Pejabat-pejabat Amerika Serikat Percaya Militer Israel telah Capai Batas Akhir di Gaza

Jumat, 16 Agustus 2024 08:00 WIB

Warga Palestina saat melarikan diri dari Bureij setelah mereka diperintahkan oleh tentara Israel untuk keluar dari daerah tersebut di Jalur Gaza bagian tengah, 28 Juli 2024. REUTERS/Ramadan Abed

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah pejabat senior Amerika Serikat beranggapan Israel telah mencapai batas akhir dari apa yang bisa mereka capai secara militer di Jalur Gaza. New York Times melansir bahwa para pejabat keamanan nasional di Washington percaya Israel tidak akan pernah dapat melenyapkan Hamas sepenuhnya.

Oleh karena itu, pengeboman berkelanjutan di Gaza hanya akan meningkatkan risiko bagi warga sipil sementara kemungkinan melemahkan Hamas telah berkurang, menurut laporan yang terbit pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Asesmen dari para pejabat tersebut datang ketika pemerintahan Presiden Joe Biden sedang berupaya keras mengembalikan negosiasi gencatan senjata dan pemulangan sandera antara Israel dan Hamas kembali ke jalurnya.

Amerika Serikat, sebagai mediator bersama Qatar dan Mesir, dijadwalkan berunding dengan Israel di Doha pada Kamis, 15 Agustus 2024. Sementara itu, Hamas tidak menyatakan pihaknya mengirimkan delegasi ke sana.

Dalam serangan yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Gaza, Israel mengklaim telah menewaskan belasan ribu pejuang Palestina, membunuh setengah dari pimpinan sayap bersenjata Hamas, hingga menghancurkan rute-rute pasokan penting.

Namun, tujuan Israel untuk memulangkan sisa 115 warganya yang masih disandera Hamas tidak dapat dicapai secara militer, menurut para pejabat yang dikutip oleh New York Times. Hamas awalnya menculik 250 sandera dari Israel selatan selama serangannya pada 7 Oktober 2023.

Selama 10 bulan terakhir, “Israel telah mampu mengganggu Hamas, membunuh sejumlah pemimpin mereka dan sebagian besar mengurangi ancaman terhadap Israel yang ada sebelum 7 Oktober,” kata Jenderal Joseph L. Votel, mantan kepala Komando Pusat AS.

Hamas kini menjadi organisasi yang “mengecil”, kata Votel. Namun, ia berpendapat pembebasan para sandera hanya dapat dipastikan melalui negosiasi.

Israel pun kesulitan untuk mencegah Hamas berkumpul kembali di Gaza, bahkan setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mendeklarasikan kemenangan dalam pertempuran lokal.

Awal tahun ini, Israel mengklaim telah menghancurkan keberadaan Hamas di kamp Jabaliya di Gaza utara. Tetapi, mereka terpaksa kembali pada Mei lalu setelah para pejuang Palestina kembali muncul.

Jaringan terowongan Hamas yang luas, yang “terbukti jauh lebih besar dari yang diantisipasi Israel”, telah menjadi krusial dalam strategi untuk membangun kembali kelompok tersebut setelah pertempuran, menurut New York Times.

Ralph Goff, mantan pejabat CIA yang bertugas di Timur Tengah, mengatakan kepada New York Times: “Hamas sebagian besar telah terkuras habis tetapi belum musnah, dan Israel mungkin tidak akan pernah mencapai pemusnahan total Hamas.”

Pilihan Editor: 11 Bulan Serangan Israel di Gaza, Korban Tewas Warga Palestina Lampaui 40.000 Jiwa

ARAB NEWS | NEW YORK TIMES

Berita terkait

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

3 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

3 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

10 jam lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

12 jam lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

15 jam lalu

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

Ribuan pager yang digunakan Hizbullah meledak serentak kemarin. Pager diproduksi di Budapest.

Baca Selengkapnya

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

15 jam lalu

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

Apa yang terungkap dari kelompok gerilyawan Hibullah dukungan Iran, menegaskan kalau peran pager ternyata masih dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

16 jam lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

17 jam lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

17 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

17 jam lalu

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon pada Selasa sekitar pukul 15.30 waktu setempat, dengan ledakan pertama terjadi di Dahiyeh.

Baca Selengkapnya