Israel Usir Ribuan Warga Gaza dari Khan Younis Usai Serang Sekolah

Senin, 12 Agustus 2024 13:00 WIB

Seorang gadis Palestina yang mengungsi duduk di bawah kasur sambil menunggu untuk melarikan diri dari Kota Hamad bersama keluarganya menyusul perintah evakuasi Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 11 Agustus 2024. REUTERS/Hatem Khaled

TEMPO.CO, Jakarta - Israel memperluas perintah evakuasi di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, memaksa puluhan ribu warga Palestina untuk mengungsi dalam kegelapan ketika ledakan dari penembakan tank bergema di sekitar mereka pada Ahad, 11 Agustus 2024. Militer Israel mengatakan mereka menyerang milisi Hamas yang menggunakan daerah tersebut untuk melancarkan serangan dan menembakkan roket.

Di Khan Younis, instruksi evakuasi mencakup distrik di bagian tengah, timur, dan barat, menjadikannya salah satu perintah evakuasi terbesar dalam serangan Israel yang telah berlangsung selama sepuluh bulan.

Pengumuman evakuasi terbaru diunggah di media sosial X dan disebarkan lewat pesan teks dan audio ke ponsel para warga. “Demi keselamatan Anda sendiri, Anda harus segera mengungsi ke zona kemanusiaan yang baru dibuat. Daerah tempat Anda berada dianggap sebagai zona pertempuran yang berbahaya,” demikian bunyi pesan tersebut, seperti dikutip oleh Reuters.

Namun, warga Palestina dan pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan tidak ada lagi daerah aman di wilayah kantong tersebut. Wilayah yang ditetapkan sebagai zona kemanusiaan, seperti Al-Mawasi di Khan Younis bagian barat, telah dibom beberapa kali oleh pasukan Israel.

Kepala badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan orang-orang di Gaza terjebak dan tidak punya tempat untuk pergi.

“Beberapa orang hanya mampu membawa anak-anak mereka, beberapa orang membawa seluruh hidup mereka dalam satu tas kecil. Mereka pergi ke tempat-tempat yang penuh sesak di mana tempat penampungan sudah dipenuhi keluarga. Mereka telah kehilangan segalanya dan membutuhkan segalanya,” katanya.

<!--more-->

Puluhan ribu orang terpaksa meninggalkan rumah dan tempat penampungan mereka pada tengah malam, berjalan ke barat menuju Al-Mawasi dan ke utara menuju Deir Al-Balah, yang sudah penuh sesak dengan ratusan ribu orang yang mengungsi.

“Kami kelelahan. Ini adalah kesepuluh kalinya saya dan keluarga saya harus meninggalkan tempat penampungan kami,” kata Zaki Mohammad, 28 tahun, seperti dikutip Reuters. Ia tinggal di proyek perumahan Hamad di Khan Younis bagian barat, tempat para penghuni dua gedung bertingkat diperintahkan untuk segera pergi.

Militer Israel mengatakan telah menyerang sekitar 30 target militer Hamas dalam 24 jam terakhir, termasuk bangunan militer, pos peluncuran rudal antitank, dan fasilitas penyimpanan senjata. Sayap bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) mengatakan para pejuangnya menembakkan bom mortir terhadap pasukan Israel yang berkumpul di wilayah timur Khan Younis.

Serangan udara Israel di dekat pasar Khan Younis di pusat kota menewaskan empat warga Palestina dan melukai beberapa lainnya, kata petugas medis, Ahad.

Sebelumnya pada Sabtu, serangan udara Israel di sebuah sekolah tempat pengungsi Palestina berlindung di Kota Gaza menewaskan sedikitnya 90 orang, menurut dinas pertahanan sipil. Serangan itu kemudian memicu kecaman internasional

Militer Israel mengatakan telah menyerang pos komando militan Hamas dan PIJ, menewaskan 19 milisi, namun klaim itu ditolak oleh kedua kelompok Palestina tersebut.

Serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina dan melukai 92.002 orang lainnya sejak 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi dari rumah mereka, dan berbagai infrastruktur telah hancur menjadi puing-puing.

Angka terbaru dari Biro Statistik Pusat Palestina menunjukkan pasukan Israel telah membunuh 1,8 persen penduduk Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Sekitar 75 persen korban berusia di bawah 30 tahun.

Israel melancarkan kampanye militernya setelah Hamas menyerbu Israel selatan dan menyandera lebih dari 250 orang warga setempat. Pihak Israel mengatakan serangan tersebut menewaskan 1.200 orang, sementara AFP menghitung ada sekitar 1.197 korban jiwa dan Al Jazeera menetapkan jumlah 1.139 korban jiwa.

REUTERS

Pilihan editor: Pulau St. Martin di Tengah Krisis Sheikh Hasina dan Bangladesh

Berita terkait

Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

28 menit lalu

Fakta-fakta Ledakan Walkie Talkie Icom di Lebanon: Tewaskan 20 Orang Hingga Diduga Produk Palsu

Icom sedang menyelidiki tuduhan tersebut, tetapi tanda-tanda awal menunjukkan bahwa walkie-talkie tersebut palsu.

Baca Selengkapnya

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

2 jam lalu

Perburuan Asal-usul Serangan Pager Lebanon Meluas ke Bulgaria dan Norwegia

Bulgaria dan Norwegia menjadi titik fokus baru pada Kamis dalam perburuan global untuk mencari siapa yang memasok ribuan pager ke Lebanon pekan ini

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

3 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan membuat Israel merasakan 'neraka', setelah gelombang ledakan peralatan komunikasi di Lebanon

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Penerbangan ke Australia Anjlok Hingga 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 19 September 2024 diawali kabar sebuah pesawat Qantas Australia yang anjlok 20.000 kaki dalam waktu hanya enam menit

Baca Selengkapnya

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

6 jam lalu

Kata Perusahaan Walkie Talkie Icom dan Pager Gold Apollo Atas Kejadian di Lebanon

Icom mengaku tak bisa memastikan apakah perangkat walkie talkie IC-V82, yang tiba-tiba ramai meledak di Lebanon pada Rabu lalu, benar unit oriisina

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

13 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

14 jam lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

14 jam lalu

Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

14 jam lalu

Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.

Baca Selengkapnya

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

18 jam lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya