Arab Saudi Beri Pernyataan Soal Pembunuhan Ismail Haniyeh Meski Disebut Lambat

Senin, 12 Agustus 2024 09:44 WIB

Seorang warga Palestina membawa foto mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang terbunuh di Iran, saat unjuk rasa mengutuk pembunuhannya, di kamp pengungsi Palestina Burj al-Barajneh di Beirut, Lebanon 31 Juli 2024. REUTERS/Mohamed Azakir

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi Waleed Al-Khuraiji menyatakan pada Rabu, 7 Agustus 2024, bahwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran.

Komentar itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi selama pertemuan luar biasa anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Inia adalah komentar pertama yang dikeluarkan oleh kerajaan tersebut yang juga merupakan kekuatan utama di kawasan Timur Tengah bersama Iran.

Menteri Waleed Al-Khuraiji menambahkan bahwa Arab Saudi menolak segala pelanggaran kedaulatan negara atau campur tangan dalam urusan internal negara mana pun.

Arab Saudi merupakan tuan rumah pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Dalam pertemuan itu, OKI menyatakan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas pembunuhan Ismail Haniyeh pekan lalu.

Dalam pertemuan darurat pada Rabu, 7 Agustus 2024, OKI mengecam pembunuhan bekas perdana menteri Palestina itu dan menyebutnya sebagai kejahatan agresi, pelanggaran berat hukum internasional, dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Iran.

Advertising
Advertising

Pertemuan tersebut, yang dipicu oleh tuduhan Teheran bahwa Israel membunuh Haniyeh, diakhiri dengan kecaman keras terhadap tindakan Israel. Dalam pernyataan akhir yang dikeluarkan dari kota Jeddah, Arab Saudi, OKI menyesalkan apa yang disebutnya sebagai kejahatan perang dan genosida oleh Israel di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem.

OKI menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh selama ia tinggal di Teheran merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan serangan terhadap integritas teritorial dan keamanan nasional Iran.

OKI juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan gencatan senjata segera dan menyeluruh terhadap agresi Israel. Selain itu OKI ingin memastikan akses yang memadai dan berkelanjutan terhadap bantuan kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza.

Konflik di Timur Tengah dikhawatirkan kian panas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr di Beirut. Eskalasi ini terjadi di tengah serangan dahsyat Israel di Jalur Gaza sejak serangan Hamas Oktober lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Hampir 40.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 91.000 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. Setelah lebih dari 10 bulan perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Sebelum Arab Saudi, beberapa negara Arab telah mengeluarkan pernyataan terkait pembunuhan terhadap pemimpin Hamas tersebut, antara lain:

Mesir

Mesir memperingatkan dalam sebuah pernyataan terhadap dampak dari kebijakan pembunuhan dan pelanggaran kedaulatan negara serta kemungkinan tindakan tersebut memicu konflik di wilayah tersebut.

Para pengamat mencatat bahwa pernyataan Mesir tidak secara langsung membahas pembunuhan Haniyeh, juga tidak menyebutkan nama Haniyeh atau Iran; di mana ia dibunuh.

UEA

Sementara itu, UEA mengeluarkan sebuah pernyataan singkat yang mengatakan bahwa mereka "memantau dengan seksama perkembangan regional yang cepat" dan menyatakan "keprihatinan yang mendalam atas eskalasi yang terus berlanjut dan dampaknya terhadap keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut."

UEA menekankan pentingnya untuk menahan diri dan kebijaksanaan maksimum untuk menghindari risiko dan memperluas cakupan konflik.

Bahrain

Demikian pula, Kementerian Luar Negeri Bahrain memperingatkan eskalasi di wilayah tersebut dan dampaknya terhadap keamanan di Timur Tengah. Kementerian Luar Negeri Bahrain meminta Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk mendukung upaya negara-negara untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.


MICHELLE GABRIELA | REUTERS | ANADOLU | MIDDLE EAST MONITOR

Pilihan Editor: Pembunuhan Ismail Haniyeh, Begini Tanggapan PP Muhammadiyah dan PBNU

Berita terkait

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

33 menit lalu

Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

1 jam lalu

Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

1 jam lalu

Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

2 jam lalu

Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

Hizbullah menggempur Israel sejak pertama kali sejak pager meledak serentak.

Baca Selengkapnya

5 Negara di Asia Paling Fanatik Sepak Bola, Indonesia Urutan Berapa?

2 jam lalu

5 Negara di Asia Paling Fanatik Sepak Bola, Indonesia Urutan Berapa?

Ticketgum merilis daftar negara paling fanatik sepak bola di seluruh dunia, termasuk di Asia.

Baca Selengkapnya

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

3 jam lalu

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

Edward Snowden mengecam Israel atas ledakan pager Hizbullah. Ia menyebut Israel teroris.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

5 jam lalu

Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

Pangeran MBS mengatakan Arab Saudi tak akan menjalin hubungan dengan Israel hingga Palestina merdeka.

Baca Selengkapnya

Taiwan dan Hungaria Kompak Bantah Buat Pager untuk Hizbullah

6 jam lalu

Taiwan dan Hungaria Kompak Bantah Buat Pager untuk Hizbullah

Perusahaan Hungaria dan Taiwan membantah membuat pager untuk Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Cholil Qoumas Mangkir Lagi dari Panggilan Pansus Haji, Apa Saja Alasannya?

6 jam lalu

Menag Yaqut Cholil Qoumas Mangkir Lagi dari Panggilan Pansus Haji, Apa Saja Alasannya?

Menag Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mangkir lagi dari panggilan Pansus Haji DPR. Apa lagi alasannya?

Baca Selengkapnya

Walkie Talkie Hizbullah Meledak Usai Pager, 20 Tewas 450 Orang Terluka

7 jam lalu

Walkie Talkie Hizbullah Meledak Usai Pager, 20 Tewas 450 Orang Terluka

Ledakan walkie talkie milik Hizbullah kembali mengguncang Lebanon. Ratusan orang terluka.

Baca Selengkapnya