Hamas Akui Satu Sandera Israel Tewas, Dua Lainnya Terluka Parah

Selasa, 13 Agustus 2024 12:00 WIB

Abu Ubaidah. Foto: Telegram

TEMPO.CO, Jakarta -Sayap bersenjata Hamas atau Brigade Al Qassam mengatakan seorang sandera pria Israel tewas dibunuh oleh pengawalnya dan dua sandera perempuan terluka parah dalam dua insiden terpisah di Gaza. Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al Qassam, menyalahkan insiden tersebut pada “pembantaian” Israel terhadap warga Palestina.

“Pemerintah musuh bertanggung jawab penuh atas pembantaian ini dan reaksi yang diakibatkannya, yang memengaruhi kehidupan tahanan Zionis,” kata Abu Ubaida dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram pada Senin, 12 Agustus 2024.

Pernyataan tersebut tidak mengidentifikasi para sandera maupun lokasi dan waktu insiden itu terjadi. Abu Ubaida mengatakan sebuah komite telah dibentuk untuk menyelidikinya dan temuannya akan diumumkan kemudian, sementara upaya sedang dilakukan untuk menyelamatkan dua sandera yang terluka.

Milisi Palestina menyandera 251 orang ketika menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang memicu serangan balasan Israel di Gaza. Sebanyak 111 sandera masih ditahan di Gaza, meskipun militer Israel mengatakan 39 orang telah tewas.

Pernyataan Abu Ubaida meandakan pertama kalinya Brigade Al Qassam mengakui bahwa pengawalnya membunuh sandera Israel. Kelompok itu sering mengaitkan pembunuhan sandera sebelumnya dengan pengeboman Israel.

Juru bicara militer Israel, Israel Daniel Hagari dan Avichay Adraee, menyatakan telah mengetahui soal laporan Hamas tentang insiden ini.

Mereka menulis pernyataan yang sama dalam bahasa Arab di media sosial X, “Pada tahap ini tidak ada dokumen intelijen yang mengonfirmasi atau membantah tuduhan Hamas. Kami terus menyelidiki kredibilitas pernyataan tersebut dan akan memberikan informasi jika kami memilikinya.”

Kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas belum juga tercapai. Hamas menginginkan kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran sepenuhnya dan penarikan pasukan Israel dari Gaza, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan peperangan hanya akan berakhir setelah Hamas diberantas.

Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina dan melukai 92.152 orang lainnya sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah mereka, dan berbagai infrastruktur telah hancur menjadi puing-puing.

Angka terbaru dari Biro Statistik Pusat Palestina menunjukkan pasukan Israel telah membunuh 1,8 persen penduduk Gaza sejak 7 Oktober. Sekitar 75 persen korban berusia di bawah 30 tahun.

Pihak Israel mengatakan serangan Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang, sementara AFP menghitung ada sekitar 1.197 korban jiwa dan Al Jazeera menetapkan jumlah 1.139 korban jiwa.

Pilihan Editor: Amerika Serikat Berharap Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Terus Berlanjut

AL ARABIYA

Berita terkait

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

1 jam lalu

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

Icom mengaku tak bisa memastikan apakah perangkat walkie talkie IC-V82, yang tiba-tiba ramai meledak di Lebanon pada Rabu lalu, benar unit oriisina

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

8 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

9 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

9 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

9 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

32 Orang Tewas dan Ribuan Warga Lebanon Terluka dalam 2 Gelombang Ledakan Perangkat Nirkabel

10 jam lalu

32 Orang Tewas dan Ribuan Warga Lebanon Terluka dalam 2 Gelombang Ledakan Perangkat Nirkabel

Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan alat komunikasi baik pager hingga walkie talkie di Lebanon

Baca Selengkapnya

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

11 jam lalu

Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

Seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal satu hari setelah ditikam di dekat sekolahnya di China selatan

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

13 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

13 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

14 jam lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya