Amerika Serikat Berharap Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Terus Berlanjut

Selasa, 13 Agustus 2024 11:00 WIB

Peserta Aksi beramai-ramai membawa poster yang ditujukan untuk berduka cita atas meninggalnya Ismail Haniyeh dalam Aksi nasional solidaritas untuk Gaza di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu 3 Agustus 2024. TEMPO/ILHAM BALINDRA

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat berharap negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas berlanjut sesuai rencana, kata Departemen Luar Negeri AS pada Senin, 12 Agustus 2024, meski Hamas telah mengeluarkan komentar yang memberi keraguan terhadap kelanjutan perundingan.

“Saya mengetahui komentar-komentar dari Hamas tersebut, dan kami sepenuhnya berharap perundingan akan terus berlanjut, sebagaimana mestinya. Semua negosiator harus kembali ke meja perundingan dan menyelesaikan kesepakatan ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel, menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers.

Pekan lalu, mediator Amerika Serikat, Mesir dan Qatar mendesak Israel dan Hamas untuk berunding pada 15 Agustus di Kairo atau Doha guna menyelesaikan gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.

Hamas kemudian meminta para mediator untuk menyampaikan rencana gencatan senjata berdasarkan pembicaraan sebelumnya, yang telah disetujui mereka pada 2 Juli lalu berdasarkan proposal yang dijabarkan Presiden AS Joe Biden, alih-alih memulai negosiasi baru.

Biden memaparkan proposal gencatan senjata tiga fase dalam pidatonya pada 31 Mei. Washington dan para mediator lainnya sejak itu telah mencoba mengegolkan kesepakatan gencatan senjata, tetapi mengalami kendala berulang kali.

Israel telah mengatakan akan mengirim negosiator untuk perundingan pada 15 Agustus. Hamas awalnya mengatakan sedang mengkaji tawaran tersebut, tetapi kini mengisyaratkan bahwa mereka mungkin tidak akan ikut serta dalam putaran pembicaraan baru.

Hamas mengatakan telah menunjukkan fleksibilitas selama proses negosiasi tetapi tindakan Israel, termasuk pembunuhan petingginya Ismail Haniyeh di Iran akhir bulan lalu, menunjukkan bahwa mereka tidak serius dalam mengejar perjanjian gencatan senjata. Israel sejauh ini belum membantah atau mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh.

“Para mediator harus memberlakukan ini pada pendudukan (Israel) alih-alih melanjutkan putaran negosiasi lebih lanjut atau proposal baru yang akan memberikan perlindungan bagi agresi pendudukan dan memberinya lebih banyak waktu untuk melanjutkan genosida terhadap rakyat kami,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina dan melukai 92.152 orang lainnya sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah mereka, dan berbagai infrastruktur telah hancur menjadi puing-puing.

Angka terbaru dari Biro Statistik Pusat Palestina menunjukkan pasukan Israel telah membunuh 1,8 persen penduduk Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Sekitar 75 persen korban berusia di bawah 30 tahun.

Israel melancarkan kampanye militernya setelah Hamas menyerbu Israel selatan dan menyandera lebih dari 250 orang warga setempat. Pihak Israel mengatakan serangan tersebut menewaskan 1.200 orang, sementara AFP menghitung ada sekitar 1.197 korban jiwa dan Al Jazeera menetapkan jumlah 1.139 korban jiwa.

Pilihan Editor: AS Sebut Iran akan Serang Israel pada Pekan Ini

REUTERS

Berita terkait

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

2 jam lalu

Alasan Brunei Darussalam Masuk Daftar Hitam Pemerintah Amerika Serikat

AS menganggap negara-negara di Tingkat 3 termasuk Brunei Darussalam tidak berbuat cukup banyak untuk bertindak melawan perdagangan manusia (TPPO).

Baca Selengkapnya

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

3 jam lalu

WHO Mengutuk Ulah Israel Tembaki Konvoi Tim Kesehatan PBB di Jalur Gaza

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengutuk insiden di mana tank Israel menembaki konvoi yang dipimpin WHO di Gaza

Baca Selengkapnya

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

5 jam lalu

Ribuan Pejuang Houthi Siap Pergi ke Lebanon jika Perang Pecah

Houthi Yaman siap mengirim ribuan pejuang untuk mendukung kelompok Hizbullah Lebanon jika perang pecah dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

10 jam lalu

Anies Sambut Keluarga Gaza di Rumahnya, Tegaskan Solidaritas untuk Palestina

Anies dan Fery Farhati menerima keluarga Gaza di rumahnya dan menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

Baca Selengkapnya

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

12 jam lalu

Faksi-faksi Perlawanan Palestina Kutuk Serangan Pager Maut Israel di Lebanon

Faksi-faksi Perlawanan Palestina menyatakan solidaritas dan kepercayaan mereka terhadap Hizbullah menyusul serangan Israel dengan bom pager.

Baca Selengkapnya

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

15 jam lalu

Pager Hizbullah yang Diledakkan Israel Diproduksi di Budapest

Ribuan pager yang digunakan Hizbullah meledak serentak kemarin. Pager diproduksi di Budapest.

Baca Selengkapnya

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

15 jam lalu

Kekurangan dan Kelebihan Pager Seperti yang Ada di Tangan Gerilyawan Hizbullah

Apa yang terungkap dari kelompok gerilyawan Hibullah dukungan Iran, menegaskan kalau peran pager ternyata masih dibutuhkan.

Baca Selengkapnya

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

15 jam lalu

Kamala Harris Serukan Perang Gaza Diakhiri

Kamala Harris berharap Hamas Israel mau segera mengunci kesepakatan gencatan senjata, dan solusi dua negara agar stabilitas terwujud.

Baca Selengkapnya

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

16 jam lalu

Dubes Lebanon Sebut Ledakan Pager Kejahatan Perang di Sidang Umum PBB

Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB menyebut serangkaian ledakan pager oleh Israel sebagai kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

16 jam lalu

Donald Trump Berharap Bisa Bertemu Narendra Modi di Amerika Serikat

Donald Trump mengutarakan keinginan bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi pada pekan depan disela kunjungan kerja Modi ke Amerika

Baca Selengkapnya