Perdana Menteri Justin Trudeau Desak Warga Negara Kanada Tinggalkan Lebanon

Selasa, 13 Agustus 2024 15:05 WIB

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menggelar konferensi pers penanggulangan virus corona (Covid-19) di Ottawa, Ontario, Kanada, 7 Desember 2020.[REUTERS/Blair Gable]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendesak warga negara Kanada untuk meninggalkan Lebanon, di tengah risiko meningkatnya konflik regional antara Iran dan para sekutunya, termasuk kelompok Hizbulla yang bermarkas di Lebanon.

“Kami melihat risiko eskalasi itu nyata, tantangan di kawasan itu signifikan,” katanya dalam konferensi pers di Ontario, seperti dikutip oleh Arab News. “Kami mendorong dan meminta semua warga Kanada meninggalkan Lebanon selagi masih ada rute komersial yang tersedia.”

Ia menambahkan pemerintah Kanada sedang “melakukan persiapan tertentu” untuk dapat memberikan dukungan bagi para warga negaranya “jika semuanya menjadi jauh, jauh lebih buruk”. Tetapi situasinya sangat sulit, katanya, sehingga pemerintah mungkin tidak dapat mengeluarkan semua warga Kanada.

Puluhan ribu warga Kanada diyakini tinggal di negara tersebut, yang perbatasannya telah menjadi lokasi baku tembak hampir setiap hari antara Hizbullah dan Israel untuk mendukung Hamas di Palestina.

Serangan Israel di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, akhir bulan lalu menewaskan komandan militer tertinggi Hizbullah, Fuad Shukr. Serangan tersebut terjadi hanya beberapa jam sebelum pembunuhan petinggi politik Hamas, Ismail Haniyeh, di wisma tamu tempat ia menginap di Teheran, Iran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, meski Israel belum mengakui atau menyangkal keterlibatannya.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah memperingatkan pada Senin, 12 Agustus bahwa Iran dapat melancarkan “serangan signifikan” terhadap Israel pekan ini, sebagai balasan atas pembunuhan Haniyeh. Kanada mengeluarkan imbauan pada akhir Juni terhadap perjalanan ke Lebanon, dengan alasan situasi yang “tidak stabil dan tidak dapat diprediksi”, dengan kemungkinan eskalasi kekerasan antara Hizbullah dan Israel tanpa peringatan.

Saran perjalanan ke Lebanon yang terakhir diperbarui pada 7 Agustus 2024 di situs web pemerintah Kanada mengatakan warga “tidak boleh bergantung pada Pemerintah Kanada” bantuan keberangkatan atau evakuasi. Sebab, katanya, pemerintah Kanada telah mengimbau warga meninggalkan Lebanon sejak Oktober 2023, saat pertempuran pecah antara Israel dan Hamas di Gaza.

Berdasarkan saran perjalanan tersebut, jika terjadi evakuasi, maka bantuan keberangkatan oleh pemerintah Kanada hanya akan tersedia bagi warga negara Kanada dan penduduk tetap di Lebanon, serta pasangan dan anak tanggungan mereka. Militer Kanada menyiapkan sumber daya darurat di Siprus untuk mengevakuasi warga negaranya dari wilayah tersebut jika penerbangan komersial dari Lebanon dihentikan.



ARAB NEWS | REUTERS

Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri dan UNIDO Dorong Kerja Sama Internasional Dukung Pembangunan IKN

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

10 menit lalu

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan membuat Israel merasakan 'neraka', setelah gelombang ledakan peralatan komunikasi di Lebanon

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 19 September 2024 diawali kabar sebuah pesawat Qantas Australia yang anjlok 20.000 kaki dalam waktu hanya enam menit

Baca Selengkapnya

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

3 jam lalu

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

Icom mengaku tak bisa memastikan apakah perangkat walkie talkie IC-V82, yang tiba-tiba ramai meledak di Lebanon pada Rabu lalu, benar unit oriisina

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

10 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

11 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

11 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

32 Orang Tewas dan Ribuan Warga Lebanon Terluka dalam 2 Gelombang Ledakan Perangkat Nirkabel

12 jam lalu

32 Orang Tewas dan Ribuan Warga Lebanon Terluka dalam 2 Gelombang Ledakan Perangkat Nirkabel

Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan alat komunikasi baik pager hingga walkie talkie di Lebanon

Baca Selengkapnya

Teror di Lebanon, Ini Fungsi dan Cara Kerja serta Aplikasi Walkie Talkie

13 jam lalu

Teror di Lebanon, Ini Fungsi dan Cara Kerja serta Aplikasi Walkie Talkie

Lebih dari penyeranta, walkie talkie masih luas digunakan hingga saat ini. Nilai penjualannya pada 2023 lalu sebesar 6,45 miliar dolar Amerika.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

15 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

16 jam lalu

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.

Baca Selengkapnya