Apakah Serbuan Ukraina ke Kursk, Rusia, Mengubah Dinamika Perang?

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 14 Agustus 2024 08:43 WIB

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi supermarket yang rusak berat akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kostiantynivka, wilayah Donetsk, Ukraina 9 Agustus 2024. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah meminta ribuan warganya untuk mengungsi dari Kursk dan wilayah Belgorod yang berdekatan, beberapa hari setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayahnya oleh pasukan Ukraina. Ini serangan lintas batas yang paling signifikan sejak Moskow menyerbu Kyiv pada Februari 2022.

Pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi bahwa militernya bertempur di dalam wilayah Rusia. Pertempuran terbaru ini telah menyebabkan ribuan orang mengungsi dari daerah perbatasan. Pihak berwenang telah mengumumkan keadaan darurat "tingkat federal" di wilayah Rusia di Kursk, Bryansk, dan Belgorod.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan tersebut sebagai "provokasi berskala besar" oleh Ukraina, yang telah memerangi pasukan Moskow di wilayah timurnya.

Sementara itu, Ukraina dan Rusia saling menyalahkan satu sama lain atas terjadinya kebakaran di pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang masih berada di bawah kendali Rusia. Api telah dipadamkan.

Berikut ini adalah informasi lebih lanjut tentang serangan Kursk dan apa artinya bagi perang:

Advertising
Advertising

Kapan pasukan Ukraina memasuki Kursk?

Pasukan Ukraina melancarkan serangan Kursk pada 6 Agustus, yang mengejutkan Moskow. Pertempuran sedang berlangsung antara pasukan Kyiv dan Moskow di wilayah tersebut.

"Kita melihat operasi Ukraina perlahan-lahan meluas ke kota tetangga Belgorod," kata Alex Gatopoulos, editor pertahanan Al Jazeera.

Tentara Ukraina telah merebut beberapa desa perbatasan di Belgorod, kata Gatopoulos, dan menambahkan bahwa 11.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari wilayah Belgorod.

Pasukan Ukraina berada sekitar 30 km di dalam wilayah Rusia, demikian menurut Kementerian Pertahanan Rusia. Kantor berita AFP mengutip seorang pejabat Ukraina yang mengatakan bahwa ribuan pasukan Ukraina berada di Kursk.

Apa strategi Ukraina?

Serangan Ukraina terjadi setelah berminggu-minggu mengalami kemunduran militer di wilayah Donetsk timur.

Salah satu alasannya adalah "untuk mengambil inisiatif", kata Sean Bell, seorang pensiunan pilot pesawat tempur dan analis militer, yang menjelaskan bahwa ada perbatasan yang sangat panjang antara kedua negara dan "terbukti bahwa mereka dapat menerobosnya".

Kedua, langkah Ukraina menunjukkan bahwa Rusia tidak mengendalikan perang ini sendirian; "Ukraina jelas mengambil kendali di sini," kata Bell.

Gatopoulos mengatakan bahwa strategi Ukraina dalam serangan Kursk merupakan sebuah "serangan kilat drone" setelah Ukraina secara agresif menggunakan drone dengan tampilan orang pertama yang mengacaukan drone Rusia. Drone dengan tampilan orang pertama berbiaya rendah dan biasanya dioperasikan menggunakan layar atau kaca mata realitas virtual.

<!--more-->

Di mana serangan itu terjadi?

Serangan itu terjadi di kota Sudzha di Kursk yang berjarak 530 km dari Moskow. Sudzha adalah satu-satunya stasiun pompa yang menyalurkan gas alam Rusia ke Eropa melalui Ukraina.

Kursk terletak di Rusia barat, di perbatasan dengan kota Sumy di timur laut Ukraina.

Bagaimana serangan tersebut akan mempengaruhi perang Rusia-Ukraina?

Serangan tersebut telah menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Ukraina dapat menyerang Kursk dengan mudah setelah dua tahun pertempuran sengit.

Analis militer Bell mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan tersebut dapat mengubah arah perang. Meskipun para kritikus menganggap serangan mendadak Ukraina sebagai tindakan yang sembrono, "momentum dan inisiatif adalah segalanya dalam peperangan; hal ini membuat semua orang lengah", Bell menjelaskan.

Serangan Ukraina memaksa Rusia untuk mengambil pasukan dari garis depan, di mana mereka telah maju ke Donetsk, Ukraina, dan menempatkan mereka di Kursk, mengurangi tekanan dari garis depan untuk Ukraina, Bell menambahkan.

Untuk mempertahankan posisinya saat ini di Kursk, Ukraina harus mengirimkan lebih banyak pasukan, tank, dan sumber daya, kata Gatopoulos.

Apa reaksi Rusia?

Rusia membalas secara militer, dengan mengerahkan pasukannya sendiri untuk menghentikan serangan tersebut. Selain itu, pasukan Rusia menembak jatuh 35 pesawat tak berawak di atas wilayah Kursk, Voronezh, Belgorod, Bryansk, dan Oryol pada Minggu malam.

Para pejabat Ukraina mengatakan pada Minggu bahwa serangan udara Rusia menewaskan lima orang termasuk seorang anak laki-laki berusia empat tahun dan ayahnya di sebelah timur ibu kota Ukraina, Kyiv.

Rusia juga telah mengevakuasi warga sipil di kota-kota perbatasan dan mengumumkan keadaan darurat di Kursk. Lembaga penyiaran pemerintah Rusia mengatakan bahwa 20 pusat akomodasi sementara telah didirikan, menayangkan rekaman sebuah kamp tenda di Kursk.

Para pejabat Rusia telah menyiratkan bahwa serangan di Ukraina mendapat dukungan dari pihak asing. "Kami tidak ragu bahwa para organisator dan pelaku kejahatan ini, termasuk para kurator asingnya, akan bertanggung jawab atas kejahatan ini," ujar Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan pada Rabu bahwa Amerika Serikat tidak diberitahu mengenai rencana Ukraina untuk menyerang Kursk.

<!--more-->

Mengapa Belarusia mengerahkan pasukan ke perbatasan Ukraina?

Belarusia mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka mengirimkan pasukannya ke perbatasan dengan Ukraina, mengklaim bahwa Ukraina telah melanggar wilayah udara Belarusia saat melakukan serangan ke Kursk.

Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa pasukan pertahanan udara Belarusia menghancurkan ribuan target Ukraina yang terbang di atas Mogilev, Belarusia bagian timur.

Viktor Khrenin, Menteri Pertahanan Belarus, mengumumkan bahwa pelanggaran wilayah udara Belarus oleh Ukraina merupakan sebuah provokasi dan "siap untuk melakukan tindakan balasan".

Apa yang terjadi di PLTN Zaporizhzhia?

Pada Minggu, seorang pejabat Ukraina melaporkan bahwa sebuah kebakaran terjadi di menara pendingin PLTN Zaporizhzhia yang diduduki oleh Rusia di Ukraina bagian selatan. Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir PBB, mengatakan bahwa kebakaran tersebut tidak menimbulkan dampak pada keselamatan.

Menurut media pemerintah Rusia, api telah dipadamkan.

Zelensky menuduh Rusia sebagai penyebab kebakaran, sementara Moskow menyalahkan Kyiv.

"Serangan sembrono ini membahayakan keselamatan nuklir di PLTN dan meningkatkan risiko kecelakaan nuklir. Mereka harus berhenti sekarang," kata Rafael Grossi, kepala IAEA dalam sebuah pernyataan, tanpa menyalahkan salah satu pihak.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Rusia Hujani Ukraina dengan 38 Drone, Balas Serangan Ukraina

Berita terkait

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

19 jam lalu

3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

1 hari lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

1 hari lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

2 hari lalu

Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

2 hari lalu

Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

2 hari lalu

Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta

Baca Selengkapnya

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

3 hari lalu

Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

3 hari lalu

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.

Baca Selengkapnya

Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

3 hari lalu

Putin Perintahkan Penambahan 180.000 Personel Tentara Menjadi 1,5 Juta

Putin sejak 2022 sebelumnya telah memerintahkan dua kali peningkatan resmi jumlah pasukan tempur - masing-masing sebanyak 137.000 dan 170.000.

Baca Selengkapnya