ia mengatakan pihaknya sedang berupaya membuat warga negara Rusia yang berpelesir di Pulau Dewata untuk mengikuti peraturan yang ada.

“Saya tidak percaya pada beberapa orang, bahkan pejabat di Bali, yang mengatakan bahwa turis Rusia adalah yang terburuk, atau perilaku mereka tidak baik. Saya cukup yakin bukan hanya orang Rusia yang melakukan tindakan kriminal, yang tidak mematuhi hukum dan adat setempat di sana,” katanya saat konferensi pers di kediamannya di Jakarta Selatan, Selasa, 20 Agustus 2024.

Sejak terjadi banjir turis asing di Bali seusai pandemi Covid-19 melandai, banyak media melaporkan wisatawan dari Rusia melanggar norma adat, menerobos aturan lalu lintas, hingga melakukan tindak pidana. Gubernur Bali I Wayan Koster sempat mengusulkan pada 2023 pencabutan layanan visa yang diterbitkan saat kedatangan (Visa on Arrival) bagi warga negara Rusia juga Ukraina. Koster mengatakan keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan maraknya laporan warga dua negara tersebut yang kerap melakukan pelanggaran hukum di Bali.

Kabar-kabar tentang para wisatawan tersebut juga pernah menuai komentar dari berbagai figur, dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo hingga Yasonna Laoly, yang baru dicopot dari jabatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tolchenov mencatat ada sekitar 40 sampai 45 ribu warga negara Rusia di Bali saat ini. Sedangkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali yang diperbarui per 19 Februari 2024, terdapat 144.104 wisatawan dari Rusia yang datang langsung ke Bali.

Tolchenov yang baru bertugas di Indonesia selama dua bulan mengatakan turis Rusia di Bali kebanyakan adalah orang biasa yang mencoba mematuhi peraturan setempat, meski ada beberapa di antaranya yang ia sebut sebagai “kambing hitam”.

“Kami juga mencoba meyakinkan mereka untuk mengikuti semua peraturan dan ketentuan, dan jika terjadi sesuatu, tugas kami adalah memfasilitasi dan memberikan bantuan konsuler kepada mereka,” ujarnya.

Dengan banyaknya turis Rusia di Bali, pemerintah negara tersebut sedang menggodok pembukaan konsulat jenderal di Denpasar. Ia berkata telah membujuk pemerintah Rusia untuk membuka kantor perwakilan konsuler di Bali, selain satu-satunya yang berada di Jakarta, sebab tidak mudah untuk terbang ke Bali demi menyelesaikan tiap masalah warga negaranya di sana.

Tolchenov bercerita saat berbicara tentang Indonesia dengan rekan-rekannya di kampung halaman, mereka paling mengenal Bali, karena banyak yang datang ke sana untuk bertamasya dan beristirahat. “Itu berarti bahwa rekan-rekan senegara saya memiliki kesan yang sangat baik tentang Bali. Jadi, saya juga berharap bahwa orang-orang Bali akan memiliki kesan yang baik tentang rekan-rekan senegara saya tentang wisatawan Rusia,” katanya.

Pilihan editor: Miliarder Mike Lynch Hilang saat Kapal Pesiarnya Disapu Badai

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

7 jam lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

10 jam lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

13 jam lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

16 jam lalu

Anggota DPRD Evaluasi Lalin Puncak Bogor usai Seorang Wisatawan Meninggal Dunia

Seorang wisatawan berinisial NM meninggal dunia di Puncak, Bogor, Jawa Barat. NM diduga kelelahan saat libur panjang pada akhir pekan kemarin.

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

17 jam lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya

Belajar dari Emily in Paris Season 4, Ketahui 10 Aturan saat Mengunjungi Roma

17 jam lalu

Belajar dari Emily in Paris Season 4, Ketahui 10 Aturan saat Mengunjungi Roma

Emily in Paris Season 4 mengingatkan pengunjung Roma untuk mematuhi aturan, termasuk larangan duduk di Spanish Steps.

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

18 jam lalu

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell

Baca Selengkapnya

Portugal Destinasi Terbaik di Dunia untuk Wisatawan Menurut Survei Terbaru

18 jam lalu

Portugal Destinasi Terbaik di Dunia untuk Wisatawan Menurut Survei Terbaru

Selain Portugal, berikut ini negara terbaik lainnya di dunia untuk wisatawan berdasarkan survei Flight Centre.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

22 jam lalu

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

1 hari lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya