Bayi Kembar di Gaza Tewas Diserang Israel Saat Sang Ayah Urus Akta Lahir

Reporter

Tempo.co

Rabu, 14 Agustus 2024 21:14 WIB

Ilustrasi bayi kembar. twiniversity.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sepasang bayi kembar tewas dalam serangan udara Israel di Gaza. Mereka menjadi korban kebiadaban Israel saat sang ayah sedang mengurus akta kelahiran mereka. Jumlah korban tewas di Gaza hampir mencapai 40.000 jiwa.

Video yang diduga diambil di sebuah rumah sakit di kota Deir Al Balah menunjukkan Mohammad Al Qumsan dalam keadaan terkejut. Ia berlinang air mata sambil memegang akta kelahiran yang dilaminasi untuk Aysal dan Aser, bayi berusia empat hari.

Al Qumsan sedang mendaftarkan kelahiran bayi-bayinya ketika serangan udara menewaskan istri serta sepasang bayinya itu, dan nenek dari pihak ibu mereka. Seorang tetangga meneleponnya untuk memberi tahu dia tentang tragedi tersebut.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi," katanya. "Saya diberi tahu bahwa itu adalah peluru yang menghantam rumah."

Ibu si kembar adalah seorang apoteker bernama Joumana Arafa. Ia baru saja mengumumkan kelahiran bayi laki-laki dan perempuannya di Facebook. Kini suaminya akan mengurus surat kematian untuk keluarga mereka.

Advertising
Advertising

Keluarga tersebut telah meninggalkan rumah mereka di kota Gaza atas instruksi militer Israel. Mereka berlindung di rumah sementara di Deir Al Balah.

Pengeboman Israel di Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 warga Israel dan mengakibatkan 250 sandera Israel disandera. Perang menyebabkan anak-anak menjadi korban tewas. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan 115 bayi baru lahir telah tewas di wilayah tersebut sejak perang dimulai.

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada hari Selasa bahwa jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 39.900 orang, dengan lebih dari 92.000 orang terluka.

Banyak yang selamat dari pengeboman itu tidak memiliki orang tua atau anggota keluarga. Semuanya berisiko terkena penyakit, pengobatan warga Palestina pun terbatas karena bantuan terus diblokir oleh Israel.

"Seorang anak yang mengidap penyakit di Jalur Gaza telah dijatuhi hukuman mati yang lambat karena ia tidak dapat menerima perawatan yang dibutuhkannya, dan ia tidak mungkin bertahan hidup cukup lama," kata petugas komunikasi Unicef, Salim Oweis, minggu lalu.

"Satu-satunya harapan mereka untuk bertahan hidup adalah gencatan senjata. Anak-anak Gaza masih berpegang teguh pada keyakinan bahwa hari ini akan tiba, dan Unicef juga memiliki harapan ini. Mencapai gencatan senjata masih mungkin, lebih penting sekarang daripada sebelumnya dan sudah sangat terlambat, dan semua orang harus melakukan segala daya mereka untuk memperjuangkannya," katanya.

Pembicaraan gencatan senjata yang direncanakan minggu ini kemungkinan tidak akan melibatkan Hamas. Israel diminta segera menghentikan aksi militer di Gaza.

THE NATIONAL | ANADOLU

Pilihan editor: Perdana Menteri Srettha Thavisin Dipecat Mahkamah Konstitusi Thailand atas Pelanggaran Etik

Berita terkait

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

3 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

5 jam lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

10 jam lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

12 jam lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

15 jam lalu

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

Ribuan pager yang digunakan Hizbullah meledak serentak kemarin. Pager diproduksi di Budapest.

Baca Selengkapnya

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

15 jam lalu

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

Apa yang terungkap dari kelompok gerilyawan Hibullah dukungan Iran, menegaskan kalau peran pager ternyata masih dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

15 jam lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

16 jam lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

17 jam lalu

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon pada Selasa sekitar pukul 15.30 waktu setempat, dengan ledakan pertama terjadi di Dahiyeh.

Baca Selengkapnya

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

17 jam lalu

Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon melukai Dubes Iran. Israel belum menyatakan bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya