Iran Tolak Seruan Barat untuk Menahan Diri Serang Israel

Reporter

Selasa, 13 Agustus 2024 19:52 WIB

Warga Palestina ikuti aksi protes atas tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran, di Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel 31 Juli 2024. REUTERS/Mussa Qawasma

TEMPO.CO, Jakarta - Iran menolak permintaan dari Prancis, Jerman dan Inggris untuk menghentikan ancamannya terhadap Israel setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran bulan lalu. Nasser Kanaani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa permintaan tersebut tidak memiliki logika politik dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional. Permintaan ini juga merupakan dukungan publik dan praktis untuk Israel.

"Negara-negara Eropa tidak mengajukan keberatan terhadap kejahatan internasional Israel dan dengan kurang ajar meminta Iran untuk tidak menanggapi pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorialnya," ujarnya.

Kanaani mengatakan Iran bertekad menghalangi Israel dan meminta ketiga negara untuk menentang perang di Gaza dan hasutan perang Israel.

Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli di Teheran, saat ia menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Pemerintah Israel belum mengklaim bertanggung jawab.

Serangan terhadap Haniyeh, yang juga menewaskan pengawalnya, terjadi setelah komandan senior Hizbullah Fuad Shukr tewas dalam serangan Israel di Beirut. Hal ini meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut di tengah perang Israel di Gaza yang telah menewaskan hampir 40.000 orang.

Advertising
Advertising

“Ketidakpedulian Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dukungan politik serta militer yang besar dari pemerintah Barat terhadap rezim Zionis (Israel) merupakan faktor utama di balik meluasnya krisis Gaza di kawasan,” kata Kanaani.

Pada hari Senin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan de-eskalasi. “Kami menyerukan kepada Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan yang akan semakin meningkatkan ketegangan regional dan membahayakan kesempatan untuk menyepakati gencatan senjata (di Gaza) dan pembebasan sandera (Israel),” katanya.

Scholz dan Starmer juga mengadakan panggilan telepon terpisah dengan Pezeshkian pada hari Senin. Starmer meminta Pezeshkian untuk menahan diri dari menyerang Israel, dan mengatakan bahwa perang tidak menguntungkan siapa pun.

Scholz mengimbau Pezeshkian untuk melakukan segala hal yang mungkin guna mencegah eskalasi militer lebih lanjut. Ia menyatakan bahwa kekhawatiran besar mengenai bahaya konflik regional di Timur Tengah dan mengatakan lingkaran kekerasan di Timur Tengah harus diputus sekarang, ujar juru bicara Scholz dalam sebuah pernyataan.

Namun Pezeshkian mengatakan Iran memiliki hak untuk melawan agresor.

AL JAZEERA

Pilihan editor: WNI Disekap di Myanmar, Kemlu Akui Lokasi Dikuasai Pemberontak

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

2 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

3 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

3 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

3 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Teror di Lebanon, Ini Fungsi dan Cara Kerja serta Aplikasi Walkie Talkie

4 jam lalu

Teror di Lebanon, Ini Fungsi dan Cara Kerja serta Aplikasi Walkie Talkie

Lebih dari penyeranta, walkie talkie masih luas digunakan hingga saat ini. Nilai penjualannya pada 2023 lalu sebesar 6,45 miliar dolar Amerika.

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

7 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

7 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

8 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

8 jam lalu

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

9 jam lalu

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

Hizbullah menggempur Israel sejak pertama kali sejak pager meledak serentak.

Baca Selengkapnya