Kamala Harris Balas Ejekan Trump dalam Kampanye di Pennsylvania
Editor
Ida Rosdalina
Senin, 19 Agustus 2024 19:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden AS Kamala Harris secara tidak langsung mengkritik mantan Presiden Donald Trump pada Minggu, 19 Agustus dengan mengatakan bahwa lawannya dalam pemilihan 5 November adalah "pengecut" yang politiknya berfokus untuk menjatuhkan saingannya.
Pernyataan tersebut muncul dalam sebuah penampilan kampanye di negara bagian Pennsylvania yang merupakan medan pertempuran penting dengan pasangannya Gubernur Minnesota Tim Walz, sebelum Harris menuju Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago, yang akan dimulai pada Senin.
"Selama beberapa tahun terakhir, ada semacam penyimpangan yang terjadi, menurut saya, yaitu bahwa ukuran kekuatan seorang pemimpin didasarkan pada siapa yang Anda kalahkan. Padahal yang kita ketahui adalah ukuran yang sesungguhnya dan benar dari kekuatan seorang pemimpin adalah berdasarkan siapa yang Anda angkat," kata Harris kepada kerumunan pendukungnya. "Siapa pun yang ingin menjatuhkan orang lain adalah seorang pengecut."
Dia tidak secara langsung menyebut nama Trump, yang dalam sebuah penampilan kampanye hari Sabtu di Pennsylvania timur menyebut Harris sebagai "radikal" dan "orang gila."
Jajak pendapat menunjukkan bahwa Harris membawa energi baru dalam kampanye dan menutup kesenjangan dengan mantan Presiden Trump, baik secara nasional maupun di delapan negara bagian yang sangat kompetitif, termasuk Pennsylvania, yang akan memainkan peran penting dalam memilih pengganti Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat.
Harris, yang berkulit hitam dan memiliki keturunan Asia, akan menjadi presiden wanita pertama jika ia menang pada bulan November.
Ia mengatakan bahwa ia hampir selesai menulis pidato yang akan ia sampaikan ketika ia menerima nominasi presiden dari Partai Demokrat pada Kamis.
"Akan ada banyak hal yang berkaitan dengan apa yang saya yakini sebagai jalan ke depan, jalan baru ke depan, dan membawa semua orang ke dalamnya," katanya kepada para wartawan di luar sebuah restoran.
Trump pada Sabtu mengatakan bahwa dia yakin Harris akan lebih mudah dikalahkan daripada Biden, 81 tahun, yang mengundurkan diri bulan lalu di bawah tekanan dari partainya sendiri setelah debat yang buruk melawan Trump.
Pennsylvania adalah salah satu dari tiga negara bagian Rust Belt, bersama dengan Wisconsin dan Michigan, yang membantu kemenangan mengejutkan Trump dari Partai Republik pada pemilu 2016.
Biden, yang dibesarkan di Scranton, Pennsylvania, membalikkan ketiganya ke Demokrat pada tahun 2020, dan Harris bertujuan untuk mempertahankannya.
<!--more-->
Konvensi Partai Demokrat
Sumber-sumber mengatakan pada Sabtu bahwa dia kemungkinan akan bergabung dengan Biden di atas panggung konvensi pada Senin saat Biden menyerahkan obor kepadanya sebagai calon presiden dari partai tersebut.
Kampanye Trump akan mencoba untuk menandingi konvensi tersebut dengan serangkaian acara di negara-negara bagian minggu ini. Ia akan mengunjungi sebuah fasilitas manufaktur di York, Pennsylvania, pada hari Senin, di mana kampanyenya mengatakan bahwa ia akan fokus pada ekonomi, dan kantor sheriff di Howell, Michigan, pada hari Selasa untuk berbicara mengenai keamanan dan kejahatan.
Trump dan pasangannya, Senator JD Vance, akan berkunjung ke Asheboro, North Carolina, pada Rabu untuk menyampaikan pidato mengenai keamanan nasional, dan pada hari Jumat Trump akan bergabung dengan Turning Point Action, sebuah kelompok yang didirikan oleh aktivis konservatif Charlie Kirk, dalam sebuah rapat umum di Glendale, Arizona, yang bertujuan untuk menyoroti upaya-upaya untuk mendongkrak jumlah pemilih.
Para pendukung Trump mengatakan bahwa mereka berharap Trump akan memfokuskan kembali kampanyenya pada kebijakan, bukan pada serangan-serangan pribadi yang berulang-ulang terhadap Harris yang sangat sering dilakukannya selama beberapa minggu sejak ia muncul sebagai kandidat dari Partai Demokrat.
"Presiden Trump dapat memenangkan pemilihan ini. Kebijakan-kebijakannya bagus untuk Amerika dan jika Anda melakukan debat kebijakan, dia akan menang. Donald Trump yang provokator, aktor pertunjukan, mungkin tidak akan memenangkan pemilu ini," ujar Senator AS dari Partai Republik, Lindsey Graham, dalam acara "Meet the Press" di NBC, Minggu. "Kebijakan adalah kunci menuju Gedung Putih."
REUTERS
Pilihan Editor: Konvensi Nasional Partai Demokrat Dimulai, Ini Fakta-fakta yang perlu Diketahui